Aku bertarung lagi melawannya
Gadis ini tak punya celah
Berkat thought acceleration, aku bisa dengan sempurna menerima serangannya
Setelah pertukaran yang cepat, meskipun seranganku tak bisa melukainya, serangannya bisa melukaiku
Itu bukan yang mereka pikir - atau bukan yang bisa aku banggakana
Itulah mengapa, kita sedang membuat kesempatan untuk membuat lawan membuar kesalahan, tapi tak ada yang membuat itu
Hinata adalah hewan liar yang bisa bertarung melawanku setelah aku menjadi demon lord dan mendapatkan bantuan dari Raphael
Jujur saja, aku berharap bisa melebihinya
Dia sepertinya dengan mudah membaca gerakan pedangku, dan menahannya tanpa gagal. Dan membalasnya dengan tebasan yang akurat
Terakhir kali, aku bukanlah ancaman baginya
Terlebih lagi, dia masih belum serius waktu itu
Sambil menahan serangannya, aku mengamati Hinata
Senyum tipis di bibirnya, dia menatap lurus padaku
Tapi matanya tak melihat gerakan kami. Matanya bergerak seperti mengamati area disekitar kami
Posturnya tak terganggu, dia bisa menjaga pose naturalnya dan bersiap menerima segala serangan
Pergerakannya tak terfokus dengan kekuatan dan itu seperti dari yang lain
Aku tak yakin dia bisa dengan mudah memprediksikan seranganku, tapi itu jelas kalau dia tahu
Saat aku, saat aku melihar serangannya, aku dengan putus asanya mencoba menghindarinya
Tentu saja, aku yang paling banyak bergerak secara tak efektif
Karena aku memiliki kekuatan untuk melebihinya, aku bisa menghindarinya tanpa terkena serangan
Pengalaman kita tak bisa dibandingkan - Hinata jauh lebih berpengalaman
Meskipun begitu, dia terus waspada
Di titik ini, semua triknya dan skillnya itu percuma, jadi dia bertarung dengan pedang yang ia selimuti dengan fighting spiritnya
Roh itu memiliki atribut suci, aku mungkin akan terluka jika aku terkena serangannya
Menurut Raphael, kemampuan spesial pedang itu bisa menebas pelindungku
Yah, aku sudah menebak kalau memiliki pedang yang bisa diandalkan itu lebih baik dari skill yang ia punya itu seperti Hinata
Kenyataanya, selain aku, hanya Hakurou yang mungkin bisa menahan serangannya
Tapi, Hakurou tak akan bisa menang kalau mengandalkan serangan sihir
Dimana Hinata memutuskan kalau serangan sihir itu tak akan berguna melawanku, dia memutuskan untuk tak menggunakannya
Dia adalah petarung yang jenisu
Meskipun jika aku mengeluarkan cloneku untuk bertarung, dia mungkin bisa menebasnya dalam sedetik
Kelemahan skill ultimateku adalah hanya tubuhku yang sebenarnya yang bisa menggunakannya
Dengan kata lain, meskipun aku membuat kopian atau membuat clone
Meski aku bisa menggunakan skill dengan memindahkan kesadaranku pada mereka, kopianku tak bisa melakukannya
Aku tak bisa menyerahkan ultimate skillku ke clone
Itu sama dengan unik skill, meskipun tiruanku memiliki bebepara skillku, mereka tak sempurnya mencopynya
Souei ahli dalam ini dan dia hanya memberikan skill yang berguna untuk clonenya
Pada saat seperti ini, saat aku bertarung dengan dukungan ultimate skillku, tiruan murahan dariku pasti akan terkena serangan dan kalah
Itu akan bagus jika tiruanku itu bisa membuat kesempatan untukku untuk menyerangnya, tapi jika itu salah....aku akan mati karena malu
Rencana yang sederhana yang focus akan ketahanan Hinata. Maksudku, aku kan tak bisa capek
Jadi meskipun salah satu dari kita bisa melukai lawannya, waktu masih saja berlalu
Tapi, sepertinya pertarungan di sekitar sudah selesai
Beberapa orang berjatuhan, yang lainnya duduk di tanah, semuanya sepertinya capek dan tak bisa bergerak
Tapi, mata mereka terpesona dengan pertarungan kami
Mereka jelas tak bisa mengikuti serangan kami, jadi bukankah mereka hanya mencoba melihat hasilnya?
Ngomong ngomong, aku tak punya waktu untuk melihat sekitarku
Aku harus bertahan melawan Hinata dengan seluruh kemampuanku
Tanah ini berisi dengan suara pedang kami
Pedang yang Hinata pakai, sebesar tubuhnya, memiliki ujung yang seperti terbuat dari Kristal biru
Itu adalah pedang yang indah
Seperti tak merasakan beratnya, dengan kecepatan yang melebihi ukurannya, Hinata memegangnya dengan mudahnya
Dai mungkin menggunakan skill untuk itu, tapi itu masih menjadi permainan pedang yang luar biasa
Dan eksrepsinya
Sekarang,....itu seperti anak gadis yang tak berdosa, sebuah senyuman di wajahnya
Bukan wajah dinginnya sebelumnya
Dia hanya mengayunkan pedangnya. Tanpa memikirkan apapun, focus dalam pertarungan ini
Seorang jenius kah
Jika kau memikirkannya, aku sangatlah beruntung
Aku bisa membagikan masalahku, tapi setelah lahir sebagai monster, aku memiliki banyak teman dan banyak bersenang senang
Bagaimana dengan Hinata?
Menurut yang Shizu san katakan, setelah mendapatkan semua skillnya dalam sebulan, Hinata pergi
Aku tak menyadarinya sebelumnya, tapi ada sesuatu yang aneh soal ini
Apakah Shizu san akan membiarkan Hinata pergi begitu saja? Itu adalah dimana aku menyadari keanehannya
Dan yang sebenarnya adalah
Kekuatan itu terlalu kuat untuk seorang gadis yang baru saja menginjak umur remajanya
Apakah aku menyadarinya karena aku sudah dewasa?
Kesampingkan Hinata yang sekarang, itu terlalu tak seimbang saat dai mendapatkan skill bertipe dominasi
Bisakah kau membiarkannya untuk pergi?
Memikirkan ini, dan menggunakan semua informasi yang sudah kukumpulkan, aku membuat Raphael menjalankan prediskinya
Hasilnya adalah kemungkinan yang perlu dipertanyakan, itu adalah, cara berpikir Hinata sedang dikekang
Itu mungkin terjadi pada bulan pertama saat dia datang ke dunia ini
Meskipun aku tak mendapatkan semua ingatan Shizu san, Hinata yang asli itu sangatlah cengeng
Untuk bisa melakukan berjalanan setelah sebulan...
Terlabih lagi, memikirkan keberadaan 1 orang yang ada disisi Shizu dan dan Hinata....

Reinkarnasi Jadi Slime [WN]Where stories live. Discover now