Jaemin hanya berdecak begitu ia lihat Kevin berjalan ke arah mobilnya. Ia menunggu sampai dia masuk. Kevin hanya menyunggingkan senyum saat Jaemin menatapnya. "3 menit kebuang." Ujarnya singkat. "Udah lah Na, yuk gas." Balas Kevin. "Lo itu kuliah jurusan penerbangan, jadi pilot. Lo ga tau pilot kaya gimana? Harus standby kalo ada yang ga bisa. Berangkat juga subuh. Niat ga sih lo jadi pilot?"

Selamat kepada Moon Kevin, harimu dimulai dengan sebuah omelan dari tuan Na Jaemin.

___

"Lo berdua udah tugas akhir?" Tanya Jaemin pada keduanya. Setelah seminggu tidak kumpul, akhirnya mereka bisa bertemu. Tidak kumpul secara bertiga maksudnya. Pasti ada satu yang absen.

"Iya, mana ga ngotak lagi dosennya, stress gue lama lama."

"Sama, Jaem."

Jaemin hanya bisa memaklumi. Keduanya sama sama sudah berada di tahun akhir. Berbeda dengan dirinya, masih tahun ke lima. "Lo berdua ga bilang kalo udah tugas terakhir. Kalo lo berdua bilang, gue pasti maklumin. Gue ga bakal ngejar ngejar kaya tadi. Gue merasa bersalah." Kevin dan Shotaro terdiam. Mereka tahu kuliah Jaemin masih lama. Mereka selesai lebih cepat. Tapi bukan tanpa alasan mereka melakukan itu.

Itu karena mereka tidak mau Jaemin kesepian. Mereka rela membagi waktu dengan Jaemin, karena mereka tidak mau Jaemin kesepian. Jaemin tidak akan mendekat jika tidak didekati. Dan siapa yang mau mendekati modelan seperti Jaemin? Keduanya baru datang dikehidupan Jaemin, tapi mereka sudah mengerti tentang Jaemin. Masih belum bisa terbayang di otak mereka, bagaimana nantinya jika mereka harus meninggalkan Jaemin. Kevin akan semakin jarang, dia akan selalu ada di udara. Shotaro akan kembali ke kampung halamannya. Terlebih mereka paham, Jaemin tidak akan pulang ke Korea sebelum lulus, dan selisih waktu Toronto Seoul adalah 12 jam. Jaemin baru bangun, keluarga dan teman temannya di Seoul baru tidur.

"Maaf Na.. kita cuma, pengen luangin waktu buat lo juga." Balas Kevin setelah terdiam beberapa waktu. Jaemin mengangkat wajahnya, menatap kedua orang didepannya. "Kenapa?" Tanya Jaemin mengangkat alisnya. "Kita cuma ga mau Jaemin kesepian aja..." ujar Shotaro pelan. Ok, siapapun tahan Jaemin agar tidak mencubit Shotaro. "Shotaroooo jangan gemesinnn." Rengek Jaemin akhirnya. Shotaro malah makin tersenyum. Bahkan Kevin sendiri sudah dibuat gemas olehnya.

"Nah, hari ini jatahnya Kevin kan?" Tanya Jaemin memecah suasana. Kevin hanya menatapnya dengan tatapan tajam, mengisyaratkan diam. "Oh iya, Kevin ya hari ini?" Tambah Shotaro. Kevin tidak bisa mengelak. Hanya bisa pasrah dompetnya mengering. Apalagi cafe yang mereka datangi termasuk cafe mahal. Berdoa saja dompetnya masih ada sisa nanti.

Begitulah, satu masalah selesai dengan cepat, tidak sampai 15 menit. Dan apa penyelesainya? Osaki Shotaro. Ayolah siapa yang tidak gemas melihat Shotaro??

