strange girls

122 14 4
                                    


B

ersamaan dengan tungkai mereka yang keluar dari lift, gadis itu segera menoleh pada Seokjin yang masih menatapnya lekat.

"K kita sudah sampai, Ahjussi bisa pulang sekarang."

Seokjin hampir saja mengeluarkan biji matanya kala mendengarkan pernyataan gadis di depannya ini. Apa Hyera baru saja mengusir dirinya?

"H huh? K kau mengusirku?" ujarnya ragu.

Hyera menelan liur. Kenapa mereka awkard sekali? "Tidak, aku tidak mengusir Ahjussi sama sekali tapi--"

"Tapi apa?"

"Kita sudah sampai. Lihat, pintu rumahku sudah kelihatan dari sini, aku sudah pulang dengan selamat."

"Kauu----tidak berniat menyuruhku masuk lalu beristirahat barang sebentar di apartmu? Hanya sebentar." Seokjin mencoba bernego dengan gadis di depannya.

"Jadi Ahjussi ingin mampir? B baiklah, kelihatannya ahjussi orang baik." ujar Hyera berjalan lebih dulu melewati Seokjin menuntun pria itu dengan langkahnya.

"Aku bukan pria buruk" gumam Seokjin.

Hyera menoleh ke belakang ketika dirinya sudah berada di depan pintu apartnya. Menatap seokjin lurus lurus membuat lawan yang sedang di tatap menjadi salah tingkah. "K kenapa?"

"Kenapa? Tentu saja Ahjussi harus berbalik, aku akan menekan pasword sandiku disini, tidak boleh melihat." Sahut Hyera sembari menunjuk gagang pintu yang memperlihatkan deretan tombol.

"Ah--begitu? Baiklah"  seokjin sembari membalikan tubuhnya kebelakang, dirinya merasa seperti orang bodoh sekarang.

"Sudah, ayo masuk tapi sebelumnya maaf jika rumahku berantakan, ya?" ujar Hyera yang mendapatkan anggukan.

Setelahnya gadis itu menuntun Seokjin melepaskan alas kaki lalu melangkah lebar masuk lebih dalam. Baru saja berjalan dua langkah pria itu sudah di buat terkejut oleh pekikan Hyera.

"Astaga! Demi tuhan, kenapa rumahku seperti ini?!" ketus Hyera frustrasi sembari berkacak pinggang. Gadis itu sepertinya sedang marah besar ketika melihat apartemennya sangat sangat berantakan seperti kapal pecah.

Seokjin melangkah mendekat kemudian bertanya, "Apa seekor kucing atau anjing baru saja membuat rumahmu seperti ini?"

Hyera menoleh, "Ahjussi aku minta maaf sekali. Anjingku baru saja membuat kacau, aku-"

"Siapa yang kau panggil anjing Hyera ssi? Setauku kau tidak memiliki hewan peliharaan." Tanya seseorang yang baru saja keluar dari pintu kamar mandi dengan wajah bodohnya.

Hyera melotot, "Jadi kau belum pulang, Sohye?"

Sohye menyegir di tengah langkahnya yang linglung. Gadis itu mabuk lagi. Lantas Hyera melangkah lebar "Astaga, anak ini bikin malu saja!" gerutu Hyera sembari menuntun Sohye ke sofa.

"Lihat, kau sangat berantakan Sohye! Kau gila atau bagaimana? Apa semalam tidak cukup untukmu menghabiskan beberapa botol soju?!"

Sohye menyegir tak karuan, "HEY? Kau sedang marah padaku, ya? Tapi--aku tidak mendengarmu hhe."

"God! Pulang, kau harus pulang sekarang, aku akan mengirimmu kembali pada ibumu. Aku tidak kuat merawatmu sendirian disini."

Sohye berkaca kaca, bibirnya merenggut, "Aku tidak mau pulang Hyera, aku tidak mau bertemu denganya hiks" kata Sohye lalu meremas rambutnya.

"Kenapa? Kau kenapa?" tanya Hyera khawatir ketika melihat Sohye sepertinya sedang sangat kesakitan.

"Kepalaku sakit sekali hiks," Sohye menunduk lalu meremas rambutnya lagi. Lalu mendongak sebelum tersenyum sumringah.

"Siapa? Ah ternyata Hyera ku sudah punya kekasih, ya? Hhha." Sohye kala atensinya menangkap samar samar pria yang masih tak jauh dari ambang pintu.

