- Compliment -

2K 451 19
                                    

"Jika aku benar... "

" Apa yang kau.... " Perkataan Song Chi-yul terhenti dengan tepukan dibahunya.

" Song ahjusshi, percaya deh sama Jin-woo, semuanya akan baik-baik saja."

"Mata Jin-woo, mengungkapkan mata seseorang yang bukan menginginkan kematian."Ujar [Y/n] dengan senyuman tipis.

"Dia takkan menyerang siapapun yang bergerak."

~~~~

Tiba tiba saja kepala patung besar itu menoleh kearah Jin-woo, sinar matanya hampir saja keluar kalau saja dengan cepat Jin-woo merundukan badannya.

'Dia mulai menyerang jika kita bergerak melewati batas tinggi tertentu.'

'Aku akhirnya mengerti maksud komandemen pertama.' Pikirnya

Jin-woo membalikan badannya, matanya menatap [Y/n]. mengerti maksud tatapannya [Y/n] hanya bisa menghela nafas pasrah lalu menganggukan kepalanya.

'Ya, bagaimana lagi hanya itu yang bisa kita lakukan untuk sekarang.' pikir [Y/n] tidak ikhlas.

"SEMUANYA!!! MENUNDUK KE PATUNGNYA!!!" teriak Jin-woo.

Ucapan yang dilontarkan Jin-woo mendapatkan kecaman dan protes dari para Hunter . namun para Hunter tiba tiba terdiam membisu saat pertanyaan terlontar dari mulut gadis bermanik ungu.

"Lantas apa kalian punya jalan keluar dari tempat ini?"Tanyanya dingin, tanpa dia sadari menguarkan aura dingin disekitarnya. hening semuanya terdiam tidak ada yang menjawab.

"Baiklah, kalau tidak ada lebih baik kita mendengarkan pendapat seseorang bukan, jadi berhenti lah berbicara yang tidak tidak kalau kalian masih ingin hidup."

Mau tidak mau semuanya menuruti ucapan [Y/n], setelah mengucapkan terimakasih pada temannya itu Jin-woo lalu menjelaskan alasan dan maksud dari perkataannya.

dalam pikiran [Y/n] dapat dia dengar perkataan ketakutan, keputusasaan, tangisan, doa dan harapan untuk bisa keluar dari masih masih Hunter.

'Apa kita masih bisa selamat.'

'Bisakah kita akhirnya keluar dari sini??'

'Hanya dengan menunduk?'

Dan masih banyak hal yang dia dengar. lalu perhatian netranya menatap kearah Ju-hee yang dalam keadaan ketakutan. lantas dia pegang tangannya membuat si empung tangan tersentak lalu mengeratkan pegangannya untung saling menguatkan.

'Selanjutnya...iklan pepsoden.' batin [Y/n] matanya melirik kearah patung besar itu. Dan yang benar saja, patung tersebut sedang mengadakan iklan dadakan. Mendadak mata [Y/n] berkedut dengan perempatan didahinya. ' Sumpah demi apa ingin kulubangin itu gigi giginya.' batinnya geram. sebenarnya [Y/n] agak ngeri melihatnya namun entah kenapa jatuhnya malah kesal.

'Cuih, Falak sialan.' umpatnya

Berbeda dengan pendapat [Y/n] saat melihat raut wajah patung besar itu, para Hunter dan Jin-woo terkejut serta merinding bulu kuduk melihatnya. dalam benak Jin-woo dirinya bertanya tanya kenapa dan mengapa.

~~~~

"Sepertinya dia berhenti menyerang." Ujar Park ahjusshi.

"Tak mungkin..." sedangkan temannya, Kim ahjusshi tidak mempercayainya.

"Takkan kau berpikir dia akan melakukan sesuatu?"

"Apakah kita akan baik baik saja hanya dengan menunduk kepadanya?"

Tiba tiba saja Park ahjusshi terbangun dari duduknya dan itu membuat Kim ahjusshi terkejut. "H H HEY!! JIKA KAU BERDIRI SEPERTI ITU...!" teriaknya.

