heart out

what kind of friend are you?

jika Abi seperti hembus angin disiang bolong yang terkadang membawa hawa panas dan terik yang membuat orang memilih untuk tinggal karena takut keringatan, maka Dimas seperti sore yang terasa hangat dengan sajian biskuit dan teh manis. dengan sisa terik dari siang yang menenangkan dan meninggalkan perasaan ingin pulang. dan Rere yang seperti tengah malam, dengan banyak pikiran dan pertanyaan, dengan banyak kekhawatiran dan ketidakpastian yang mengendap dalam kepala.

kalau siang jadi tempat paling asyik untuk jalan-jalan, maka sore jadi yang paling tepat untuk berpulang. tapi tengah malam tak pernah jadi tempat yang tepat untuk memejamkan mata barangkali sebentar.

kalau Abi yang diam jadi yang paling menyenangkan. Dimas yang hangat jadi yang paling menenangkan, dan Rere yang banyak pikiran jadi yang paling mengingatkan.

what kind of friend are you? the one who everyone thought would be so cold? the one who everyone know would bring you some joy? or the one who become your safe place to accompany you when you are crying?

pertama-tama, Abi itu tinggi dan besar. seperti raksasa diantara mereka bertiga. seperti senjata yang selalu dikeluarkan garda terdepan. meskipun musuh mereka hampir tak ada, tapi Abi berguna sebagai banyak perantara. misalnya jadi manusia yang pergi memesan menu saat makan dan membayar ke kasir sebelum keluar. Abi yang jadi paling royal ini tak pernah keberatan untuk terkadang membayar makan teman-temannya yang seringnya muat porsi besar. apalagi si Rere yang selalu dia ledek dengan perut baskom, karena makannya banyak banget. buat Abi mah, kalau ngurusin Rere udah jadi kewajiban. meskipun dia tau dia tak akan selalu bisa seperti itu. tapi mumpung Rere masih ada dalam jangkauannya, jadi menurutnya lakukan aja selagi masih bisa. meskipun tak ada tujuan apa-apa, selain karena ia suka memiliki sedikit prioritas dihidupnya. beda sama Dimas yang udah mandiri, jadi buat sesama cowok, Abi merasa Dimas akan baik-baik saja. beda sama Rere yang bisa nangis dua hari dua malam karena habis kelarin drama korea.

kalau Dimas itu ribet nggak ribet orangnya. tujuannya adalah hidup senormal-normalnya, seperti dapat nilai bagus tiap semester dan lulus dengan cumlaude lalu dapat kerjaan dengan gaji banyak dan menjadi stabil batiniah  maupun secara material. makanya Dimas selalu jadi yang paling sibuk. sibuk belajar, sibuk berkegiatan sosial, dan sibuk memperkaya diri dengan banyak keterampilan. beda sama Abi yang santai dan Rere yang bingungan, Dimas itu hidup dengan visinya. Dimas terkenal, entah sebagai teman yang asyik diajak ngobrol atau sebagai cowok yang romantis kalau diajak pacaran. hadiah makanan yang dia terima dari cewek-cewek, lumayan bikin perut Abi dan Rere kenyang. kalau udah gitu, Abi seneng karena bisa hemat dan Rere bisa kenyang makan gratisan. tapi saking baiknya, Dimas pasti sempetin makan satu dua kunyahan meskipun nggak doyan. katanya, kita harus hargai sebuah perjuangan. iya sih dihargai, tapi sampai sekarang ditolak mulu kalau ada yang nembak. kecuali satu orang, hehehe.

Rere yang paling muda, meskipun mereka bertiga lahir ditahun yang sama, jadi bagian yang menerima segalanya. ditraktir makan, oke. dianter pulang ke kos-an, oke. diajak main kemana aja, berangkat. tapi kalau ditanya apa aja, nggak selalu mau jawab. alias bisa seenaknya, bisa sekenanya. Rere bingung dengan kedua temannya yang punya kehidupan, Abi dan kawan-kawan dari section brass-nya yang hobi buat acara, dan Dimas yang sibuk ngacara dan masih aja bisa pintar, sedang dirinya hanya kuliah-pulang-latihan, dan kalau sempat makan bersama keduanya. hanya makan, karena udah mulai jarang bisa pergi liburan. kalau ada Abi, semuanya beres. kalau ada Dimas, semuanya nggak perlu dikhawatirkan. kalau keduanya digabungkan, maka Rere bisa hidup dengan lebih hidup. dengan Abi yang ia suka dan Dimas yang ia syukuri keberadaannya.

-

kemudian ada karakter tambahan yang (maaf) bakal cuma muncul sekilas aja.

ini pacarnya Dimas yang namanya Juwita dan untuk perkenalannya, biar nanti Dimas aja ya yang memperkenalkan.

(haha pinjam karakter medetashi karena aku bingung masangin cewek lain buat si Dimas, maaf.)

nanti kalau ada yang nyebut namanya Hendra, ini orangnya. (soalnya cuma disebut, nggak ada scenenya huhu). Hendra teman satu sectionnya Abi, pegang instrumen bariton. Hendra anak Vokasi dan sangat bangga menjadi anak teknik. dia ini adalah satu dari sekian banyak anggota marching band yang paling deket sama Abi dan Rere karena masa lalu saat proses pelantikan yang mengharuskan mereka untuk hidup bersama saat dilepas ditanah belantara.

bilang terimakasih ke Hasan karena baik banget meskipun sebetulnya dia cuma merasa nggak enak aja sama Dimas dan mau nggak mau memang harus tau diri. jadi Hasan menjalankan amanah Dimas sebagai bentuk terimakasih telah membantunya bertahan dalam memperjuangkan kegiatan akademisnya. akibat sibuk dengan band-nya yang makin terkenal, Hasan harus mengerahkan lebih banyak usaha untuk sekedar lulus dan mendapatkan gelar sarjana ekonominya.