关于 : Eps 30

19.9K 4K 1.2K
                                    

Teriakan yang berasal dari lantai 1, lebih tepatnya kamar Doyoung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.








Teriakan yang berasal dari lantai 1, lebih tepatnya kamar Doyoung.

Mereka langsung dapat melihat Jihoon yang berada di depan kamar Doyoung dengan wajah panik.

"KENAPA SI JI?" Ucap Mashiho.

Bukannya menjawab, Jihoon malah menginsturksikan semuanya untuk masuk ke dalam kamar milik Doyoung terlebih dahulu.

Mulai timbul firasat tidak enak dari mereka semua.




Jihoon menunjuk pintu kamar mandi Doyoung yang telah lama tak dipakai akibat beberapa titik yang belum di renovasi.

"Masuk ke dalem, g-gue, t-takut b-buat liat i-itu lagi" ucap Jihoon dengan muka yang penuh keringat.

Hyunsuk awalnya ingin maju, tapi dia terlalu takut, jadi Yoshi, Asahi, dan Mashiho lah yang maju.

Asahi membuka pintu secara perlahan, terdengar bunyi air yang terus mengalir dari keran.

Dan betapa terkejutnya mereka melihat apa yang mereka lihat saat ini,















Tubuh Doyoung terbaring di dalam bathtub yang penuh air dengan keadaan mengenaskan,

Air yang berada di bathtub sudah berwarna merah segar dan tercium bau amis sangat menyengat,
Air-air dari bathtub mulai tumpah ke lantai,

Dan terlihat jelas bahwa mulut Doyoung di sobek paksa oleh seseorang dan di sumpal dengan kain.





















Mino dan Jongin kini telah berada kembali di kosan, seperti biasa, kasus ini di selidiki secara tertutup terlebih dahulu.


"Tidak ada barang bukti apapun, dan tidak ada sidik jari apapun. Seperti biasa" ucap Jongin.

Kamar mandi Doyoung telah di bersihkan, dan Doyoung juga tengah di steril kan di rumah sakit, orang tua Doyoung juga sudah di hubungi, dan alasan mereka masih sama dengan alasan kematian Jaehyuk dan Haruto.





Setelah Mino dan Jongin selesai berbincang dengan anak kosan, mereka langsung kembali ke kantor pusat, dan anak-anak kosan langsung menyusul ke pemakaman.














Seusai pemakaman Doyoung, suasana di kosan jauh lebih mencekam, jauh lebih sunyi, benar-benar hanya bunyi dari handphone dan acara televisi.

"Makin ga bener, lu pada makin ga bener" ucap Jihoon.

"Bahasa lo ubah kek bang, seakan-akan jadinya kita semua kecuali lo yang salah" ucap Jeongwoo.

"Gausah debat bisa? Gausah bikin suasana jadi makin keruh" sela Asahi.

"Gue kangen Ruto, kangen ngomelin dia yang biasanya lagi sibuk main game di samping gue, disini," ucap Mashiho sambil menepuk halus sofa di sebelahnya. Mukanya memerah, Mashiho terlalu banyak menahan tangis, dia benar-benar merindukan semua temannya yang sudah tiada.



"Semuanya juga kangen kok, Doyoung yang baru nyusul aja udah bikin kangen satu kosan" ucap Yedam dengan suara bergetar, sedetik kemudian, ia meneteskan air matanya.

Banyak yang memilih kembali ke kamar karena tidak kuat untuk menahan tangis.










Hyunsuk duduk menghadap ke pintu balkon kamarnya yang terbuat oleh kaca, pada siang hari pintu itu hanya tertutup tirai transparan agar cahaya matahari masih bisa masuk ke kamarnya.

Sinar matahari mengenai kulit halus wajah lelaki bernama Choi Hyunsuk itu,

Dia duduk di lantai dan kembali melihat list nama anak kosan yang pernah dia buat sebelumnya.

Jihoon
Yoshi
Junkyu
Mashiho
Jaehyuk
Asahi❎
Yedam
Doyoung
Haruto
Jeongwoo❎
Junghwan

Dan setelah ia lihat-lihat kembali, Hyunsuk mulai merubahnya menjadi,

Jihoon
Yoshi
Junkyu
Mashiho
Jaehyuk❎
Asahi
Yedam
Doyoung❎
Haruto❎
Jeongwoo
Junghwan


"Yang balik dua orang, yang pergi, tiga orang, apa iya masih bakal ada rencana atau korban berikutnya?"

"Pasti ada sesuatu di balik kematian Haruto, Jaehyuk, sama Doyoung,"

"Tapi apa?,

Apa jangan-jangan karna-"


Hyunsuk berhenti berbicara setelah mendengar pintunya seperti di gesek oleh sesuatu, seperti benda halus, layaknya kain. Hmm....lebih tepatnya, ada yang berusaha menguping dirinya di depan pintu.















Junkyu terduduk di bangku teras, dia merenung, diam, dan terus-terusan menghela nafas sambil mengelus telapak tangannya.



"Kyu,"

Jihoon duduk di sebelah Junkyu sambil memegang paper bag berukuran sedang.
Jihoon pun memberikan paper bag tersebut kepada Junkyu.

Junkyu menatap bingung paper bag di depannya.

"Kemaren-kemaren gue belanja notes book gitu, lagi ada diskon, sebenernya buat keperluan kampus, terus gue inget lo, yauda gue beliin, ga ada gambar yang macem-macem, jadi cuma polosan gini doang. Gapapa kan?" Ucap Jihoon.

Junkyu langsung menuliskan sesuatu di kertas,

Lo agak beda hoon semenjak kejadian ini, lebih baik. Atau pura-pura baik?



Jihoon mengernyit bingung,

"Hah?"


















"Hah?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dark | TREASURE (sudah terbit)✔️Where stories live. Discover now