"Tuan Besar mengadakan makan malam dengan beberapa kolega Bisnis sekaligus teman lamanya.-" Mengangguk mengerti, Hyeongjun terlihat tak ingin bertanya lebih sehingga dia memilih untuk pergi kearah kamarnya. Namun sebelum itu, Kepala Pelayan Lee terlebih dahulu melanjutkan ucapan.
"-Nyonya Besar berpesan kepada saya agar membantu anda untuk bersiap-siap, karena yang datang malam ini tidak hanya para orang tua. Namun anak-anak mereka juga turut serta dalam jamuan makan malam kali ini, jadi anda juga harus turut hadir didalamnya."
"Tidak biasanya mereka tak membuatkanku alasan agar aku tidak perlu ikut."
"Mungkin karena acaranya diadakan di Mansion ini, jadi hari ini anda diharuskan untuk ikut."
Kernyitan yang sebelumnya tercetak jelas pada dahi, terganti dengan seulas senyum kemudian. Dia merasa kedua orang tuanya tak pernah belajar dari kejadian lalu. Padahal sudah benar membuatnya tak lagi mengikuti acara semacam ini, namun sekarang mereka justru mengharuskannya datang. Hanya karena alasan semua itu diadakan Mansion mereka, bukankah kedua orang tuanya harus lebih waspada karena semua itu.
"Ah, baiklah. Kalau begitu aku akan bersiap-siap dulu. Terimakasih sudah memberitahuku, Kepala Pelayan Lee~"
Dengan senyum yang lebih lebar terulas pada wajah, Hyeongjun berbalik kembali. Tidak lupa mengucapkan rasa terimakasihnya pada pria berumur tersebut dengan sopan. Namun dengan nada riang diakhir kalimat, berhasil membuat para pelayan serentak melihat kearah Kepala Pelayan Lee. Mereka semua berekspresi sama, bahwa ada bayangan rasa takut dan ketakutan. Karena kesenangan sang Tuan Muda tak pernah berakhir baik, tidak sekalipun.
"Kepala Pelayan Lee, apakah tidak apa-apa membiarkan Tuan Muda menghadiri jamuan?"
"Aku tidak tahu, ini semua juga perintah dari Nyonya Besar."
Mereka semua menghela napas bersama, berpikir bahwa pasti akan terjadi hal besar nantinya. Dan hal tersebut bukan hanya tebakan semata, mengingat tabiat sang Tuan Muda. Pemuda manis itu hanya terlihat manis diluarnya saja, ketika didalamnya tersimpan hal berbahaya. Bahkan yang terpah mereka berani bayangkan sama sekali.
"Semoga kita tak terseret dengan masalah apapun yang akan Tuan Muda lakukan."
***
Satu persatu tamu malam ini berdatangan, dari mulai Keluarga Han, Keluarga Kim, Keluarga Cho dan Keluarga Lee. Lima keluarga terhitung dengan Keluarga Song, dengan satu kesamaan yang mencolok dari mereka. Bahwa kelima kepala keluarga itu merupakan seorang Alpha Superior.
"Ternyata kediaman Keluarga Song jauh lebih bagus dari apa yang diberitakan."
"Haruskah kita ke Mansion Kim untuk melihat perbedaan yang begitu mencolok?"
Joongki menyambut candaan yang dilontarkan Kim Youngwon, ketika salah satu sahabatnya itu menyinggung tentang kemegahan Mansion Song. Dan disambut tawa dari yang lain, karena tahu betul dua orang tersebut memang selalu saling melemparkan lelucon. Sedang anak-anak yang berada dibarisan belakang terlihat acuh, bahkan terlihat tak tertarik dengan lelucon para orang tua.
"Selamat datang."
Nyonya Song-Jiwon menyambut mereka dengan riang, tentu dengan seseorang yang terlihat patuh berjalan tepat dibelakangnya. Tak lupa turut membungkuk, ketika sang Ibu selesai berbasa-basi. Terlihat begitu manis, atau mungkin sangat-sangat manis. Saat kini pemuda itu berdiri tepat dihadapan mereka, dengan tak berekspresi sedikitpun.
Mata besar berwarna coklat, membulat dengan sempurna. Tengah menatap mereka tanpa berkedip bak boneka, begitu cantik. Han Seungwoo, Han Dongpyo, Kim Yohan, Cho Seungyoun dan Lee Hangyul. Tak ada diantara mereka yang tak jatuh pada pesona sepasang netra coklat berkilau tersebut. Terlalu indah untuk mereka abaikan begitu saja.
أنت تقرأ
I'm Beta
أدب الهواةDalam Omegaverse, sosok Alpha adalah superior tak terkalahkan, sedang sosok Omega adalah keindahan tak tergambar. Jika Alpha memiliki aura kuat yang dapat menundukkan, maka Omega memiliki feromon manis yang begitu memabukkan. Keduanya memiliki keleb...
Part 8
ابدأ من البداية
