Jangan Sedih Mamah,Papahku

11 1 0
                                    

Mungkin bagi pembaca foto diatas tidak berguna bagi pembaca wattpad tapi foto itu sangat berati bagiku.
Jangan menanggis ibu, ayahku itu yang dapat aku katakan ketika airmata bening jatuh ke pipimu. Kesedihanmu aku tau tak, perlu engkau menyeka airmata dipipimu. Airmata kesedihan tidak kunjung usai saat engkau tau anak-anakmu mengecewakan bahkan mampu memusuhi dan tidak menyapa dirimu bertahun-tahun, aku tau engkau sedih tetapi ibu tetap berdoa untuk kebaikan anak-anaknya. Mengetahui kangker serviks  menyerang dirahim dan kangker itu stadium 3 rasa petir menyambar hidupku,aku terus meminta kepad Tuhan pemilik nyawa dan pemutus rantai penyakit agar ibuku diberikan mujizat dengan rasa sedih aku selalu menemani ibuku baik kedokter maupun hari-harinya.ibu...aku tau rasa sakit di hatimu lebih besar dibanding sakit dalam fisikmu.anakmu si bungsu harus mendekam dalam penjara karena obat terlarang,hari lepas hari engaku tetap memikirkan anakmu dan melawan sakit itu tidak ada keluarga yang menyennagkan dan menguatkan engkau ibuku, harapan hanya harapan, engakau melahirkan 6 anak dan dihari tuamu ibu engaku tidak merasakan kebahagian yang engaku harapan pada anak-anakmu cacian dan makian kau dapatkan. Hati ini marah pada saudara-saudaraku tidak perduli pada orang tau,ibuku melarang aku dendam,melarang aku marah dia mengajarkan aku bersabar. Hati ibuku bagai malaikat ketika dia berdoa ibuku berdoa untuk semua anak-anaknya agar selalu Tuhan jaga hidup mereka. Ketika ibuku menghembuskan nafas terakhir aku melihat airmata saudaraku, kataku"untuk apa airmata duka,kalian penyebab semuanya,ibu membutuhkan kalian ketika dia sakit,ketika dia sedih,dia berdoa untuk kesehatan anak-anaknya yang tidak peduli kepadanya" aku mengatakan iru dengan marah,menanggis,kesal,emosi kepada saudara-saudaraku. Aku benci airmata duka yang tidak membawa penyesalan. Aku memang mengikhlaskan mamaku pergi tetapi aku tidak percaya akan penderitaan yang ditanggungnya.Ibu....engkau telah berhasil tinggalkan aku yang mencintaimu dna menyangi dan aku telah berjanji akan menjaga ayahku yang memang saudraku yang tidak perduli aku pikir airmata duka itu merubah menjadi kasih sayang kepada ayahku, oh...Tuhanku kenapa dimasa tua orangtuaku mereka tidak memberi perhatian. Tekatku untuk menjaga ayahku akan aku lakukan, diluar dugaanku abangku memarahi dan mengutuki ayahku hanya karena pompa yang diminta tolong dicarikan digudang hingga hanpir memukul ayahku,aku maju menyelamatkan ayahku dari pukulan abangku yang akhirnya aku yang harus terpental belum lagi kesedihan ayahku hilang makian dari mulut abangku semakin banyak keluar yg diberikan pada aku dan ayahku,sejak masalah itu ayahku tidak disapa selama bertahun-tahun  ini membuat dia sedih dan mentalnya menjadi terganggu semakin banyak Bagong dan menanggis hingga akhir ayahku masuk RS dan stroke. Belum lagi ayahku sembuh adikku yang banyak membantu ayahku setiap hari mengantar ke RS bahkan kemana ayahku pergi dia yang mendampingi telah di pergi menyusul mamahku,rasa sedih dan terpukul pasti ayahku alami sehingga strokenya semakin drop karena pikirannya,anak lakinya yang sulung yang diharapkan menjaganya dihari tua malah menyakitinya bahkan cucunya tidak perduli dengan kakeknya,ayah semakin sedih air mata terus mengalir setiap jam,akhirnya ayahku menyusul anak bungsunya dan ibuku karena akibat sesak nafas atas pikiran-pikiran kesedihan.

Ibu,ayah,adiku yang aku sayangi telah pergi tidak lagi berada dekat aku,aku tau kalian pergi  dengan tanggis kesedihan,...siapakah yang bersamaku lagi,aku memiliki saudara tetapi semua bagaikan tidak ada. Adalah terangMU Tuhan ? aku datang menyerahkan diri kepadamu Tuhan aku serahkan hidupku inti mengabdi kepada Tuhanku Yesus. Janganlah tinggalkan aku sendiri seperti orangtuaku yang telah pergi bersamaMU Tuhan

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 06, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Jangan Sedih Mamah,PapahWhere stories live. Discover now