Yuta as your Brother

1.9K 129 2
                                    

Sudah cukup lama kamu hanya berdiam diri di kamar, tepatnya setelah makan malam bersama orangtuamu. Kamu sedang memikirkan kembali perdebatan mu di meja makan dengan orang tua mu tadi.

"Duda anak satu?, mah please lahh, masa aku mau di jodohin sama duda sih, uda punya buntut lagi"

"Lagian aku kan baru lulus SMA mah, mama kan juga tahu aku pengen ngelanjutin study aku ke inggris" Lanjut ku sambil berusaha menjaga intonasi bicara ku agar tidak naik.

"Emang kenapa kalo dia duda hm?, lagian dia juga masih muda kok, udah sukses lagi, kalo kamu nikah sama dia mamah bisa langsung dapet cucu juga" Balas mama mu.

"Soal study kamu, kamu bisa tetep lanjutin tapi di Indonesia aja, gak usah ke luar negri, lagian banyak kok univ bagus di sini" Timpal papa mu.

"Tapi aku tetep gamau, aku masih 17 , dan aku gamau hidup aku direpotin sama anak, apalagi anak orang lain! " Ucapmu sambil berlalu ke kamar.

"(Y/N) kita belum selesai bicara! "

"Bodoamat" Lirih mu.

"Ah masa gue mau di jodohin sama duda sih ah" Ucapmu frustasi.

Semua rencana masa depan yang telah kamu rancang hancur seketika. Sebelumnya, kamu sudah merencanakan untuk melanjutkan study mu ke Oxford Inggris , kamu ingin mengambil jurusan PPE, itu adalah impianmu sejak dulu. Tapi, saat mendengar perkataan orang tua mu tadi, semuanya langsung sirna.

Tiba tiba kamu mendengar suara orang berdebat dari lantai bawah.

"Pah mah, kalo (Y/N) nya gamau ya gausah di paksa dong. Kasian dia uda berjuang mati matian biar bisa masuk ke Oxford dan sekarang kalian hancurin impiannya gitu aja?" Itu suara kakak mu. Dia baru pulang dari kantor sepertinya. ah apa kakak mu mencoba untuk membela mu? Kamu hanya bisa berharap semoga mama dan papa mu bisa luluh.

"Ga bisa Yut, kita harus jodohin adik kamu sama anak keluarga Lee biar proyek kerja sama perusahaan kita bisa makin kuat. Kita juga bisa memperluas dan memperkuat jaringan perusahaan kita kalo pernikahan ini terlaksana." Itu papa mu yang bicara.

"Tapi apa harus dengan ngorbanin (Y/N)?"

"Maaf tapi papa ga ada cara lain dan perjodohan ini harus terjadi" Ucap papa mu tegas. Harapan mu pupus seketika, jika papa mu sudah mengeluarkan nada seperti itu, itu tandanya perintahnya sudah tidak bisa di bantah lagi.

***

Setelah menguping perdebatan kakak mu dan kedua orangtuamu, kamu kembali masuk ke kamarmu. Kamu masuk ke walk in closet mu dan mengambil benda kecil tempat pelarian mu saat sedang stres. Vape.

Ya meskipun kamu terkenal sebagai anak yang pintar, baik, berbakat dan lahir dari keluarga terpandang, kamu tetaplah anak biasa yang bisa tergoda dengan hal hal seperti ini.

Kamu mengambil salah satu dari sekian banyak koleksi vape mahal mu lalu duduk di sofa yang tersedia di dalam walk in closet mu yang sangat luas. Kamu mulai menghisap vape mu, lalu menghembuskannya. Ah, rasanya sudah sangat lama sejak terakhir kali kamu menghisap benda ini.

Tok tok tok

"Dek, kamu di dalem?" Tanya kakak mu dari balik pintu walk in closet.

"Iya bang, masuk aja"

"Abang masuk ya"

Cklekk

Sretttt

Kakak mu ngerebut vape mu yang baru sebentar kamu hisap.

"Ih abang siniin ihh"

"Ck, uda abang bilang kurangin kebiasaan buruk kamu ini dek, bahaya buat kesehatan kamu, abang gamau kamu kenapa napa"
Iya, kakak mu emang tahu soal kebiasaan kamu yang suka ngevape. Dan dia satu satunya orang yang tahu tentang hal ini.

"Ishh, iya iya aku juga udah ngurangin kok, udah lama juga aku gak ngevape. Tadii, aku cuma lagi kepikiran soal perjodohan aku. Jadi khilaf deh hhe" Ucap mu sambil berusaha tersenyum, kamu gamau kakak kesayanganmu khawatir sama keadaan kamu sekarang yang sebenarnya sedang terguncang.

Greeppp

"Maaf, maafin abang" Lirihnya sambil memeluk mu dan membawamu ke pangkuannya.

"Abang kok minta maaf sih" Ucapmu sambil mengelus rambut halus nan tebalnya.

"Maaf karena gabisa ngubah keputusan mama sama papa" Kata kakakmu sambil mengeratkan pelukannya.

"Euhhh, abang sesek, lepas duluhhh" Ucap mu susah payah sambil berusaha melepas pelukan kakak mu.

Kamu pun memegang wajah tampan kakakmu dengan kedua tangan mungilmu

"Abang Yuta, abangnya aku yang paling ganteng sedunia, dengerin aku oke. Ini bukan salah abang, gaada yang salah disini. Mungkin emang udah takdirnya aja aku harus dijodohin. Mungkin emang udah takdir aku buat gak ngelanjutin sekolah aku ke Oxford. Mungkin Tuhan lebih menghendaki aku, adik mu ini buat terus disini, sama abang."

"Jadi, abang ga usah minta maaf oke. Aku bakal berusaha buat ikhlas dan nerima semuanya" Lanjut ku sambil tersenyum menenangkan.

"Abang sayang adek" Ucap kakak mu tulus

"I love you more abang" Balas mu sambil memeluk kakak mu.

Setelah berpelukan cukup lama, kamu memutuskan untuk melepaskan pelukan erat kakak mu.

"Abang mandi gih, abang baru pulang ngantor kan? Pasti capek, udah mandi langsung tidur"

"Abang mau tidur sama kamu" Ucap kakak mu manja.

"Iyaa iyaa, yaudah sana cepetan mandi"

"Ay ay captain"


"Ay ay captain"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




Jan 25th 2021

NCT As (Oneshoot Story)Where stories live. Discover now