Chapter 21 : Pacar?

6.7K 736 259
                                    

Follow Secrettaa
Instagram @author.ta

Bantu share cerita "Possessive Lintang" ke IG/TIKTOK/TWITTER/FB ya

Bantu share cerita "Possessive Lintang" ke IG/TIKTOK/TWITTER/FB ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote+komen✨
•••

"Tanda ini sebagai bukti, bahwa mulai hari ini. Lo jadi pacar gue,"
••

"Lo sih, keasikan ngobrol sama cowok itu terus! Lintang marah kali," cerocos Lena pada Linka ketika melihat sahabatnya itu kebingungan, karena tidak kunjung menemukan kembarannya.

Bahkan, jam pelajaran pertama ini saja, Linka tidak tahu ke mana abangnya itu pergi. Ia jadi merasa bersalah, karena tadi terlalu asik berbicara dengan sosok bernama Aiden. Laki-laki yang diam-diam disukai oleh Linka.

Entah keberuntungan atau apa, karena pagi tadi Linka tiba-tiba saja dihampiri oleh laki-laki yang ia sukai itu. Linka tidak bisa menolak, bahkan seruan dari Lintang sama sekali tidak didengarkannya, ia terlalu asik dengan Aiden. Sampai tidak sadar jika Lintang tak ada di belakang tubuhnya.

Mengingat hal tersebut, membuat Linka senang sekaligus bingung. Senang karena orang yang ia sukai mau mengajak dirinya mengobrol bahkan bertukar nomor telepon, yang artinya kedekatan dirinya baru saja dimulai. Lalu ia juga bingung dengan hilangnya Lintang tanpa kabar, bahkan nomornya tidak bisa dihubungi sampai sekarang.

"Menurut Zala, Lintang ngambek sama Linka!" sahut Zala dengan penuh semangat. Gilvan yang berada di sampingnya hanya mendengus kesal, saat suara Zala yang kelewat cempreng itu menganggu pendengarannya.

"Emang kenapa Lintang ngambek?" tanya Linka tidak mengerti. Lagipula ia hanya mengobrol dengan orang yang disukainya.

Liko tampak berpikir, ia mengetuk-ngetukkan pena miliknya di dagu. "Hm, kenapa ya?"

Sedangkan Gilvan fokus mengerjakan tugas yang diberikan beberapa menit lalu, karena guru yang berhalangan hadir. Tidak biasanya Gilvan serajin ini.

"Kerjain tugas, nanti Lintang datang sendiri kok," ketus Gilvan karena sedikit tidak fokus belajar saat mendengar pembicaraan para sahabatnya.

"Gilvan rajin ya," kekeh Zala seraya menatap ke arah Liko yang mengangguk, membenarkan ucapan Zala tersebut.

Tanpa berkata lagi, Gilvan melanjutkan mengerjakan tugasnya. Ia terlalu malas meladeni sahabatnya itu.

"Gilvan kerasukan, hati-hati Zala. Ntar lo diterkam lagi sama dia," kekeh Lena.

Zala melotot, lalu memiringkan kepalanya menatap ke arah Gilvan was-was. "Gilvan, ini beneran Gilvan 'kan?"

Dengan polosnya ia bertanya seperti itu. Membuat Liko dan Lena kompak tertawa, sedangkan Linka terlihat tersenyum, sahabatnya ini benar-benar bisa membuat ia merasa tenang. Meskipun pikirannya masih saja tertuju pada Lintang yang sekarang entah di mana.

Possessive Lintang [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang