"Gue mau ikut lo! Kaki gue udah sembuh kok! Tega banget lo ninggalin gue sendirian!" Junkyu menjawab dengan raut wajah yang kesal. Oke, ini bukan saatnya main-main karena sekarang terdengar suara langkah kaki dari arah belakang alias Haruto ngejar mereka!

"Jun, lo bawa Jihoon ngumpet dari Haruto! Dia dalang dari semua ini! Biar gue yang ngurus dia!" Untung saja otak Junkyu sekarang sedang memasuki 5G, dia ngangguk terus narik Jihoon untuk turun kelantai bawah sedangkan Jaehyuk berlari kearah kanan.

Junkyu membawa Jihoon kelantai bawah, karena memang tadi mereka berada di lantai 2. Mereka berdua memasuki satu ruangan yang dikiranya Haruto tidak dapat menemukan mereka. Kenapa mereka gak langsung keluar? Karena mereka harus nunggu Jaehyuk dulu, mereka kan setia kawan. Memang agak bodoh kedua orang ini, jadi biarin aja lah.

Jihoon langsung nutup ruangan tersebut dan ngelempar barang-barang yang ada didalam untuk menutupi pintu, Junkyu hanya diam ditempatnya menatap kearah Jihoon.

Setelah sudah menaruh banyak kardus didepan pintu agar menghalangi orang masuk, mereka berdua sama-sama terdiam. Jihoon masih terengah-engah, darah juga masih mengalir dari lengannya.

"Jun! Telpon polisi cepet!"

Junkyu kembali diam sembari memandang Jihoon.

"Kim Junkyu!"

"Park Jihoon"

Jihoon mengerutkan dahinya ketika mendengar Junkyu malah memanggil namanya dengan nada datar, dia menatap Junkyu yang memasukkan kedua tangannya kedalam saku celananya sambil tersenyum miring.

"Ck, bego"

Set

Dor!!!

Jihoon memekik kesakitan ketika peluru tersebut menembus kaki kanannya, dia terjatuh bersimpuh didepan kardus.

Junkyu memutar-mutar pistol digenggamannya, lalu berjalan santai menuju Jihoon.

"Gue kira lo pinter, ternyata engga." Bisik Junkyu didepan Jihoon, Jihoon menatap Junkyu tak percaya, bercampur dengan kecewa dan marah.

"Ke-kenapa lo lakuin ini semua?" Tanya Jihoon, Junkyu terlihat berpikir sambil menggaruk pelipisnya dengan pistol digenggamannya.

"Karena gue dendam, tapi lo gak sadar ya?"

"Tapi kyu-"

"Udah ji, lo ngulur waktu gue." Junkyu kemudian berdiri dihadapan Jihoon, Jihoon menggelengkan kepalanya cepat, dia juga menahan tangisnya sambil berucap kata 'maaf '.

"Sleep well Park Jihoon, baii!!!" Setelah melambaikan tangannya kearah Jihoon, Junkyu menodongkan pistolnya didepan kening Jihoon, dan-

Dorr!!!

-menembaknya.

Dorr!!!

Dorr!!!

Dorr!!!

Berkali-kali.

Junkyu bertepuk tangan senang seketika melihat hasil karyanya, dia kemudian menendang mayat Jihoon dan juga kardus-kardus tersebut didepan pintu agar dia bisa keluar, Jihoon memang bodoh telah mempercayai Junkyu.

Ah tidak, mereka semua bodoh karena mempercayainya.

;grudge

"Sumpah to! Gue capek! Istirahat bentar dong!"

Jaehyuk terus berlari sambil sesekali melihat kebelakang, Haruto masih mengejarnya dengan pisau digenggamannya.

"Ngapain kayak gini sih?! Masih bocah juga udah sok-sokan main bunuh-bunuhan, harusnya lo main gundu sono!"

Haruto mendecak kesal mendengar ucapan Jaehyuk, 'Berisik banget sih!,' batin Haruto.

"Gak pernah olahraga sih lo makanya kecapean!" Sahut Haruto, ini Jaehyuk kaget dong soalnya daritadi dia ngomong di read doang eh sekarang dibales, gantian dong, sekarang Jaehyuk bales ngeread doang omongan Haruto!

