Naruto menggunakan chakra merah itu menjadi sebuah telapak cakar yang besar dan panjang yang menepuk ke tempat di mana Orochimaru berada.

Orochimaru menghindar lalu dia mengaktifkan segel tangan.

"Sen'ei Tajashu no jutsu!" Orochimaru mengulurkan tangannya yang berubah menjadi 8 ular piton yang melesat ke Naruto.

"Futon: Toppa no jutsu!" Naruto menghirup nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya membuat angin yang sangat besar menerpa dan memghancurkan sekitarnya dengan ganas.

"Futon: Kazanami no jutsu!" Naruto mengayunkan lengannya dan membuat tebasan pedang angin besar mengarah ke Orochimaru.

"Kuchiyousei no Jutsu!" Orochimaru memanggil ular piton raksasa untuk menghalangi serangan Naruto.

Ular itu melilit tubuh Orochimaru sebagai tameng raksasa lalu dia menerjang ke arah Naruto dan membuka mulutnya yang besar.

"Ninpo: Oodama Rasengan!" Naruto membuat rasenggan raksasa yang sangar besar membuat mulut ular itu terkoyak.

Poof!!

Ular yang menerima luka parah lansung menghilang meninggalkan Naruto dan Orochimaru berdiri di jarak yang sangat dekat.

"Futon: Mini Rasenshuriken!" Naruto mengangkat jari telunjuknya lalu rasengan kecil berbentuk shuriken muncul di atas jarinya dan di leparkan ke arah Orochimaru.

"Serangan kecil seperti itu mana bisa melukaiku!" kata Orochimaru sedikit sombong dan tidak dia ketahui mini rasenshuriken itu membelahnya dan meledak membuat kawah sedang.

"Haa... Haa... Sial aku terlalu banyak menguras stamina!" kata Naruto dalam hati yang merasa kelelahan akibat jutsu-jutsunya.

"Gokyo Fuin!" Orochimaru yang muncul di depan Naruto yang tertangkap lengah itu lalu menekan kelima jarinya di perut Naruto untuk menyegel chakra Kyuubi yang keluar.

"Nani!?" teriak Naruto dan terlempar beberapa meter.

"Kuh... Sial aku lengah!" maki Naruto didalam hati dan karena ada dua segel di dalam tubuhnya membuat chakranya dan Kyuubi tidak seimbang lagi dan semua chakra kyuubi yang keluar langsung tersegel kembali.

Naruto yang kelelahan dan ada juga luka di tubuhnya merasa tubuhnya sangat berat dan kesadarannya hampir hilang, kalau bukan karena tekad untuk melindungi Hinata dan pengingat Kyuubi mungkin saja Naruto sudah pingsan.

"Haa... Haa..." Naruto mencoba berdiri dengan susah payah.

"Hoo kamu masih bisa berdiri? Sebenarnya sangat di sayangkan membunuhmu sekarang tapi membiarkanmu tumbuh juga tidak baik jadi selamat tinggal!" kata Orochimaru melempar sebuah shuriken dan menggunakan "shuriken bunshin no jutsu" ke arah Naruto.

"Sialan!" maki Naruto dalam hati.

Saat Naruto sudah bersiap menerima semua shuriken tersebut tiba-tiba dia melihat sosok wanita dewasa berdiri didepannya dan menangkis semua shuriken bunshin tersebut.

"Maaf aku terlambat!" kata Anko meminta maaf dengan serius apalagi saat dia melihat keadaan Naruto yang lemah

"Lama! Apa semua jonin konoha itu tukang terlanbat!?" kata Naruto memarahi gadis di depannya.

"Maaf-Maaf aku ketua pengawas ujian tahap kedua ini jadi tidak semudah itu keluar dan bocah, kamu bisa bertahan melawannya sudah hal yang bagus, apa kamu mau menjadi muridku?" kata gadis itu yang tidak lain adalah Anko.

"Tidak aku tidak tertarik, kecuali kamu mau hehe~" kata Naruto tidak tertarik dan di akhiri dengan senyum cabul di wajahnya.

"Mesum! Aku tidak tau bagaimana gadis Hyuga itu menyukai pria mesum sepertimu!" kata Anko menghina saat mengetahui maksud Naruto lewat senyuman mesumnya itu.

"Karena aku tampan, gadis mana yang tidak mau memiliki pria tampan dan kuat sepertiku!" kata Naruto narsis.

"Bah, apa kamu benar-benar ingin bercanda di situasi saat ini?" kata Anko mencibir dingin.

"Haha, mau bagaimana lagi, situasi tegang begini tidak nyaman bagiku dan harus ada hal yang membuatnya keluar jadi Anko-san setelah ini bisakan kamu membantuku yang mengeluarkan situasi yang "tegang" ini nanti?" kata Naruto bercanda dan menggoda.

"Kalau kamu mau kubunuh silakan saja!" kata Anko mendegus dingin.

"Hehe siapa yang akan terbunuh nanti itu akan terlihat di akhir!" kata Naruto tersenyum.

"Sudahlah kembali serius, aku sudah datang jadi kamu mundur ketempat kedua temanmu itu, biar aku dan jonin lain yang menghadapinya!" kata Anko serius.

"Baik, aku juga lelah menghadapinya jadi aku pergi dulu!" kata Naruto setuju dan dia melihat Orochimaru yang masih berdiri diam di depannya yang cukup jauh itu.

"Kita akan bermain lagi nanti, Orochimaru-san!" kata Naruto kepada Orochimaru.

Setelah mengatakan hal itu muncul bunshin Naruto dari atas pohon yang berdiri menghadapinya lalu.

"Gokyo Kaii!" Bunshin itu menekan kelima jarinya dan membuka segel lima jari Orochimaru dengan mudah.

"Anak yang berbakat, seperti yang di harapkan dari klan Uzumaki, sepertinya aku juga tertarik dengan anak ini!" kata Orochimaru dalam hati sembari menjilati bibirnya.

"Bye!" kata Naruto menghilang.

"Hiraishin!? Anak itu menggunakan Hiraishin no jutsu milik hokage kedua!?" kata seorang jonin terkejut.

"Jangan terkejut, dia bahkan dapat bertarung dengan Orochimaru dan area bertarungannya sampai berantakan seperti ini membuktikan kalau terjadi pertarungan hebat antara keduanya!" kata Anko serius.

"Dan juga kemampuan anak itu selevel dengan Jonin!" sambungnya dengan senyum tertarik setelah itu terjadilah pertempuran antara mantan guru dan murid tersebut bukan pertempuran antar mantan kekasih saat bertemu di perkawinan.

Terlahir Sebagai Naruto Uzumaki Where stories live. Discover now