Chapter 1

881 55 6
                                        


-Edmund's P.O.V-

Pagi hari di Cair Paravel sangat indah, lautannya yang berwarna biru membuat siapapun yang melihatnya menjadi kagum, sebenarnya sudah beribu-ribu kali aku melihat dan mengagumi suasana pagi hari di Cair Paravel. Ada sesuatu yang kurang di hidupku sekarang. Susan. Kakak perempuanku yang sangat disiplin, pintar dan selalu berbicara memakai logika.

"Edmund, bukan kah seharusnya kau berkuda bersama Peter?" Kehadiran Lucy membuyarkan lamunanku tentang semua petualangan yang kami jalani bersama Susan

"Lucy! Bisa kah kau mengetuk?"

"Maaf Ed, tapi aku melihat pintu kamarmu terbuka begitu saja, jadi aku langsung masuk" Lucy Lucy, kapan dia bisa berubah sedikit lebih dewasa?

"Sebentar lagi Lu" Lucy mendesah dan akhirnya keluar

Aku segera bersiap untuk berkuda dan tak lupa membawa pedangku, berharap Peter masih berbaik hati untuk menungguku di luar

                                  -oOo-

-Peter's P.O.V-

Aku berkuda sendiri menuju hutan, lantaran Edmund terlalu lama untuk di tunggu. Perjalanan menuju Caldron Pool cukup jauh, tapi semua itu terbayar oleh keindahannya. Setelah lama mengaguminya, tiba-tiba terdengar suara sepatu kuda. Itu pasti Edmund

"Pete?! Apa maksudnya kau meninggalkanku" Edmund turun dari kudanya dan langsung menghampiriku

"Introspeksi diri Ed. Kau yang membuatku bosan menunggu, jadi dengan terpaksa aku meninggalkanmu" wajah Edmund tampak resah, apa yang dialaminya seharian ini?

"Oh iya, soal itu, hehehe maaf" Edmund mengacak rambutnya yang sudah ditata rapi dengan mahkota silvernya

"Ed?"

"Huh?" Edmund memang menjawab tapi pandangannya menatap air terjun

"Ada masalah? Jangan mencoba berbohong kali ini Ed" Edmund melihatku sejenak dan kembali menatap air terjun

"Tidak. Hanya saja, seperti ada sesuatu yang menunggu kita Pete" kali ini Edmund benar-benar bikin penasaran

"Apa itu Ed? Bagaimana kau bisa mengatakannya, kita sudah hidup lebih tepatnya mati dengan damai, begitu juga dengan Narnia" aku menatap Edmund tajam, apa yang dia bicarakan? Siapa yang menunggu kita?

Aslan... masalah apa lagi yang menunggu tanah yang begitu indah ini

"Ed, aku pulang duluan, banyak pekerjaan yang harus kuurus" tanpa menunggu jawaban Edmund, aku langsung pergi meninggalkannya

                                  -oOo-

Author's P.O.V

Peter pegi dengan cepat meninggalkan Edmund, entah mengapa Edmund lebih memilih tinggal dari pada pulang. Edmund terus menatap air terjun, air terjun itu memuncratkan air dan itu tidak biasa terjadi

"Ada apa ini?" Jerit Edmund sambil berusaha menghalangi air yang mencipratinya

Terlihat empat orang remaja keluar dari cahaya yang muncul di air terjun, kejadiannya begitu cepat, Edmund sendiri hampir tidak sadar ada empat orang yang sedang berdiri di hadapannya sekarang

"Siapa kalian?!" Edmund langsung membentak mereka saat menyadari kehadirannya

"Maaf membuatmu kaget sir, kami sedang menuju Narnia, apakah anda tahu di mana Narnia?" Edmund hampir tertawa mendengar pertanyaan konyol itu, 'pasti mereka bukan dari Narnia, benar-benar memalukan' pikir Edmund

"Siapa nama kalian?" Tanya Edmund dengan bersusah payah melembutkan nada bicaranya

"Nama ku Harry Potter" jawab lelaki berkacamata bulat dan berambut hitam

"Hermione Granger" jawab perempuan berambut ombak dan berwarna cokelat

"Aku Ronald Weasley, panggil Ron" jawab lelaki berambut merah

"Ginny Weasley" jawab perempuan berambut merah

Melihat mereka yang sedang menanti Edmund memperkenalkan diri, dia pun langsung melakukannya

"Oh eh, senang bertemu kalian. King Edmund The Just" bukan bermaksud pamer, tapi memang harus seperti itu untuk menghormati Kings and Queens of Old

"Yang mulia" keempat remaja itu menundukkan badan untuk menghormati sang raja

"Oh my god" Edmund mendesah dan menyuruh mereka untuk bangun

Mereka memberitahu Edmund bahwa mereka membutuhkan bantuan Narnians terutama Kings and Queens of Old, jadi Edmund membawa mereka ke Cair Paravel untuk membicarakan ini pada Peter

To be continued.....

Hope you like it :)
Comment please
Min 15-20 viewers dan ada comment, lanjut chap 2

- NTA

The Power Of Unity (on hold)Where stories live. Discover now