Untung tadi, aku sudah meminta kontaknya jadi tinggal mengirimkan pesan saja sekarang.
jer, lu dimana? |
Jeremy
| Ini siapa?
astaga ini Chanel |
| Oh iya
| Emang kenapa Chanel?
kan mau ngerjain tugas di rumah lu |
tapi lu nya malah ilang skrg :( |
| Oh buat yang tadi lupain aja
| Aku bisa kerjain sendiri 😊
ga mau 😊 |
cepetan kasih tau lu dimana |
| Di terminal bus depan sekolah
| Ini busnya udah mau dateng
Aku segera memasukkan ponselku ke dalam saku rokku dan berlari sekuat tenaga. Aku menerobos kerumunan dengan menyelip ke sana dan ke sini seperti mobil. Menuruni tangga dengan melompati beberapa anak tangga, biar cepat sampai ke lantai paling bawah.
Aku tahu dia ingin menghindariku dengan sengaja pergi duluan keluar kelas dan sekarang cepat-cepat pulang.
Hmph, dia pikir aku mudah menyerah apa?
Kalo gitu namanya bukan Chanel Alexandra.
Aku berlari melintasi lapangan upacara sekolah hingga sampai gerbang sekolah dan berbelok ke arah kiri dimana terminal bus berada. Tepat saat itu bus sedang berhenti dan aku melihat Jeremy berjalan masuk ke dalam bus.
Dasar, dia benar-benar tidak berniat untuk menungguku.
"Pak tunggu!"
Aku berhenti di depan pintu bus dengan napas yang terengah-engah dan lutut yang lemas. Dengan kekuatan yang masih tersisa, aku berjalan ke dalam bus, menekan kartu e-money ku, dan mencari Jeremy.
"Chanel, sini." Aku mendengar suara Jeremy dari belakang bus. Aku pun berjalan ke arahnya dan langsung duduk di sebelahnya. Aku memeluk tasku di pangkuanku, begitupula dia.
"Maaf, karena udah bikin kamu lari-lari." Ucapnya menunduk malu.
"Ga apa-apa, itung-itung olahraga." Aku berusaha tersenyum meskipun sekarang aku sedikit kesal padanya.
"Aku inget janji kita tadi di toilet, tapi aku ga mau ngebebanin kamu. Jadi aku tadi mau pulang duluan."
Tepat sekali dugaanku. Memang susah jika menjadi manusia yang suka tidak enak hati saja.
"Gua tau kok."
"Maaf."
"Kebiasaan ah minta maaf mulu. Santai aja."
"Makasih tadi udah ngehibur aku. Dan maaf kalo kamu udah liat aku nangis."
"Tukan, udah terimakasih malah minta maaf lagi. Lagipula nangis itu ga apa-apa kali. Gua juga sering nangis kok."
"Hm? Kamu juga sering nangis?" Matanya menatapku dengan penuh keingintahuan.
"Hmm iya. Emang kelihatanya jarang ya?" Aku penasaran dengan bagaimana orang-orang melihatku sekarang. Apakah masih sama seperti dulu, atau tidak?
YOU ARE READING
Wrong Timing
Romance"Jawaban aku dari dulu cuman kamu. Tetapi kenapa jawaban kamu bukan aku?" Matanya yang sendu itu menatapku lekat-lekat, mencari jawaban yang sudah dia ketahui dari pertanyaanya sendiri. ••••• Start : 24 January 2021 Finish ©pinkpengu18
07. A Day with Jeremy
Start from the beginning