Karena didepannya ada tangga, soalnya daritadi dia muter-muter sama Haruto dan dia tahu kalau dia belok kanan dia bakal ketempat yang tadi lagi, akhirnya Jaehyuk memutuskan untuk menuruni tangga kelantai paling bawah.

Sumpah, ini Haruto masih ngejar dia, Jaehyuk menoleh terus kebelakang melihat Haruto, dia mendecak kesal, namun saat hendak berbelok dia terkejut karena berpapasan dengan Junkyu.

"Lho jun? Jihoon mana?" Tanya Jaehyuk.

"Udah aman, ayo ikut gue, itu Haruto masih ngejar!" Jaehyuk lalu mengangguk dan mengikuti Junkyu yang berlari duluan didepannya.

Haruto tertawa pelan dibelakang, bener kata Junkyu, Jaehyuk itu tololhaseyo.

Untuk beberapa saat, Jaehyuk mengerutkan kening ketika Junkyu berhenti didepannya, karena memang ini jalan buntu dalam artian didepan mereka sekarang hanya ada tembok besar.

"Kok ngambil jalan buntu jun?" Ini Jaehyuk udah deg-degan sendiri waktu tau Haruto ada dibelakang mereka berdua. Jaehyuk mendekatkan diri kearah Junkyu ketika Haruto mendekat.

"Ck, jae minggir!" Ujar Junkyu risih ketika Jaehyuk malah memeluk lengannya.

"Mau ngapain sih? Ini juga ngapain malah ke jalan buntu gini?" Jaehyuk mendecak kesal sambil mengusir Haruto seperti mengusir kucing, di hush hush in gitu.

"Mau nembak lo." Jawab Junkyu yang membuat Jaehyuk mendelik kaget dan menjauh sedikit dari Junkyu.

"Sumpah jun, lo emang lucu tapi gue masih lurus, masih ada Winter yang siap nerima gombalan receh gue"

"Bukan nembak gitu tolol, nembak pake ini." Junkyu mengeluarkan pistolnya dan menodongkan pistol tersebut ke Jaehyuk. Jaehyuk melotot tak percaya kemudian menaikkan kedua tangannya, "Hahaha... Pa-pasti pistol a-air kan? Lo mau main air k-kan? A-ayo dirumah aja main tembak-tembakannya."

Junkyu mendecak, tangan kanannya dia arahkan ketembok dibelakang Jaehyuk.

Dorr!!!

Pernah gak sih kamu tremor sampe rasanya gempa bumi? Nah itu yang Jaehyuk rasain.

'Ternyata pistol beneran,' Batin Jaehyuk menangis sambil tremor.

"Jadi, lo mau pilih pisau atau pistol?" Tanya Junkyu sembari menyisir rambutnya kebelakang dengan tangan, gerah bro abis lari-lari tadi.

"Risol," Jawab Jaehyuk random, dia melirik-lirik jam tangannya, berdoa semoga mereka datang tepat waktu.

"Gue laper jun, permintaan terakhir gue mau makan risol deh serius"

Jaehyuk menangkup kedua tangannya membuat tanda permohonan kepada Junkyu dengan puppy eyes yang membuat Junkyu mual.

"Gaada risol-risolan, adanya pizza, mau?"

Jaehyuk membelalak matanya, Haruto apalagi, ini Junkyu lagi bercanda kan?

"Ya mau lah, saosnya banyakan, sosisnya juga, oke?" Jawab Jaehyuk dengan mata berbinar. Junkyu mengangguk setuju, "Saosnya nanti pake darah lo, rotinya pake daging lo, tadi lo bilang apa? Sosisnya banyakin? Tenang aja, usus lo kan panjang! HAHAHAHA"

Jaehyuk memudarkan senyumannya, dia perlahan berjalan mundur.

"Eh, ngapain ngejauh? Sini-sini, agak deketan dikit." Sahut Junkyu sambil tersenyum jahat kearah Jaehyuk.

Brum!

"Yes, tepat waktu"

"Hah?!"

"Sialan"

Dorrr!!!

"Eits! TIDAK KENA!"

"Anjing. To, lari!"

BRAK!!!

;grudge

gimana gimana? hehe

grudge | treasure ✔Where stories live. Discover now