Yongie berusaha bangun dari ranjangny, setelah berhasil. Ia berjalan ke kamar mandi sambil memegangi tembok, mengisi bathtub yang sudah diberi sabun dengan air hangat. Setelahnya ia berendam.
Yongie memejamkan matanya, menyenderkan tubuhnya di sisi bathtub. Lalu ia mengingat kejadian tadi malam "hiks...Hyung kenapa melanggar janji? Hyung jahat! Yongie benci Hyung! Yongie tidak mau berbicara sama Hyung nanti!" Yongie menangis tanpa henti dengan mulut yang terus ngedumel.
Jam menunjukkan pukul 07:00 AM dan Yongie masih menangis di dalam bathtub, ia tidak perduli dengan tubuhnya yang sudah menggigil karena kedinginan. Ia kecewa sama suaminya! Bagaimana tidak?! Jaehyun sudah melanggar janjinya lalu merenggut keperawanannya dengan paksa dan kasar!
Sampai dimana Yongie merasakan kepalanya pusing dan pandangan buram, semuanya gelap...
✈︎✈︎✈︎
"Bu"
"Iya pak"
"Tuan muda kemana ya? Kok sudah jam 7 lewat, tuan muda belum keluar dari kamarnya?"
"Mungkin sedang bersiap-siap pak"
"Tapi kenapa lama sekali? Tidak biasanya tuan muda seperti ini"
"Ya sudah, bapak tunggu disini. Biar ibu cek dulu"
"Iya bu"
Bi Siti menaiki tangga menuju lantai dua, dimana kamar tuan mudanya berada. Sesampainya diatas, bi Siti langsung mengetuk pintu.
Tok...Tok...Tok
"Tuan muda" Panggil bi Siti namun tidak ada jawaban.
Bi Siti mencoba mengetuk pintunya sekali lagi.
Tok...Tok...Tok
"Tuan muda? Tuan sedang bersiap-siap? Kenapa lama sekali? Apa hari ini tidak ke kampus?" Panggil bi Siti lagi dan tetap tidak ada jawaban.
Bi Siti mulai khawatir 'Tuan muda kenapa tidak menjawab ya? Apa masih tidur? Ah tapi tuan muda tidak pernah bangun siang kecuali hari libur' batin bi Siti. Pelan-pelan bi Siti membuka pintu kamarnya dan ternyata tidak terkunci. Bi Siti tidak melihat tuan mudanya.
"Apa tuan muda masih mandi?"
Bi Siti pun melihat-lihat isi kamar tuannya, tapi atensinya teralihkan ke ranjang king size milik tuannya...
"Loh kok a-ada d-darah? D-darah apa iki?" Katanya.
Bi Siti mulai merasa ada yang tidak beres dengan tuan mudany...Ia pun langsung mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi dengan keras...
Tok...Tok...Tok
"Tuan muda!! Apa tuan muda ada didalam? Tolong jawab bibi tuan, jangan buat bibi khawatir" ucapnya sedikit berteriak, namun tidak ada respon. Bi Siti panik dan langsung berteriak.
"Ya gusti ada apa iki?! Pak! BAPAK!!" Teriak bi Siti saat keluar dari kamar tuannya.
"Ya Allah bu, ada apa? Kenapa berteriak seperti itu?"
"Ini loh pak, tadi saat ibu sedang memperhatikan kamar tuan Jung. Ibu tidak sengaja melihat ranjang tuan sudah banyak darah, di dalam kamar mandi juga tuan muda tidak merespon panggilan ibu" jelas bi Siti, raut mukanya terlihat khawatir.
"Astagfirullah, yowes ibu tenang dulu. Bapak coba buka pintu kamar mandinya dulu"
Pak Yanto mencoba membuka kenop pintu kamar mandinya...
"Haduh bu, pintunya iki loh. Tidak bisa terbuka"
"Ya tidak bisa loh pak kan di kunci dari dalam" Bi Siti pun menepuk dahinya saat melihat kelakuan suaminya itu.
"Ealah iyo ya bu. Bapak tidak kepikiran" jawabny sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Edan loh bapak ini" bi Siti menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Hehe ya maaf bu. Abis ibunya panik begitu, bapak jadi ikut panikkan. Yowes bentar ya bu, bapak cari kuncinya dulu"
Bi Siti mengangguk, pak Yanto langsung mencari kunci cadangan kamar mandi milik tuannya di setiap sudut kamar. Lalu...
"Bagaimana pak?" tanya bi Siti.
"Ini bu, sudah ketemu" ucap pak Yanto sambil menunjukkan kunci yang ia temukan.
"Yasudah cepat buka, tunggu apalagi bapak ini?!"
"Ya gusti, sabar dulu bu" kata pak Yanto.
Kamar mandi pun terbuka...
"YA ALLAH GUSTI!! TUAN MUDA!!"
•
•
•
•
•
•
||•Posesif•||《JaeYong》✔Nc+🔞
☆TBC☆
||•Jangan lupa Follow, Vote and Comment😍!! Thank you and happy reading all❤•||
#revisi_31/12/2021
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
||•Posesif•||《JaeYong》✔Nc+🔞 (Hiatus)
Random"siapa dia?" tanya Jaehyun datar. Taeyong tak bergeming, Taeyong terlalu takut. Jangankan menjawab sekedar untuk melihat Suaminy saja dia tidak berani. "Kau tidak menjawabku hm? Ku tanya sekali lagi JUNG TAEYONG, DIA SIAPA?!" "D-dia seniorku hyung" ...
What is wrong?!
Mulai dari awal