"Dia--siapa? Kekasihmu? Aku tidak melihat wajahnya, ayo kemari sepertinya kau sangat tampan." Sohye menunjuk lalu mengayungkan jemarinya berbentuk pola bundar bundar.

Hyera menoleh, sekarang dirinya baru sadar karena telah mengabaikan tamunya disana. "Ahjussi, kemari. Duduklah dulu, aku harus menangani pasienku lebih dulu."

Seokjin terkekeh, meskipun ragu tungkainya masih terus melangkah hingga berhadapan langsung dengan si gadis gila yang sedang mabuk ini -tidak, Seokjin hanya bercanda saja.

"Tenang saja Ahjussi, dia bukan gadis gila, anjingku ini hanya sedang mabuk makanya jadi seperti ini hhe."

Sohye menoleh tajam lalu meraih bibir Hyera. "Siapa yang kau sebut anjing? Huh?" ujarnya menarik bibir Hyera.

Hyera berdecak kesal lalu menepis tangan Sohye dari wajahnya. "Kau ini malu maluin saja. lihat, pria idamanmu di tv ini tengah memperhatikan mu."

Sohye menatap Hyera, "Idaman? Siapa?"

Hyera menarik nafas mencoba bersabar. "Kim Seokjin. Sudah ya, aku akan mengantarmu pulang lebih dulu." Hyera menarik lengan Sohye tapi dengan sigap di tepis kasar oleh Sohye.

"aku tidak mau pulang! Kau dengar?! Tidak. Mau."

"Sohye" lirih Hyera.

Sohye menyegir lagi, "Aku tidak mau pulang. Mau melihat pria tampan ini saja." ujar Sohye menjatuhkan dagu di kedua tangannya lalu menatap Seokjin.

"Sohye kau-"

"Kenalkan dia padaku, ya? Dia tampan tapi aku tidak melihat wajahnya dengan jelas, aduh kenapa buram sekali."

Sohye menoleh pada hyera lalu kembali lagi pada seokjin yang juga tengah menatapnya penuh iba. 'kasian sekali padahal masih muda.'

"Hey! Kenapa kekasihmu bertambah? Dua, tiga, dan enam! Wow, berikan padaku satu, ya? Mereka banyak sekali tapi kenapa wajahnya terlihat mirip semua?"

Hyera menghela lalu meraih pundak Sohye, "Sebaiknya kau istirahat saja di kamar, aku akan membersihkan kekacauan ini."

Sohye menggeleng, "Aku mau melihat pria tampan ini. Boleh aku menyentuh wajahmu? Mau minum bersama?"

Seokjin terkekeh ragu. Sungguh dirinya baru melihat gadis mabuk yang seperti ini. Biasanya gadis gadis seperti mereka akan berteriak layaknya orang stres dan berperilaku aneh tapi kenapa gadis yang didepanya ini sangat melucu dan juga bar bar.

"Tidak, sebelum kau mencuci tanganmu."

Sohye melotot, "Kau bisa berbicara? Ku pikir kau bisu tampan, maafkan aku."

Hyera menghela, "Ahjussi sebaiknya kau pulang saja, ya? Lain kali saja datang kesini. Aku harus mengurusnya lalu menata kembali rumahku dengan rapi."

"Aku akan membantumu."

"Tidak, jangan. Biar aku saja ahjussi, aku-aku hanya tidak mau membuatmu kerepotan nantinya."

"Aku memaksa. Aku akan membantumu ya?"

Ternyata selain tampan, pria yang sedang berada di depannya ini keras kepala juga.

"Baikkah. Tapi tunggu aku setelah membawa gadis ini ke kamar dulu." Hyera menarik lengan Sohye lalu menuntun gadis itu menuju kamar.

"Kau ini malu maluin saja Sohye. Lihat, idolamu saja sampai menatap penuh iba seperti tadi." ujar Hyera seraya menyentil dahi Sohye.

"Tidur, kau harus beristirahat sekarang kalau tidak aku akan mengirimmu kembali pulang." ujar Hyera mengambil selimut lalu menutupi tubuh Sohye setengah badan.

Sohye melotot, lalu membuat pola x pada tangannya "NO! aku-tidak-mau-pulang. Mengerti? Tidak mau."

Hyera di buat terkekeh geli dengan tingkah sahabatnya satu ini. Benar benar mood sekali meskipun sering membuat dirinya kesal.

"aku keluar dulu, kau beristirahat saja."

Sohye mengagguk, "Jangan suruh kekasih mu pulang dulu ya? Aku akan memgambil gambarnya setelah aku bangun."

Ahjussi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang