"Kim Wooseok!" Cho Seungyoun memperingatkan, namun yang membuatnya bingung bahwa perasaan tak suka itu justru datang ketika dia melihat Wooseok menyentuh Hyeongjun. Dia merasa begitu marah kepada Wooseok, karena dengan mudah dapat menyentuh Hyeongjun. Sedang Wonjin, pemuda itu juga merasakan perasaan yang hampir sama dengan Seungyoun. Perasaan marah juga sedikit iri memenuhi hatinya, ketika seseorang terlihat dengan mudah berada begitu dekat dengan Hyeongjun. Namun dirinya justru hanya dapat melihat, dan rasanya hanya akan selalu berakhir seperti itu.
"Seungyoun Sunbae, kau ada disini?"
Brengsek, Seungyoun hampir mengumpat mendengar pertanyaan yang diajukan pemuda manis. Jadi selama beberapa menit dia duduk disampingnya, serta menghabiskan waktu untuk memperhatikannya. Hyeongjun tak sekalipun menyadari keberadaannya, begitu?
"Kau tak melihatku disini sedari tadi?"
"Tidak, kupikir hanya ada Wooseok Sunbae, Minhee, Eunsang dan Wonjin Sunbae saja."
Tawa hampir saja lolos pada wajah dingin Wonjin, walau dia tak akan dapat menyentuh Hyeongjun seperti yang dilakukan Wooseok. Setidaknya dia tak setransparan Seungyoun, sampai Hyeongjun tak menyadari keberadaannya disana. Sedang yang lain sudah tertawa, atau lebih tepatnya Wooseok tertawa keras tetapi Minhee dan Eunsang berusaha keras menahan tawa mereka. Ingat, begitu-begitu Seungyoun itu salah satu Sunbae yang ditakuti di Sekolah.
"Wow, bagaimana bisa kalian duduk berkumpul disini?-" Sampai sebuah suara ceria tiba-tiba terdengar, ketika dua orang telah berdiri didekat meja mereka. Dongpyo dan Seungwoo, mereka pada akhirnya mendatangi meja tepat dimana Hyeongjun dan yang lain duduk.
"-Bolehkah kami bergabung?" Sebenarnya tanpa bertanya pun, Dongpyo kini telah mendudukkan diri diantara Seungyoun dan Hyeongjun. Menatap Hyeongjun dengan wajah yang berjarak tak lebih dari sepuluh inchi dari wajah Hyeongjun. Begitu dekat, sampai pandangan Hyeongjun hanya dipenuhi wajah manis Dongpyo.
"Tidak-"
"Tentu saja, kau boleh bergabung."
Eunsang baru saja akan menyerukan penolakan, namun Hyeongjun telah terlebih dahulu menjawab pertanyaan Dongpyo. Serta Seungwoo yang telah mendudukkan diri disamping Wonjin, tak mungkin akan membuat Eunsang bisa menyampaikan penolakannya. Sehingga sekarang, pemuda merah itu hanya dapat menatap Dongpyo dengan tajam. Berharap pemuda mungil itu merasa tak nyaman dan pergi dari sana secepat mungkin.
Dan suasana menjadi sedikit canggung, ketika hampir mereka semua tak membuka suara kembali. Terkecuali Dongpyo dan Hyeongjun yang terlihat saling mengobrol satu sama lain. Ketika tak sekalipun Hyeongjun mengabaikan pertanyaan pemuda mungil itu, bahkan dia akan mengabaikan Wooseok hanya karena tengah berbicara dengan Dongpyo.
Wonjin, Seungyoun, dan Wooseok merasa pesaingnya bertambah kembali. Sedang Eunsang selalu bersikap waspada pada Dongpyo yang coba mendekati Hyeongjun. Minhee yang sedikit cuek memilih untuk tak peduli, walau kadang kala dia menatap dengan pandangan berbeda kearah pemandangan kedekatan Dongpyo dan Hyeongjun. Untuk Seungwoo, kali ini dia hanya akan menjadi pengamat. Memperhatikan dalam diam, apapun yang akan terjadi kedepannya. Entah itu pada Dongpyo sang adik, atau pada Hyeongjun pemuda yang sedikit menarik perhatiannya.
***
Cklek...
Sesaat setelah dia membuka pintu Mansion, hilir mudik para pelayan memenuhi pandangan. Sibuk melakukan hal tak biasanya, membuat sepasang iris berwarna coklat mulai menelisik. Mencari tahu alasan perbedaan yang terjadi pada rumahnya, padahal hari masih lah sore.
"Tuan Muda, anda sudah pulang?"
Pertanyaan basa-basi, jika Hyeongjun sudah berdiri didalam Mansion bukankah itu berarti dia sudah pulang, bukan? Tetapi Hyeongjun tetap mengangguk guna menjawab pertanyaan itu, lalu mengernyitkan kening mengisyaratkan kebingungan atas apa yang tengah terjadi.
YOU ARE READING
I'm Beta
FanfictionDalam Omegaverse, sosok Alpha adalah superior tak terkalahkan, sedang sosok Omega adalah keindahan tak tergambar. Jika Alpha memiliki aura kuat yang dapat menundukkan, maka Omega memiliki feromon manis yang begitu memabukkan. Keduanya memiliki keleb...
Part 8
Start from the beginning
