"Sering sih. Apalagi kalo malem gitu,"

"Anak papah gak boleh nakal. Gak boleh asal nendang, kalo kaki kamu kepeleset nendang ginjalnya mamah 'kan bahaya," kata Arga, kemudian mengecup lama perut Syera.

Syera membiarkan Arga melakukan semaunya, cowok itu dengan senang hati mengajak calon buah hatinya berinteraksi.
Memberi kecupan demi kecupan diperut Syera. Menepuk-nepuk pelan, dan menusuk-nusuknya dengan jari telunjuknya.

Arga merubah posisinya menjadi duduk disamping Syera. Cowok itu mendekap tubuh Syera dan memberi kecupan pada pipi Syera.

"Kamu makin cantik," puji Arga sambil terus menciumi pipi Syera.

"Udah tau, makasih."

Arga tertawa setan. Tidak mungkin seorang Arga memberikan pujian hanya percuma. Tidak begitu Santoso!

"Sekarang malem jumat, yang." Ucap Arga.

Syera menolehkan kepalanya. "Terus mau apa kalo sekarang malem jumat? Kamu mau yasinan sama bapak-bapak komplek? Yaudah silakan, malah ada bagusnya kok,"

Arga berdecak sebal, Syera itu tipikal wanita yang tidak peka okeh perasaan. Sudah dinodai beberapa kali pun wanita ini masih belum paham juga.Jangan salahkan Syera yang tidak peka. Masalahnya Arga itu ngomong tapi gak jelas, bagaimana mau peka.

"Terus kamu maunya apa, Arga?"

"Mau kamu," bisiknya.

"Hm?"

"Kita lagi yuk," Jangan lupakan segala godaan-godaan yang diberikan Arga. Cowok itu sudah mengeluarkan jurus andalannya.

"Masa cuma sekali colok sih," ucap Arga.

"Colok apanya? Kamu mau aku colokin ke stopkontak, hm?"

"Kamu mau punya aku jadi keriting?" Ucap Arga sedikit kesal.

Syera terkekeh garing,emang suka gak nyambung suaminya ini. Syera saja tidak tau apa mau Arga. Colok? Mungkin minta disetrum kali.Arga menyandarkan bahunya pada punggung sofa. Tangannya bergerak mengusap lutut Syera.

"Kamu gak lagi pengen apa-apa kan?" Tanya Arga. Mencoba melupakan keinginannya tadi.

"Kenapa emangnya?"

"Kalo bisa jangan dulu ya. Aku mau istirahat bentar," ucap Arga.

"Sebenernya ada sih. Dari kemarin aku pengen banget, cuma takut kamu malah gak mau nurutin,"

Arga menolehkan kepalanya, cowok itu menegakkan tubuhnya kembali.

Arga menggeser tubuh Syera kemudian mendekapnya dari samping. "Emang istri aku ini mau apa, hm?"

"Gak usah deh kayaknya, Ga. Aku juga yakin kamu gak bisa,"

"Apa sih yang gak bisa buat kamu? Ngomong aja, sayang. Mau apa?" Tanya Arga lagi.

"Tapi bener kan kamu mau turutin?" Arga mengangguk mantap.

Syera terdiam sejenak, menimbang keinginannya. Ia akan menimbang-nimbang sesuai dengan kemampuan Arga.

Syera menggelengkan kepalanya. Pasti Arga mau menuruti semuanya.

Antara rujak dan itu.

Syera menjetikkan jarinya, ia sudah tau jawabannya apa. Rujak mah bisa dicari, kalo yang satunya. Ia belum pernah lihat sebelumnya.

"Mau apa, sayang?" Tanya Arga.

"Aku mau kamu cabutin bulu hidungnya Ziko, Ga."

°°°°°

ARGANTARA Место, где живут истории. Откройте их для себя