"Li lihat! serangannya berhenti!!" seru Park ahjusshi.

Sementara [Y/n] yang mendengar percakapan keduanya hanya merotasikan matanya.

'Terlalu naif' pikirnya.

Dan banyaknya teriakan senang dari para Hunter setelah bangkit dari sujudnya kalau ternyata patung besar itu tidak menyerang mereka.

'Tidak... masih belum...' batin Jin-woo menatap patung besar itu.

Mendadak seluruh ruangan bergetar.

'Setelah ini ujian selanjutnya.' pikir [Y/n] menatap datar patung besar itu.

'Seperti perkiraanku...' batin [Y/n] dan Jin-woo.

Dugaan keduanya benar. semua ini belum selesai.

Patung besar itu mulai berdiri dari tempat duduknya.

Para Hunter melihatnya tercengang menatap horor patung yang besar itu juga terkejut was was semuanya tercampur aduk.

"TU TUNGGU, INI MASIH BELUM BERAKHIR??? "

"AH...BAGAIMANA INI"

"Jangan katakan padaku kalau kita akan menghadapinya?"

"Seong! Seong Jin-woo! Apa kau tak ada rencana lain?!
Song Chi-yul berteriak meminta pendapat kepada Jin-woo langkah selanjutnya.

"Bahkan jika kau menanyakannya padaku..." Jin-woo juga tidak memiliki ide lain untuk langkah selanjutnya.

[Y/n] lantas melihat sekelilingnya terutama matanya tertuju pada patung yang memegang Instrumen. ditariknya lengan Jin-woo dan Ju-hee.

"Song ahjusshi, apa isi komandemen kedua?" tanyanya.

"Komandeman kedua? Pu puji yang mulia." jawab Song ahjusshi.

"Pujian? Jangan bilang..." Jin-woo menatap [Y/n] dan dibalas anggukan darinya.

Saat ingin mengatakan pendapatnya, tiba tiba percakapan keduanya terputus oleh perkataan seseorang. Melihat sosok tersebut membuat mata [Y/n] melebar.

'Ini lagi, orang yang mau budir selanjutnya.' pikir [Y/n].

"Jika itu memuji, maka... Aku akan mencobanya! Aku anggota dari paduan suara gereja. Jika itu menyanyi dan pujian, aku bisa melakukannya." jawab pria gondrong? dengan memakai kalung salib. mengajukan dirinya dan berjalan ke arah patung besar tersebut. Saat berada di jarak yang cukup dekat, dia mulai menyanyi.

Aku mendekat kepada yang mulia~

jadikan aku lebih baik~

dan limpahan karuniamu~

kelemahan yang ada pada diriku~

Bersihkanlah dari diriku~

Jin-woo merasakan ada yang janggal. Dia merasa ada sesuatu yang kurang.

"Apa itu bekerja??" tanya Kim ahjusshi.

"Sepertinya dia bergerak lebih lambat..." komentar Park ahjusshi.

[Y/n] menggigit bibirnya lalu berteriak kearah pria itu.

"OY,BODOH MENYINGKIR DARI SANA, KAU SALAH PUJIAN." teriaknya.

Pria itu sempat tersentak menengok kebelakang, tapi terlambat.

Tiba tiba,

BOOM!

Hentakan keras terdengar diikuti dengan teriakan.

KYAAAAA!

Patung besar itu ternyata menginjak pria Malang tersebut sehingga tak tersisa menyisakan darahnya yang berceceran.

To be continued.

Hai ketemu lagi👋, mumpung lagi mood nulis aku up deh. aku bingung bagaimana caranya basa basi. Hehehe maaf saja author orangnya agak kaku 😅. Btw, typo  saran dan kritiknya. Terima kasih buat yang membaca. Dan jangan lupa.

Vote * 🌟 *

The Another World Of Dimension ¦¦ Solo Leveling Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt