"Iya, enggak ada masalah" Ciro berkata.

Jojo menghela nafas nya, kalau seperti ini terus nanti ia jadi di salahkan lagi karena tidak memberi tahu kalau Ceisya pulang. Lagi pula Ciro memang sangat labil, lelaki itu memutuskan tidak menghubungi atau pun melihat Ceisya tapi malam menyuruhnya untuk jadi stalker socmed Ceisya.

"Ci, beneran lo mau ke Bali?" Jojo kembali bertanya setelah rapat mereka selesai.

"Astaga" Ciro berdecak kesal "..Iya, gue bahkan udah pesan tiket dari tadi malam. Penerbangan gue satu setengah jam lagi"

Ciro berbalik dan pergi meninggalkan Jojo.

"Ceisya, adik lo nyiksa gue lagi" Jojo menghela nafasnya.

[]

Ceisya melangkah kan kaki nya sambil menarik satu koper besar nya sedangkan Jeje mengiring di belakang sambil mendorong troli besar beisi barang-barang nya dan Ceisya.

Rambut Ceisya yang pajang sepunggung berwarna hitam membuat gadis itu menarik perhatian, apa lagi kini Ceisya melepaskan cardigan nya.

"Sampai rumah gue mau langsung tidur" Ceisya tersenyum.

"Iya deh mbak, terserah aja. Hayuk lah" Jeje berkata.

Ceisya terus berjalan sampai ia menghentikan langkah nya begitupun lelaki tinggi yang juga menghentikan langkah nya.

Satu jam yang lalu

Ciro berdiri sambil menarik satu koper nya tapi setelah matanya tidak sengaja melihat wanita yang punya perawakan langsing dengan kulit putih layaknya salju dan rambut dengan panjang melebihi bahu sedikit membuat Ciro menyerahkan koper nya pada Jojo dan berlari menerebos banyak nya orang berlalu lalang, perempuan itu Ceisya. Ciro ingat perawakan terakhir saat ia bertemu perempuan itu.

"Ceisya" Ciro memanggil tapi wanita itu tetap melanjutkan jalan nya.

Ciro mempercepat langkah kaki nya dan berhasil meraih tangan wanita itu dan menariknya hingga berbalik.

"Cei-" senyum Ciro menghilang.

"Ci..Ciro?" Wanita yang di tarik nya membulatkan matanya kaget.

"Sorry, salah orang" Ciro langsung berbalik dan pergi sambil menormalkan detak jantung nya.

Wajah cerah nya kembali murung, mungkin keputusan nya untuk melepaskan Ceisya itu adalah salah tapi ia tidak bisa terus-menerus ada di sekitar Ceisya kalau wanita itu tetap saja menganggap nya adik setelah orangtua mereka meninggal.

Ceisya meninggal kan nya dan Ciro memilih memantaskan diri atau mungkin melupakan kakak nya itu.

Ciro berdecak kesal ia benci mengakui kalau Ceisya itu kakak nya.

"Ci, lo baik-baik aja kan?" Pertanyaan Jojo membuat Ciro mendengus.

"Sampai sini aja lo nganternya, Yoshi sama Chandra udah nungguin gue" Ciro mengambil kembali koper nya.

"Tapi hari ini Cei-" suara dering handphone Ciro membuat Jojo kembali berdecak kesal "..terserah deh, tapi habis ini jangan ngamuk ke gue"

Jojo berbalik pergi membuat Ciro menatapnya dengan kening berkerut.

"Ya kalau lo salah ya gue amuk lah" Ciro memalas lalu berbalik pergi sambil mengangkat telpon nya.

"Ci, udah dimana lo?" Suara Chandra terdengar dari telpon Ciro.

"Lima menit lagi sampai, tapi Yoshi beneran bawa stok cewek-cewek nya kan?"

"Tenang bossque, lo lupa kakek gue punya apa" Yoshi menjawab di telpon Chandra.

Pretty SistersWhere stories live. Discover now