"Oh ya Na, lo belom hubungin Eunbi ya? Tadi waktu gue selesai kelas ga sengaja ketemu di koridor lobby." Jaemin mengangkat kepalanya menatap Kevin. Benar, dia belum menghubungi pacarnya itu. Seharian ini dia sibuk, jadwal terakhirnya ya kumpul ini. "Belom, tadi gue sibuk banget. Bangun pagi ke kampus, habis itu ditarik mama ke butik, trus ditarik papa ke perusahaan." Balas Jaemin. "Tadi tumben lo hampir telat Jaem?" Tanya Shotaro. Pasalnya jika Shotaro menelfonnya, maka dia pasti sudah bangun. Tapi tadi pagi, Jaemin baru bangun setelah ditelfon Shotaro. Jaemin hanya menghela nafas berat. "Diajak telfonan Jeno berjam jam. Mentang mentang di Korea pagi, ngajak telfon sampe subuh." Jawab Jaemin kesal.

"Emang dia ga kesini Jaem?"

"Ga, sibuk kuliah katanya. Dia juga udah tugas akhir. Malahan besok Jisung yang kesini."

"Ya.. orang kaya.."

"Btw, ada tebakan lulus berapa minggu lagi?" Tanya Jaemin di sela sela percakapan. "Mungkin 2 bulan lagi. Haduh ga kuat gue balik ke Vancouver beneran. Banyak banget bahannya gila." Ujar Kevin begitu teringat tugas akhir. Padahal ia sempat ingin melupakannya, sangking ia stress. "1 bulan mungkin? Ga terlalu susah tugasnya, jadi 1 bulan cukup lah." Balas Shotaro. "Lo?" Tanya Kevin balik.

"Gue? Masih 3 tahun lagi."

___

"Akhirnya lo berdua lulus jugaa."

Jaemin datang ke sidang mereka, dia juga datang di acara kelulusan. Walau sebenarnya dia juga sibuk. Seperti sekarang, dia rela menolak suruhan Jessica untuk membantunya di butik dan lebih memilih mendatangi acara kelulusan Kevin. Shotaro juga hadir tentunya. Dia lulus 2 minggu lebih awal dari Kevin. Dan belum ada rencana kembali ke Jepang. Katanya dia mau di Kanada untuk beberapa waktu dulu.

"Lo juga cepet nyusul Jaemm." Jaemin hanya tersenyum menanggapi Shotaro. "Gue usahain deh, doain aja kuliah cepet kelar. Gue juga pengen balik ke Korea."

"Kevin."

Ketiganya kompak menoleh kebelakang. Ada Alexa, pacar Kevin, dan Eunbi disana. Jaemin sama sekali tidak berpikir bahwa Eunbi akan datang. Karena gadis itu bilang ke Jaemin malamnya bahwa dia tidak akan datang karena sibuk. Ia segera menghampiri gadisnya itu, lalu merangkul bahunya. "Katanya sibuk, hm?" Tanyanya. "Dosennya hari ini libur, Na." Jawab Eunbi. "Trus-"

"Jaemin hyungggg."

Kelimanya kompak menoleh kepada orang yang memanggil Jaemin. Mata Jaemin membola. "Kalian ngapain kesini??" Tanyanya menghampiri keduanya itu. "Ya mau ngucapin selamat buat Kevin hyung ga bole?"

Chenle dan Jisung. Dua anak itu nekat datang dari Seoul ke Toronto. Tidak kaget sebenarnya. Keduanya sama sama punya private jet yang siap terbang kapanpun. "Ya kan bisa lewat chat, Chenle sayanggg." Jisung hanya menatap Chenle sinis, begitu Jaemin mengusap rambutnya. Cemburu. Hal itu ditertawakan oleh Shotaro. "Jisungg, kamu udah kuliah masih cemburuan??"

"Iya."

"Udah udah, Moon Kevin jatah lo hari ini yaaa."

"Minta yang mahal jangan lupaa."

"TEMEN GA ADA AKHLAK OKNUM NA JAEMIN OSAKI SHOTARO."

-fin-

Jumeaux sudah bener bener selesai😃
Makasih buat yang sudah vote dan comment yaa, sayang kalian <3

Thank you all <3

Jumeaux • njm ft. ljn ✓Where stories live. Discover now