Dalam Omegaverse, sosok Alpha adalah superior tak terkalahkan, sedang sosok Omega adalah keindahan tak tergambar. Jika Alpha memiliki aura kuat yang dapat menundukkan, maka Omega memiliki feromon manis yang begitu memabukkan. Keduanya memiliki keleb...
Membanting gelas kaca, Joongki murka mendengar perkataan sang Istri. Wanita itu seolah memupuskan harapan yang mulai Joongki pupuk didalam dada. Dia baru saja berpikir untuk memiliki menantu yang begitu luar biasa, ketika tak ada harapan lebih pada sang Anak. Namun sekarang dia harus menerima kenyataan, bahwa semua itu hanya akan menjadi angan tanpa bisa terkabulkan.
"Jika saja aku tahu kau hanya akan melahirkan seorang Beta, aku tidak akan melepaskan Hyekyo dan memilih bersamamu."
"Kau pikir aku juga tak menyesalinya, hah?! Aku menyesal, benar-benar menyesal meninggalkan Changwook untuk bersama denganmu."
Dan pagi itu, serta para pelayan menjadi saksi atas pertengkaran besar diantara suami istri Song. Karena saat itu mereka menumpahkan kekesalan serta penyesalan atas keputusan yang mereka ambil dahulu. Melepaskan Mate masing-masing untuk dapat bersama, lalu memiliki Hyeongjun sebagai karma atas ketamakan mereka. Tanpa berpikir sekalipun, bahwa kesalahan itu datang dari mereka bukan dari Hyeongjun sang Anak. Ketika pemuda manis itu tak memiliki kesalahan sedikitpun, saat dia lah korban satu-satunya dari perilaku tamak mereka berdua.
***
"Kita sudah sampai."
Sreett...
Melepaskan Seat Belt Hyeongjun, Yohan dengan cepat keluar dari mobilnya. Lalu berputar cepat, karena selanjutnya dia membuka pintu mobil untuk Hyeongjun. Manis, andai saja orang yang Yohan sukai bukan Song Hyeongjun mungkin seseorang itu akan merasa tersanjung oleh sikap perhatian dan gentle yang Kim Yohan tunjukkan itu. Namun ini Hyeongjun, yang bahkan langsung berjalan pergi tanpa basa basi pada Yohan.
"Song Hyeongjun, tunggu."
Greepp...
Menarik lembut sebelah tangan Hyeongjun, Yohan mencoba membuat pemuda manis itu melihat kearahnya sekarang. Saat tadi didalam mobil, Hyeongjun bahkan bersikap seolah tak ada orang lain disana. Mengabaikan keberadaan Yohan, padahal Yohan dengan segala upaya coba membuat mereka menjadi dekat. Namun belum apa-apa, Hyeongjun sudah bersikap seperti menolaknya.
"Apa aku membuat kesalahan?"
"Tidak, semua hal yang kau lakukan begitu manis-" Yohan hampir tersenyum, mendengar jawaban Hyeongjun atas pertanyaannya. Dia hampir putus asa, ketika pemuda manis itu terlihat tak tersentuh oleh apapun yang telah dilakukannya. Namun nyatanya, Hyeongjun menyadari perlakuan manis yang dia coba lakukan padanya.
"-Tetapi masalahnya ada padaku, aku tak suka perlakuan manismu itu. Jadi jangan berusaha terlalu keras, lagi pula sampai kapanpun kita tak akan bisa bersama."
"Apa maksudmu?"
Penolakan, Yohan tahu kalimat Hyeongjun itu sebuah penolakan. Tetapi yang tak dia mengerti, mengapa Hyeongjun menolaknya dengan begitu terburu-buru. Seharusnya dia memberikan kesempatan lebih lama untuk dirinya coba mendekati. Dan Yohan tak percaya, bahwa ada seseorang yang dengan mudah menolak pesonanya begitu saja.
Sedang Hyeongjun, dia tengah bermain tarik ulur sekarang. Pemuda dihadapannya ini Hyeongjun tahu tipe yang selalu bersikap Superior, dia seolah berdiri pada posisi tertinggi. Pasti rasanya begitu hina, saat dia ditolak begitu saja. Bukankah semua itu akan menyakiti harga dirinya?
"Aku pergi dulu, Yohan-ssi. Selamat pagi."
Berbalik pergi, Hyeongjun menyelesaikan awal permainannya dengan cepat. Dan akan melihat, apa Yohan akan memakan umpannya atau tidak. Semua itu tergantung dari langkah Kim Yohan selanjutnya. Mari berhitung, Hyeongjun bertaruh tepat pada angka tiga. Kim Yohan akan memanggil namanya, tepat pada langkah ketiga Hyeongjun.
Satu...Dua...Tiga...
"Song Hyeongjun."
***
Tbc
***
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.