Bagian 08 : Chocolate

Începe de la început
                                    

"This nightt... hhhhh"

Jaehyun berhenti. Mengecup bibir Rachel sekilas dan keluar dari kamar mandi.

"I will coming"

Rachel kembali ke kelas. Dia telat lima belas menit. Pagi ini dia datang bersama Agatha dan Lia. Melihat bercak merah di leher Rachel membuat sahabat sahabatnya itu penasaran akan yang terjaid dengan Rachel. Tapi Rachel memang berkata sejujurnya.

"Gue punya pacar."

"... jadi kalian jangan mikir yang aneh aneh, ya?" Kelakar Rachel. Membicarakan hal itu dengan hati hati.

"Cowok lo siapa? Kenalin dong!" Bujuk Agatha. Bikin Rachel deg degan bukan main.

"Hari ini kan Valentine Days, pasti dia kasih surprise buat lo!" Seru Lia. Membuat Rachel berpikir ratusan kali. Bahkan bukan pacar, Jaehyun hanya orang asing untuknya, bahkan sampai sekarang.

Kelas dimulai, Rachel nggak menyangka Jaehyun masuk ke kelasnya di hari Senin. Padahal harusnya ini bukan jadwal miliknya.

"Happy Valentine Days All!"

Hampir semua mahasiswa mahasiswi membalas ucapan selamat itu kepada Jaehyun, terkecuali Rachel.

"Saya ada cokelat untuk seseorang."

Semua mahasiswa menyerukan suaranya di tempat mereka masing masing. Layaknya seorang laki laki yang akan mengungkapkan perasaanya kepada seorang wanita. Rachel menjadi takut, jika Jaehyun beranjak dan kemudian pergi ke tempat duduknya. Dan benar saja. Jaehyun mulai berdiri membawa sebatang cokelat berpitakan merah hati itu di genggamannya. Tangannya mulai dingin.

Yang ada di pikirannya sekarang adalah, bagaimana jika Jaehyun menunjuk dirinya? Dan teman teman yang lainnya akan berpikir yang tidak - tidak mengenai hubungan mereka. Jaehyun memang berjalan ke arahnya, satu langkah.. dua langkah.. jantungnya hampir lepas sudah. Dia menolak keras tatapan yang Jaehyun berikan. Tatapan lelaki itu seolah berkata Jaehyun akan mengarah pada Rachel. Dan saat itu juga..

"Rachel.."

Memberanikan diri untuk menatap mata dosen laki - lakinya itu. Dan semua mata memandanginya satu persatu. Sorakan kecil sudah terdengar di pendengarannya. Membuatnya gelisah nggak karuan.

"Tolong kasih cokelat ini buat Sharrel."

Bagaikan dijatuhkan dari atas dan terhempas ke lantai. Ada getaran aneh yang sedang tubuhnya rasakan saat ini. Rachel hening dalam beberapa detik. Seolah dia jelas dipermainkan di dalam sini. Padahal jelas Jaehyun tau, bahwa orang yang pernah melukai tangannya adalah Sharrel.

Bagai melepas sebuah bom untuk dirinya sendiri. Yang harus Rachel lakukan adalah memberikan cokelat itu kepada Sharrel, yang duduknya tepat di belakang Rachel.

Tanpa bicara, Rachel langsung memberikan inti dari apa yang Jaehyun maksudkan.

Entah itu sebuah makna tersembunyi didalamnya atau apapun, yang belum pasti diterka, dalam dugaan dan situasi.

Sebuah perasaan aneh menyesatkan Rachel dan isi pikirannya.

"Bajingan."

***

Rachel menghilang dari pandangan Jaehyun secepat mungkin sebelum Jaehyun menemukan dirinya lebih dulu. Telpon berbunyi sudah masuk yang ke delapan kalinya. Bahkan dia tidak perduli bagaimana cara berpikir Jaehyun tentangnya. Cemburu? Terabaikan? Atau merasa terbuang. Kendati Rachel merasa sakit terhadap sebuah penolakan.

Sebuah lengan besar menjangkau dirinya. Memegang pundaknya cukup keras hingga Rachel harus membalik badannya. Dia benci jika saat ini harus bertemu dengan Jaehyun.

SIR | JaehyunUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum