21

6.6K 1.3K 215
                                    

"Kadang gua mikir, hubungan kek gini ga buruk" ucap guanlin sambil nopang dahinya di bahu Renjun. Renjun yang duduk didepannya noleh sekilas ke Guanlin.

Noleh sekilas doang soalnya kalo lama2 pegel.

Yh.

"Ya emangnya dimana juga buruknya sih, lin. Toh nggak ngobat, nggak balapan, nggak seks bebas. Sehat sehat sejahtera puskesmas" Renjun ngetuk2 pen nya ke meja, ngingat kejadian selama ini. Guanlin terkekeh pelan.

"Berarti fwb nggak selamanya toxic kan?"

Renjun agak tersentak. Ketukan pen nya agak terhenti.

Oh iya,

Fwb.

"Dibanding fwb, gua lebih pikir ini kayak nsa?," Renjun menghela nafas. "No string attached, lebih pas dari pengucapan fwb tapi nyambung nyambung aja sih"

"Mhmmm, tapi fwb gapakai perasaan" Guanlin ngebenamin wajahnya ke rambut Renjun. Renjun sebenernya nggak lagi nugas, cuma nulis hal hal kecil ke catatan nya.

Tapi nsa melibatkan perasaan, hanya saja tanpa status

"Napa, ngantuk?" Tangan Renjun nepuk nepuk ringan tangan Guanlin yang ada dipinggang nya. Kerasa usakan dari kepala guanlin, menggeleng.

Mereka diam lagi, merenung dalam pikiran masing masing.

"Dipikir-pikir, I'm so greedy hehe" kekeh Renjun pelan, lalu mainin jari Guanlin. "I don't want to contact with people but you is okay"

Guanlin nyamanin posisi duduknya, "bukannya semua orang kayak gitu? from what side it's greedy?"

Renjun ngarahin jari yang dimainkan nya ke dadanya pelan. "This heart, the ego, and the way my brain think. All craving for affection" ucapnya lirih.

"For me, it's not greedy if there someone who can fulfill those. For someone who can get a 'payback' from you" Tangan guanlin kembali ngegenggam tangan Renjun. "You know why we started this relationship?"

"Maksudnya lin?"

"I mean, a real reason?" Tangan yang tadi ngegenggam Renjun diangkat keatas, diayun pelan. "I'm a greedy person too, kak. I dont like it when you do contact with people but me"

Renjun diam sejenak, "even Nana?"

Anggukan Guanlin terasa diatas kepalanya. Renjun tertawa lepas.

"Wooooow calm down, king. You jelly" ucap Renjun, setengah meledek Punggungnya tidak setegang tadi, sekarang sudah tersender lebih rileks ke Guanlin.

"Gua kan cuma jujur" bata Guanlin. Renjun mau ketawa lagi tapi kasian.

"Arent you the same, though? You hate seeing girls approaching me"

Renjun berdeham pelan, "well, they took your privacy time. I just help you with it"

Guanlin ngangkat satu alisnya, smirk. "Oh, really" balasnya.

" 'Oh, really' ndasmu" Renjun nabok pelan tangan Guanlin. Guanlin ketawa renyah. "Ngaku aja napa sih kak"

"Ga"

"Dih cuek"

"Kalo gua cuek, lo gabakal gua biarin ngedeket"

Hening lagi. Bergelut dengan pikiran masing masing.

Tiba tiba topik ini.

"Hey, lin"

"Hm?" Guanlin nelusup ke arah tengkuk Renjun, ngeistirahatin kepala.

"Choose. Fwb or nsa?"

"Fwb" tegas Guanlin. Renjun mengadah, menghela nafas pelan.

At least he is loyal, right.

"...sure" Renjun ngecup sekilas pipi kanan guanlin lalu merosotkan badannya sendiri. "Gua mau tidur. Mau ikutan?"

Guanlin ngangguk.

Paling nggak, sekarang gaada apa apa.

Masih gapapa.

Hope so.










































Tbc

Gua stress ama uprak, sumpah

Nih adem adem buat klen ahay

Oiya, gimana yg kelas 12? Pusing ga?

Gua bawaannya mau bunuh orang meng, dibilang a justru ngasih tugas z

Trus

Gua kira disuruh rekam tugas malah disuruh live. Maksudnya affh...

Insom gua makin parah anying.

BTW

ALASAN GUA NULIS CHAP INI KARNA

gua pengen punya fwb se pengertian ini

:')

Iye gua halu, bomat ( ͡ಥ ͜ʖ ͡ಥ)

Trus tuh ya, klen sadar ga sih

Udah 25 chap tapi gaada pic samsek yang gua selipin?

Ehe (⁎⁍̴̛ᴗ⁍̴̛⁎)

Have a nice day ayang ayang q (⁎⁍̴̛ᴗ⁍̴̛⁎)💛✨👉

fwb- [GuanRen]Where stories live. Discover now