[13] - Pusing

Mulai dari awal
                                    

"Kalian beresin kekacauan ini. Renovasi kalo perlu sebelum temui aku lagi," kataku dengan menatap tajam pada mereka berempat secara bergantian sebelum melangkah pergi dari cafe.

Tentu saja keempat pria tadi semakin menjerit tidak terima karena kata-kataku barusan sebelum akhirnya kedua orang yang lebih tua dari Akutagawa dan Atsushi menatap mereka. Bisa dibilang mereka sedang menahan amarah saat ini karena tidak bisa 'ngedate' dengan [Name] yang sudah pergi entah kemana.

"Gara-gara kalian, aku jadi kehilangan kesempatan untuk bundir ganda dengan [Name]-chan!!"

"Apa sekarang hal itu penting?! Aku bahkan belum berkencan dan menculik Yurika-chan ke rumahku gara-gara kalian yang seperti anak kecil!!"

"M-maaf, aku hanya kesal karena dia sengaja ingin mencium Yurika-san."

Ah sudahlah, mau bergelut lagi atau bagaimana aku tidak peduli. Yang penting aku sudah keluar dari cafe yang sangat membuatku sesak itu. Cukup sesak berada di cafe itu cukup lama karena semua orang memandangiku dan tau betul penyebab pertengkaran mereka karena apa.

"Rupanya ada ga enaknya juga jadi harem." Aku berujar sambil sempoyongan kembali ke rumah Dazai, mengingat aku masih belum memiliki cukup uang untuk membeli rumah.

Yah, setidaknya mereka tidak mati di depanku mengingat aku tidak ingin semua karakter di Anime ini mati. Namun jika mereka bertengkar di belakangku, itu beda cerita.

Aku menghela napas berat setelah beberapa keesokan harinya aku sudah tiba di kantor Tanteisha. Kali ini aku berangkat pagi-pagi sekali karena masih was-was pada keempat laki-laki menyeramkan itu, kecuali Atsushi tentu saja.

"Masih pagi kenapa menghela napas seberat itu?" Tanya salah satu detektif dengan otak encer bernama Edogawa Ranpo padaku.

Dengan lesu aku mengangkat kepala dari meja tempatku bersandar agar aku bisa melihat Ranpo dengan jelas. Sudah lama aku dan Atsushi diterima disini walau dalam ujian masuk hanya Atsushi yang melakukannya.

"Tidak ada." Aku menjawab pertanyaan Ranpo yang dibalas anggukan singkat sebelum kembali menyibukkan diri.

Masih menatap Ranpo, sebenarnya aku penasaran apakah Ranpo juga memiliki hubungan dengan 'Yurika' atau tidak.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?"

Aku sedikit terlonjak kaget dari mejaku karena Ranpo menyadari tatapanku yang selalu mengarah ke arahnya, walau dia sama sekali tidak menatapku.

Mulutku bergetar, aku bingung ingin bertanya padanya atau tidak. Mungkin saja jika aku bertanya, Ranpo bisa membeberkan semuanya tentang 'Yurika' mengingat kemampuan analisisnya yang luar biasa.

"Ranpo-san. Apa kau mengenal 'Haibara Yurika'?" Tanyaku tanpa basa-basi dan sukses membuat Ranpo sepenuhnya menatapku.

"Kalau aku bilang 'iya', apa kau percaya?"

Aku mengangguk mantap untuk menjawab. Mana mungkin setelah aku melihat kelakuan keempat pria yang tergila-gila pada 'Yurika' sebelumnya, ku jawab dengan gelengan kepala.

Ranpo tersenyum, lalu kembali mengalihkan pandangan dariku.

"Aku memang mengenalnya, bahkan lebih baik dari semua orang. Tapi aku tidak bisa membocorkannya semudah itu."

Aku sedikit tertegun dengan jawaban Ranpo. Padahal aku belum memberitahu dia bahwa aku bukan 'Yurika' asli, tapi mendengar dari jawabannya saja dia sudah tau bahwa aku bukan 'Yurika'.

"Kau tau aku bukan 'Yurika' asli?"

"Tentu saja aku tau."

"Sejak kapan?"

"Sejak aku pertama kali melihatmu."

Jadi Ranpo benar-benar sudah tau sebelum aku memperkenalkan diri dan menjadi bagian dari Tanteisha? Seketika aku dibuat merinding karena terlalu seram.

"Aku tau kau bukan 'Yurika' asli, kau hanya mirip. Kau juga pernah bilang kalau kau reinkarnasi dari 'Yurika', dan aku percaya itu. Terlebih, kau tidak nyaman saat dianggap 'Yurika' asli bukan?" Ranpo menjelaskan sekali lagi sambil memakan makanan ringannya yang mendapat tatapan kagum dariku.

Betapa malaikatnya seorang Edogawa Ranpo ini. Jika saja keempat pria tadi mengerti kondisiku yang sudah sangat lelah dianggap orang lain, mungkin kehidupanku akan damai seperti sekarang, dimana hanya ada kami berdua karena aku dan Ranpo berada di kantor lebih pagi dari biasanya.

"Lalu kenapa kau tak ingin membocorkan rahasia Yurika padaku yang mirip 'Yurika' ini?"

"Karena kau berbeda. Kau hanya mirip, bukan satu individu yang sama. Berbeda cerita jika 'Yurika' asli hilang ingatan."

Sekali lagi aku memberikan tatapan kagum dan rasa haru pada Ranpo yang tidak memperhatikanku sama sekali. Dia masih sibuk dengan botol kacanya entah untuk apa.

Terdiam untuk berpikir sebentar, aku kembali mengangkat kepala untuk menatap Ranpo sebelum berujar, "apa yang harus ku lakukan agar bisa mendapatkan informasi 'Yurika' darimu?"

Ku lihat Ranpo sedikit melirik padaku, tersenyum lagi, lalu kembali dengan makanan ringan yang ada di tangannya.

"Gimana kalau ikut aku belanja beberapa makanan?" Tanyanya sedikit antusias. "Stok makananku habis dan aku perlu teman untuk berbelanja."

"Itu saja?" Aku menatap Ranpo tidak percaya. Yah, bisa ku maklumi jika itu 'Ranpo', manusia tua bangka jenius yang berperilaku seperti anak kecil.

Aku heran, sepertinya semua orang jenius di dunia ini memang agak lain sifatnya.

"Ayo, [Name]! Aku juga akan memberikanmu makanan jika kau ikut menemaniku!"

Salah satu tanganku ditarik olehnya tanpa aba-aba, membuatku hampir terjungkal lalu berusaha menyamakan langkahku dengannya.

Berjalan keluar ruangan, kami menemukan seorang Kunikida Doppo yang baru saja ingin masuk ruangan sebelum akhirnya berhenti sejenak untuk membuat kami bisa melewatinya.

"Loh, eh? Kalian mau kemana?!" Tanya Kunikida yang sepertinya sedang ingin marah karena kami membolos.

"Tenang saja. [Name] hanya ingin menemaniku untuk mengerjakan tugas penting~" balas Ranpo masih dengan menarikku yang dibalas teriakan menggelegar dari Kunikida untuk menyuruh kami kembali.

Aku hanya terkekeh canggung melihat Kunikida di ujung jalan lalu kembali pada Ranpo untuk mengikuti langkah yang membawaku pergi ke tempat orang-orang berjualan makanan ringan.

.

To be continue ....

Maap yak lamaaaaa banget. Seperti yang sudah ku bilang ke beberapa komen orang, aku lupa sama nih password hwhw

Belum lagi aku mau kasih kabar buruk ke kalian, para pembaca setiaku. Ini update cerita terakhirku, dan mulai sekarang aku bakal Hiatus karena masalah rl. Entah sampai kapan, mungkin sampai setahun(?)

Begitulah... Mungkin kalo urusannya bisa selesai cepat, aku bakal balik lagi kok. Tapi mungkin aku bakal pindahin fanfic ini ke akun sebelah (karena emang itu khusus untuk bikin fanfic)

Resaseki12

Follow aja yang mau follow, kalo nggak juga gapapa~

Sampai berjumpa lagi di chapter selanjutnya~

1471 word

Formenkairi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[ ⏸️ ] Reincarnation [Bungou Stray Dogs X Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang