"Sayang, maaf ya. Tadi hp aku mati jadi gatau deh kamu nelpon."
"Aku baru aja pulang."

Begitulah kira - kira isi pesan yang Zen kirimkan untuk Al.

~~~~~

Pagi kembali menyapa, pertanda bahwa manusia bisa kembali melakukan aktivitasnya.

"Non... non Allena, bangun." Suara dari seorang wanita paruh baya diiringi dengan ketukan dipintu kamar membuat Al terusik dari tidurnya.

"Nghhh..." Matanya menyipit sembari melenturkan tubuhnya.

"Iyaa bi, udah bangun." Teriaknya yang sudah sempurna membuka mata.

"Non Allena ditungguin bapak sama ibu buat sarapan." Ucapnya kembali yang direspon dengan jawaban iya dari Al.

Sebelum beranjak kekamar mandi Al meraih ponsel yang sudah ia acuhkan sejak tadi malam.

Ia membuka satu persatu pesan dari Zen.

"Iya gapapa." Hanya kalimat itu yang ia kirimkan sebagai balasan.

Setelah itu Al membersihkan tubuhnya dan turun menuju ruang makan.

"Selamat pagii semuaaa....." Sapanya dengan nada ceria seolah kekesalannya pada Zen hanya berlaku jika itu diantara mereka berdua.

"Pagi sayang." Papa dan mama balas menyapa.

"Cerah banget pagi - pagi gini, tumben." Ucap Yel.

"Haruslah, pagi itu adalah waktu dimana semua insan manusia kembali pada rutinitas kehidupannya, jadi awali pagi dengan cerah biar harimu juga indah."

Al berbicara dengan gerakan tangannya yang seolah sedang bersajak, membuat orang tua dan kakaknya menjadi heran.

"Kamu belum minum obat dek? Rada panas soalnya." Yel yang tadinya duduk langsung berdiri dan memegang kening Al.

"Hishh, apaan sih." Ucap Al sambil menyingkirkan tangan Yel membuat semuanya tertawa.

"Al.. ngomong - ngomong sekarang Naira kerja di caffe chullo ya?."

Papa tiba - tiba bertanya ditengah sarapan mereka.

"Mmh, udah lama si pa."

"Oh ya? Papa baru tau sekarang berarti."

"Tapi gimana papa bisa tau?." Tanya Al sambil menatap papanya.

"Kemarin papa beli kopi disana, eh yang nyiapin dia, dia lagi gak kenapa napa kan Al?."

Al terdiam sejenak, tidak mungkin ia menceritakan masalah yang menimpa keluarga Naira.

"Gak kok pa, tapi gatau jugaa sih. Kan Al udah lama gak ngobrol."

"Yaudah, ajak kerumah aja. Mama pengen bikin kue sama Naira, kangen jugaa. Dulu dia sering bantuin mama bikin kue." Ucap mama yang diiyakan oleh papa.

"Iya Al, ajak kesini. Mumpung kamu belum balik ngampus."

"Hmhh, iyadeh nanti Al coba hubungin."

~~~~~

Al kini sedang duduk disalah satu kursi yang ada dibalkon kamarnya.

Terlihat ditelinganya terpasang handsfree bl.

Rupanya ia sedang berbincang dengan Zen. Lebih tepatnya mendengarkan permintaan maaf dari Zen.

"Maafin aku ya sayang, ini bener - bener bukan kemauan aku. Namanya hp mati gimana dong. Yah yahhh."

"Hmmm." Al masih kekeh dengan respon dinginnya.

"Jangan hmm doang dong, iya sayang gitu." Ucap Zen lagi.

"Iya."

Jawaban Al membuat Zen merasakan aura yang cukup mencekam. Berkali - kali ia menelan saliva untuk menetralkan dirinya.

Allena merupakan wanita yang sulit untuk dibujuk ketika sedang marah, meski kadang marahnya hilang dalam sekejap namun rasa gengsi yang ia miliki membuat semuanya sedikit lebih rumit.

"Al, aku udah sampai." Al langsung berdiri dari duduknya setelah membaca pesan.

"Temen aku dateng, matiin dulu ya. Bye."

Al langsung mematikan telponnya dan langsung berjalan kebawah untuk menemui tamunya.

"Haii ...." Sapa Al saat melihat punggung wanita yang duduk disalah satu sofa diruang tamunya.

"Allena..." Naira langsung beranjak dan memeluk Al.

"Aku kangeeen, udah lama gak ketemu." Ucapnya sambil masih memeluk dengan erat.

"A-ah iya, aku jugaa kangen." Al sedikit kaku karna terkejut dengan yang Naira lakukan.

"Kamu apa kabar? Sehat kan? Kamu makin cantik tau." Ucap Naira lagi.

"Ihh apaan si, enggak ah biasa aja hehe."

"Oh iya, bentar aku panggil papa sama mama dulu."

5 menit meninggalkan Naira sendiri kini Al kembali dengan orang tua dan kakaknya.

"Naira .." Panggil mama pada Nai.

"Tante, apa kabar??."
"Yaampuun, Nai kangen banget."

Naira juga langsung memeluk mama Al, lalu mencium tangan kedua orang tua Al bergantian.

"Nai, kenalin ini Yelda kakaknya Al. Dulu waktu kamu sering kesini dia masih di Ausie, sekarang dia lagi libur juga." Ucap papa memperkenalkan.

"Hi Naira, aku Yelda." Yel mengulurkan tangannya dan disambut hangat oleh Nai.

"Salam kenal ya kak." Ucapnya diiringi senyuman manis.

~~~~~

Segitu dulu deh yaaa, biar kayak sinetron gitu dibikin gantung. Wkwk

Author usahain next part akan update lebih cepat, tapi gak janji ya hehe :".

Terima kasih untuk Reci yang sudah baca, untuk KriSar bisa langsung aja komen dibawah ihiyy.

Jangan lupa VOTE dan FOLLOW ;)

Lopyu, Cheerio :*

"DOMINO" [ GxG COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang