Lia menatap tajam cowok itu, kemudian pergi dengan muka yang jutek abis.
Soobin tidak tau, dia masih gak suka sama kelas D, tapi ada beberapa murid yang ia senangi disana.
Jeno menghela nafas panjang, ini salahnya karena membahas soal berat badan. Xiyeon masih marah, dan tidak mau mengajaknya ngobrol.
"Xiyeon, lo masih marah sama gue?" Xiyeon tidak menjawab, dan sibuk mainin HP miliknya.
"Jangan cuekkin gue dong, Xiyeon. Gue minta maaf, lainkali gue gak akan nyinggung berat badan dan gak akan ngelarang lo makan banyak"
Jeno tidak tau harus ngapain lagi, Xiyeon pasti sakit hati dengan perkatannya.
"Liat nih Jeno, gue bawain es teh . Nih untuk lo satunya" Jiwon datang bawa dua minuman yang menggugah selera Jeno.
"Wah makasih. Tau aja gue haus, gara-gara kebanyakan ngomong" kata Jeno, Jiwon tersenyum lebar.
"Lo baru datang kesini?"
"Iya Jeno. Mendadak gue jadi tukang salon, banyak yang gue rias salah satunya Xiyeon"
Jeno noleh ke Xiyeon, jadi Jiwon yang make up-in Xiyeon.
"Oh jadi lo ya, gue suka riasannya sesuai dengan wajah Xiyeon"
Jiwon berbunga-bunga dipuji sama Jeno, ini hari yang akan ia ingat selalu. "Ya iya dong, gue tau merias orang dengan pas"
"Lo juga, makin cantik aja"
Jiwon yang lagi minum, seketika batuk mendengar perkataan Jeno barusan. "Uhuk uhuk ekhm.."
"Eh lo kenapa? Baik-baik aja kan?" Jeno ngusap leher belakang Jiwon, dan Xiyeon tidak tahan melihat mereka romantis-romantisan didepannya.
"Lo berdua lebih baik pergi darisini, cuma mau pamer keromantisan doang. Sana lo berdua!'
"Ih galak. Oke deh, yuk Jeno kita gabung sama Bomin dan Yeonhee" ajak Jiwon, Jeno mau-mau aja daripada disini cuma diomelin dan dicuekkin sama Xiyeon.
Xiyeon benar-benar marah saat ini. Teman yang pas, adalah makanan. Xiyeon kembali pergi ketempat makanan tadi, bodoh amat kalo makanannya habis sebelum acara dimulai. Siapa suruh yang ultah kelamaan datangnya, jangan salahkan Xiyeon.
□□□
Heejin menatap tangannya yang diperban, darahnya udah berhenti ngalir karena Heejin bisa merasakan sakit saat ini. Saat mau menuju ketempat Dr.Kyulkyung, ia dipanggil sama seseorang.
"Kak, mau curhat kan?"
Heejin noleh, orang itu panggil dia Kakak? Oh mungkin saja, dia salah murid termuda disekolah LSR.
"Memangnya bisa?"
"Bisa kok, saya juga buka jasa curhat seperti Kak Junkyu" ucap Sunoo, nama anak itu.
"Tapi... gue dari kelas D. Gak masalah?" Tanya Heejin ragu.
Sunoo menoleh kesembarang arah, lalu natap kembali ke Heejin. "Selagi antek-anteknya Kak eunbin dan Kak Giselle gak lihat"
"Oh iya ,nama saya sunoo Kak. Dari kelas B"
Heejin bernafas lega. "Gue Heejin. Serius nih boleh? Kebetulan gue lagi banyak pikiran dan butuh teman curhat"
"Mau curhat apa, Kak? Sunoo akan sedia dengeri dengan baik"
Heejin ragu-ragu mau ngomong, takutnya Sunoo salah mengerti ucapannya dan takut menganggapnya aneh. "Eumm... gue merasa kalo gue itu aneh. Saat ini gue meragukan diri sendiri, seharusnya jantung gue berdebar saat diromantisin sama cowok. Gue juga harusnya salah tingkah, baper atau apapun yang dirasakan sama Minju tadi. Gue tadi pinjam bukunya Nancy, yang judulnya cewek normal itu bisa merasakan cinta. Nih bukunya"
YOU ARE READING
Error Class!
FanfictionBukan! kelas ini tidak error, tapi berbeda dari kelas lainnya. mengapa berbeda? sebab murid dikelas ini mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh murid murid lainnya
22.Wrong
Start from the beginning
