"Lah?"
"Iya pokoknya gitu deh, Aleesha pulang sama siapa?"
"Yoshi."
"Hah?! Kok Yoshi?"
"Ya emang kenapa?"
"Kan biasanya sama Jiru kenapa sama Yoshi?"
"Jiru bawa motor, kenapa lo cemburu?"
"Hah? Enggalah."
"Cih gengsi mulu, Jaev gue mau ngomong."
"Ya ini kan lagi ngomong Jenoza,"
"Engga,gue ke apart lo."
"Lah? Diandra?"
"Udah tidur dia."
"Yaudah."
Jeno menutup sambungan telepon tersebut.
Beberapa menit kemudian Jeno sampai di apartemen Jaevin.
"Kenapa?" tanya Jaevin.
Keduanya sedang merokok di balkon apartemen Jaevin.
"Lo balikan sama Mikaila?"
Jaevin terkejut.
Jeno mengangguk paham saat melihat wajah Jaevin.
"Hati itu gak bisa dibagi Jaev."
Jaevin masih diam mendengarkan apa yang akan diucapkan Jeno selanjutnya.
"Seberapa keras lo berusaha adil buat membagi hati lo,kenyataanya gak akan pernah bisa. Hati gak akan pernah bisa terbagi secara adil."
"Kalo lo sayang sama Mikaila,lepasin Aleesha. Gitu juga sebaliknya."
"Lo tau sendiri Aleesha gimana,Jen? Lagian emang gampang batalin perjodohan? Aleesha gak mau gue lepas."
"Berusaha. Kalo lo serius sayang sama Mikaila lo bakal berusaha buat menjadikan dia satu-satunya,tapi sekarang apa?"
"—Lo sama Aleesha kan?"
"Itu karena terpaksa keadaan,Jen. Aleesha sama gue karena dijodohin."
"Kalo lo serius lo bisa kok ngomong baik-baik sama Aleesha dan keluarganya,gue yakin Aleesha gak akan seegois itu kalo lo sampein perasaan lo yang sebenarnya."
"Aleesha gak semudah itu ngelepas gue,Jen."
Jeno tersenyum, "Aleesha pasti bakal ngerti. Dulu karena dia belum ada perasaan sama lo makanya dia berusaha keras gak ngelepas lo tapi sekarang Aleesha sayang sama lo dan gue yakin Aleesha bisa ngelepas lo kalo itu demi kebahagiaan lo."
Jaevin diam.
"Atau disini lo yang gak mau ngelepas Aleesha?"
Jaevin diam. Ia benar-benar tersentil dengan pertanyaan Jeno. Apakah benar kali ini dia yang tidak ingin melepas Aleesha?
Jeno tersenyum, "Gue simpulin iya. Kalo gitu pilih di antara mereka mana yang sekarang lebih buat lo nyaman dan buat lo bahagia."
Jaevin masih saja diam.
"Lo gak bisa sayang sama 2 orang sekaligus Jaev, karena kalo kaya gitu adanya lo bakal nyakitin 2 hati itu atau bahkan hati lo sendiri."
Jaevin masih diam.
"Kesampingkan urusan perjodohan. Coba lo liat dari sisi perasaan lo yang sebenernya. Lo maunya siapa?"
Jaevin menatap Jeno.
"Oke gue jujur sama lo,"
Jeno balik menatap Jaevin.
"—ya gue nyaman sama Aleesha. Gue udah mulai terbiasa dengan kehadiran dia di hidup gue. Dia selalu bikin gue ketawa sama tingkah dia dan dia bisa bikin gue ngomel-ngomel seharian cuma karena khawatir sama dia."
Jeno tersenyum.
"Tapi kan lo tau sendiri perasaan gue dari dulu cuma buat Mikaila." ucap Jaevin.
Jeno tertawa kecil, "Kalo iya kaya gitu, lo gak mungkin nyaman sama Aleesha,Jaev. Tanpa lo sadari Aleesha udah berhasil menggeser posisi Mikaila."
"Gak mungkin lah." balas Jaevin.
Jeno tertawa, "Kata orang kalo lo cinta sama 2 orang, pilih yang kedua karena kalo lo cinta sama yang pertama lo gak akan jatuh cinta sama yang kedua."
"Gak tau sih itu cuma kata orang, belum pernah soalnya gue cinta sama 2 orang." ucap Jeno sambil mengangkat bahunya.
Jaevin mengacak-ngacak rambutnya, "Tau ah pusing,"
Jeno tertawa.
"Btw kenapa lo biarin Aleesha pulang sama Yoshi sih?" omel Jaevin.
"Emang kenapa? Sama aja deh kalo dianter Jiru juga."
"Beda ya anjing, kalo sama Yoshi bisa-bisa dipepet deh tuh si Aleesha."
"Ya terus kenapa?"
"Ya dia kan tunangan gue."
"Kan katanya perasaan lo buat Mikaila dengan kata lain lo sama Aleesha cuma status doang."
Jaevin berdeham, "Ya kan tetep aja judulnya dia tunangan gue, cowok mana yang rela tunangannya dianter sama cowok lain apalagi kaya Yoshi."
Jeno tertawa keras lalu menonjok bahu Jaevin, "Cemburu mah bilang."
"Sah-sah aja lah Aleesha mau dianter cowok lain juga, lo aja bisa balikan sama Mikaila terus kenapa Aleesha gak bisa kalo cuma sekedar dianter Yoshi?"
Jaevin terdiam lagi.
"Jangan egois dan jangan maruk,Jaev. Hati tuh porsinya cuma buat 1 orang."
"Mumpung nih ya Aleesha masih perjuangin lo kalo dia udah capek dan milih buat nyerah,udah deh lo bakal dibuang jauh-jauh gue yakin, ini gue bilang gini takutnya lo nyesel aja nanti."
"Aleesha baik dan menyenangkan, Jaev."
"Mikaila juga gitu."
"Iya, poin plusnya Aleesha dapet restu keluarga besar lo, Mikaila engga."
Jaevin mendengus.
"Udah deh tentuin lo mau ngelepas siapa."
Jaevin diam lagi.
"Sebelum nih dari percikan-percikan ini nimbulin hal yang lebih besar lagi di depannya." ucap Jeno.
"Sebelum lo nyesel juga." tambahnya.
Jaevin hanya diam merenungi kata-kata Jeno.
🌹💚🌹
YOU ARE READING
Glad to Be Yours • JAEMIN #2
Fanfiction"If you're mine. It means you're mine. Percakapan selesai." Na Jaemin as Jaevin Kavi Atmadeva You (OC) as Aleesha Gladys NCT DREAM lokal Series #2 Start from 11th February 2021. Alternate Universe by blazingcoral
The Spark that started it all
Start from the beginning
