05. Sepi, Kapan Pulang?

Start from the beginning
                                    

"Jisung!"

Jisung yang merasa dipanggil menoleh, sama kagetnya dengan Jaemin tadi. "Gue pulang duluan." Ujarnya ke seseorang. Jisung tidak butuh respon pemuda itu, ia berjalan sedikit berlari ke arah Chenle dan Jaemin. "Le, lo ngapain kesini lagi?" Tanyanya.

"Itu, kalian ada acara nanti malem..?"

"Gue sih engga. Paling nanti malem cuma nemenin Jeno belajar." Balas Jaemin membenarkan tas ranselnya di bahu. "Gue juga engga, kenapa?" Tanya Jisung balik. "Oke deh, bang Mark, bang Haechan, bang Renjun kira kira ada acara ga ya?" Tanya Chenle mulai khawatir. Sungguh, ia hanya langsung keluar rumah saja, ia tidak memikirkan jika ada yang punya acara.

Kandidat terkuat yang ia pikir akan ada acara adalah Renjun. Karena ia tahu, keluarga Renjun itu cukup kuat tradisi Cina nya, walau bukan dari Cina. Jadi pasti nanti malam ia akan makan malam besar dengan keluarganya.

Ia menunduk sambil mengerucutkan bibir. Sampai ada tangan menepuk bahunya. "Nanti tanya aja, kenapa sih Le?" Tanya Jaemin. Chenle mendongak menatap mata Jaemin. "Besok Cap Go Mei, biasanya malam Cap Go Mei di keluargaku itu makan besar. Nah, orang tua sama kak Cenzo kan lagi pergi.." balas Chenle. Jisung langsung paham. "Oh, kayanya sih bang Mark ga ada acara, bang Haechan juga. Bang Renjun, ah ntar dipaksa aja gapapa, kalo ga digotong, badan mungil gitu."

"Yang lo bilang badan mungil siapa? Siapa hah?!" Jisung kaget nyaris terjungkal. Jaemin dan Chenle pun sama. "Dih lo ngapain balik ke sini lagi?? Kan tadi lo udah pulang! Katanya ada acara keluarga!" Protes Jaemin. "Ya gara gara pak Segi ga jelas minta gue balik ke sekolah, ya seenggaknya gue bisa kabur sih dari makan malam nanti." Mata Chenle berbinar. "Bang, ntar lo ga ikut makan malam Cap Go Mei keluarga lo??" Tanya Chenle berharap. Renjun menoleh ke Chenle, menatap matanya, dia melihat harapan disana. "Gue kabur sih kayanya nanti. Om sama tante gue yang dari Jilin dateng. Kenapa?" Tanya Renjun balik. "Itu bang, ikut makan malam gue mau? Cuma sama kalian aja. Papa mama gege gue masih di luar kota." Balas Chenle.

"Dih ngumpul ga bilang bilang. Sampe sini doang pertemanan kita?"

Keempatnya menoleh. Mark, Jeno, dan Haechan berjalan beiringan. "Ya lo masih kelas tadi sat." Balas Renjun kesal. "Udah udah, loh Le? Kok disini? Kan ga ada kelas kan Le?" Tanya Mark sama bingungnya. "Nyusul doang bang. Mau ngajakin makan malam, ga ada acara kan?" Tanya Chenle. "Gue habis ini rencananya nyicil proposal, tapi bisa dioper ke yang lain kok. So, yes, tag me in. Your house or where?" Chenle bersorak dalam hati. Setidaknya anaknya bisa ikut kan :)

"Gue ntar malem paling PS doang. Dah lah ayo, supir lo kan Le?" Tanya Haechan berbalik duluan. Chenle hanya tersenyum senang. Tanpa tahu, si kembar dan Renjun ikut tersenyum.

"Iyaa, ayoo. Tenang, makanannya selalu memuaskan kokk." Haechan menggunakan tangan kanannya untuk merangkul Chenle, dan tangan kirinya untuk menenteng tas ranselnya. "Le, gue nginep ya, males balik rumah malem malem." Chenle menoleh ke belakang, ke arah Jisung lebih tepatnya, dan mengacungkan jari jempolnya.

"Gue ikutan nginep ya Leee."

"Buku pelajaran lo gimana sat."

"Gue kan ganteng ganteng pinter nih ye, buku pelajaran gue buat besok udah gue taruh loker. Ga kaya lo, repot amat." Jeno menjitak kepala kembarannya itu. "Kita kembar dodol, lo pinter ya gue ikutan pinter." Balas Jeno membela diri. Jaemin tidak terima. "Ya cuma gara gara kembar bukan berarti kita 99.99% mirip ya njir! Gimana sih pelajaran biologi lo?"

kita ini apasih ? • 7dream ✓Where stories live. Discover now