Chapter 14 : Dimaafkan

ابدأ من البداية
                                    

"Kami baik Hermione," jawab Michael yang mewakili ketiganya.

Hermione tersenyum mendengarnya. Akan tetapi, sebuah suara membuat keadaan mereka menjadi tegang.

"Ya! Mereka baik-baik saja, bahkan mereka bertiga masih sanggup untuk membunuh seseorang." sindiran sinis Draco mampu membuat lubang rasa bersalah mengaga lebar di hati ketiganya.

Hermione menatap Draco yang berdiri di antara Blaise dan Theo. Kedua mata berbeda warna itu bertemu beberapa detik sebelum akhirnya diputus oleh Draco yang mengalihkan pandangannya ke dinding. Ia seperti tidak ingin menatap Hermione, seakan Hermione orang yang dia benci.

"Kau tidak boleh berkata seperti itu, Malfoy!" seru Hermione yang muak karena sikap menyebalkan Draco kembali lagi.

Draco menatap tajam ke arah Hermione. "Apa yang aku katakan benar, Granger! Lagipula ini juga salah mereka!" Draco melemparkan tatapan tajamnya pada ketiga Ravenclaw itu.

"Seharusnya mereka menggunakan otak mereka," sindirnya sambil berpangku tangan dan mengalihkan tatapannya ke arah dinding.

Mereka bertiga terdiam, bahkan Hermione sendiri. Perkataan Draco sangat tepat.

"Malfoy..." Michael mengeluarkan suaranya.

Draco menatap pemuda itu. "Apa!" sentak Draco keras.

Michael menunduk tidak berani menatap wajah yang telah berusaha ia bunuh. "Maafkan kami.... Kau benar, kami seharusnya meminta maaf." jelasnya sambil menggigit lidahnya.

(Kwkwkkw Michael kek cewek yang lagi gugup😂)

"Dimaafkan," jawab Draco.

Tiba-tiba, ada suara jangkrik berbunyi dan semua orang yang ada di ruangan itu terdiam, mata mereka semua berkedip dengan ekspresi yang lucu.

Sementara itu, professor Mcgonagall tampak terngaga kecil.

"Maksudmu!" seru mereka semua kecuali Draco dan professor Mcgonagall.

"Ck!" Draco berdecih. "Mereka semua ini tuli ya," gumam Draco.

"Aku telah memaafkan kalian," ucap Draco sekali lagi. "Sekarang apa? Kurang mendengar? Apa perlu kuulangi lagi? Apa perlu aku berteriak?" baru kali ini mereka melihat seorang Malfoy berbicara sangat panjang seperti itu bahkan seperti mengoceh, walaupun wajah Draco saat itu masih datar.

"Terima kasih Draco," ucap Terry yang masih sedikit takut menatap Draco.

Draco hanya menatapnya datar dan mengangguk.

"Professor!" sedangkan sang professor yang dipanggil menoleh. "Ada lagi yang bisa saya bantu? Atau...saya boleh langsung pergi?"

"Kau boleh pergi." jawab professor Mcgonagall pada Draco dan pemuda itu langsung meninggalkan ruangan. Hermione yang melihat kepergian Draco pun langsung menyusul.

Flashback end.

"Aku sudah memaafkan mereka, jadi kau tidak perlu merasa bersalah." ucapan Draco menjadi angin segar buat Hermione.

"Baiklah." Draco lega melihat wajah Hermione ceria lagi, karena ia perhatikan wajah Hermione dari kemarin suram.

"Ayo! Kita harus beritahu yang lain kalau hari ini libur. Mungkin mereka sedang makan di Great Hall," ucap Draco pada Hermione yang berdiri di sampingnya.

Dengan riang, Hermione menjawab. "Ayo!"

Mereka berjalan beriringan.

.................

Setelah kepergian Hermione, Harry dan yang lainnya pun pamit pergi.

"Prof, kami harus pergi sekarang."

"Baiklah. Jangan lupa, katakan pada anak-anak lain kelas aku liburkan. Oh ya, katakan juga pada para professor." Harry mengangguk dan mereka semua pergi.

Professor Mcgonagall menatap tubuh kaku anak itu di kasur. "Apa aku harus beritahu Hekate dan yang lainnya?" gumam professor Mcgonagall. Wanita itu dapat membayangkan betapa paniknya para penyihir keturunan Yunani Kuno itu bila mengetahui bahwa Hermione sedang diincar.

.................

Siang hari menunjukan hari yang cerah. Matahari bersinar terang menembus jendela Asrama Ketua Murid.

Sepasang anak Adam dan Hawa tengah membaca buku bersama dengan segelas cokelat hangat di tangan mereka.

Hermione menyandarkan tubuhnya menyamping pada Draco. Sebenarnya, mereka tidak bersantai hari ini seperti teman-teman mereka. Saat ini, mereka sedang membaca peraturan yang telah disetujui oleh professor Mcgonagall.

"Sepertinya peraturan ini sudah siap. Besok, saat kita belajar kembali, peraturan ini akan kita sampaikan!" seru Hermione sambil membaca kembali kertas yang nampaknya sangat menarik bagi gadis itu.

"Baiklah." berbeda dengan Hermione, Draco langsung menjauhkan kertas itu dari matanya. Lama-lama, matanya bisa iritasi karena harus menatap deretan huruf menyebalkan itu. Pemuda itu langsung meminum cokelatmya hingga tandas.

Draco menatap ke arah jendela. Ia melihat cuacanya bagus untuk pergi ke luar. Mereka sudah libur selama beberapa hari dan besok adalah hari pertama mereka belajar setelah sekian lama.

"Hermione!" panggil Draco.

"Hmm?" Hermione menatap Draco.

"Bagaimana kalau kita jalan-jalan ke luar? Cuacanya sedang bagus." Draco menatap ke arah jendela, Hermione mengikutinya. "Baiklah."

.................

Di sepanjang mereka jalan, orang yang berpapasan dengan mereka selalu berperilaku aneh ketika melihat mereka.

"Mereka kenapa?" tanya Hermione.

"Entahlah." Draco mengangkat bahunya acuh. Ia tidak perduli ketika orang lain yang berpapasan dengan mereka terkekeh geli, merona ataupun melongo. Hal yang terpenting adalah, Draco bisa jalan berdua dengan Hermione tanpa gangguan siapapun.

Hari ini, seluruh Ravenclaw dan Hufflepuff sedang melakukan kunjungan ke Hogsmeade. Oleh karena itu, hanya ada adik kelas mereka yang melintas di sepanjang koridor

Pemuda Malfoy itu menatap gadis yang berjalan di sampingnya, ia bahagia. Walaupun Hermione merasa ini hanyalah jalan-jalan biasa, itu pun tidak apa-apa. Tapi baginya, ini adalah kencan mereka yang pertama.

Bersambung.
.
.
.
.

Hai Readers^^

Maaf ya lambat update, soalnya author lagi menghadapi banyak ujian, karena author adalah siswi tahun terakhir.

Kalian juga, semoga sehat selalu dan semangat.

Oh ya, bagi yang bingung sama chapter ini. Akan author terangin. Chapter ini berisi tentang masalah Draco dan tiga Ravenclaw yang udah selesai, di mana Draco memaafkan perbuatan ketiganya. Di sini juga dijelasin kalau Draco itu sudah berubah menjadi orang yang baik, walaupun terlihat enggan tapi ia memaafkan ketiga orang yang berencana membunuhnya.

I Will Protect You 2 (War Of Wizarding World)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن