Time Travel
Punten
"Jan lupa Follow dan pencet bintangnya hehe
• Tittle : I don't want to be loved anymore
• Penulis : Angelina Rahma
• Fantasy
Sinopsis :
Diana Alyana De' Fraincesenoir putri Duke Fraincesenoir telah dijatuhi hukuman mati diumurn...
" Jangan bertele-tele ! Angkat kepalamu !" Sarkas duke
" . . . Racun didalam tubuh nona Diana tak bisa sepenuhnya terangkat karena telah bercampur dengan darah , d-dan Racun itu disebut Tetrodotoxin racun itu merupakan racun mematikan yang berasal dari ikan kembung ditemukan oleh bangsa timur t-tapi racun itu belum memiliki antidote, se-sekarang nona Diana mengalami masa kritis, j-jika dalam dua puluh empat jam nona tidak sadar ma-maka saya khawatir . . . Bahwa ia tak akan selamat"
" Apa katamu !! Kau minta dibunuh! Bawa orang tak berguna ini dan penjarakan dalam sel bawah tanah!! Cari dokter lain!"
Mereka semua bersujud dihadapan Duke " Tolong ampuni kami Duke ! Bahkan dokter lain akan mengatakan hal yang sama, tolong beri hamba satu kesempatan!"
" Baiklah ! Ingat, jika dia mati, kalian semua akan mati !! Sekarang pergi dari hadapanku !" Seru Duke
Merekapun segera bangkit dan pergi, Duke, Ran dan Baccrox memasuki kamar Diana, Diana yang terbaring dengan wajah pusat pasi terlihat sangat menyedihkan, suhu badannya sangat tinggi dan keringat bercucuran dari keningnya
Ran pun duduk disamping Diana, meraih jemari kecil Diana dan menggenggamnya
" Kumohon sadarlah"
Melihat putri bungsunya terbaring tak sadarkan diri, membuat emosi duke memuncak sampai ke ubun-ubun
" Baj*ngan mana yang berani bermain main dengan ku!" Ucap duke
'tok tok' terdengar suara ketukan dari luar
" Duke, ini Raphael, bisakah anda keluar sebentar, ada yang ingin saya informasikan mengengai inssiden penyerangan nona"
Duke dan Baccrox pun keluar, meninggalkan Ran dan Diana
" Bicarakan di kantor"
. . . ======================== . . .
Diwaktu yang sama, dalam alam bawah sadar Diana
' ugh, dimana aku? ' apa ini surga? Aku mati lagi? ' haaaaaah
Diana terbangun dan mendapati dirinya terbaring di rerumputan dan langit sebagai atapnya. Kemudian terduduk mengamati sekitar, hanya ada hamparan bunga yang terlihat
' aku sungguh mati? ' aishh. . .kenapa juga malah aku menyelamatkan Malaikat maut dan membunuh diriku sendiri ' benar-benar bodoh! apa yang kupikirkan saat itu!!!
" Aaaaaa bisa gila aku" Diana berteriak dengan mengacak rambutnya
" Kenapa anakku yang cantik bisa gila ?" Ada seseorang dibelakang Diana yang berbicara
" . . . ?" Diana pun menoleh, orang itu memiliki sayap dibelakang punggungnya, wajahnya tak terlihat karena cahaya yang menyilaukan
" . . . Siapa? . . Apa malaikat?"
" Kau tak mengenaliku ? Dasar anak kurang ajar, apa Charlos sialan itu tak pernah menunjukkan wajah cantikku padamu ?! Benar benar orang itu bla bla bla. .. "
Perlahan Diana mulai menyesuaikan cahaya, mengamati orang didepannya yang sedang mengoceh tak jelas, rambut putih, mata biru, sangat cantik
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ah, Air mata Diana mulai jatuh, ia bangkit berlari memeluk orang itu ia terisak menangis dengan tersendu sendu, tubuh wanita itu terhuyung sedikit
" Tak apa sayang, menangis saja . . Tumpahkan segalanya Mama disini . " Wanita itu adalah Chaterina, Ibu kandung Diana. Chaterina medekap anak bungsunya itu dan mengusap punggungnya yang bergetar hebat
" hiks. . . Mama . . Aku. . benar-benar ingin bertemu . . Denganmu . .hiks, ke-kenapa kau meninggalkanku! Seharusnya kau membawaku saat itu mama . . hiks . .hiks. . A-aku kesepian" Diana terisak mengeraktan pelukannya
" Ssssst, mama tau, maafkan mama, seharusnya mama tak meninggalkanmu" ucap Chaterina dengan menghapus air mata Diana, menenangkannya agar berhenti menangis
" Kau tumbuh menjadi gadis yang cantik "
" Huaaaaa . . . . Hiks .. .hiks . ."
" Aku memujimu, kenapa malah menangis lagi ?!"
" Biarkan aku memelukmu Mama, aku sangat merindukanmu" Diana kembali mengeratka pelukannya dan Chaterina juga memeluk balik diana mengusap lembut kepala anak yang tak pernah ditemuinya itu