1

8K 889 349
                                    

Lagi lagi Osamu mengurung diri di kamar nya. Ia tak tahan jika berada di ruangan yang sama dengan saudara kembarnya, orang mungkin melihat mereka seperti saling melengkapi dan sangat kompak.

Tapi,apa yang diketahui orang lain hanyalah bagian luarnya saja. Sejujurnya Osamu tidak terlalu suka dengan saudara nya itu.

______________

Semua hanya tentang Atsumu.

'lihat operan sempurna dari Atsumu!'

'waah... Atsumu peringkat pertama lagi'

'setter muda jenius calon perwakilan timnas'

'Atsumu....'

Atsumu ini. Atsumu itu. Dunia hanya berputar padanya, bahkan saat dirumah.

"Atsumu! Kau memakan puding ku yang di kulkas?"

"Tidak! Aku tidak mengambil nya"

Jawab Atsumu sembari menyeka bibir nya. Jelas sekali dia berbohong, aroma dan kemasan puding milik Osamu itu berada di atas meja yang ada dihadapan Atsumu.

"Tch..."

Osamu hanya melirik Atsumu yang dengan watados nya cengengesan merasa dirinya tidak ketahuan telah memakan puding saudaranya.

Lagi.

"Atsumu! Itu jaket milikku"

"A– Aku meminjam nya"

Jawab Atsumu singkat dan meninggalkan Osamu yang masih berdiri diambang pintu kamarnya.

Osamu mengepalkan tangannya,memukul dinding yang tak bersalah.

Kesal!

Sekarang keluarga Miya tengah makan malam bersama. Empat kursi tertata rapi saling berhadapan, Osamu dan Atsumu sementara di sebrang orang tua mereka.

Mereka menikmati makanan nya dengan tenang sampai pada, sebuah onigiri tuna terakhir diambil Osamu.

"Yah... Baru saja aku mau mengambil nya"

Ucap Atsumu dengan nada kecewa saat onigiri itu diambil Osamu.

"Aku sudah mengambilnya duluan, kau bisa ambil yang lainnya" ujar Osamu.

"Osamu. itu makanan kesukaan kakak mu,berikan saja!" ucap sang bunda.

"Tidak, Dia selalu mendapatkan apa yang diinginkannya. apa aku salah jika hanya mengambil onigiri yang aku suka juga"

Ucap Osamu dengan nada yang sedikit meninggi.

"OSAMU!!" teriak sang ayah.

*Brak!

Osamu kembali menaruh onigiri nya dengan menggebrak meja. Kemudian meninggalkan ruangan makan.

"OSAMU!! DIMANA SOPAN SANTUN MU!!" 

Teriak sang ayah memenuhi ruangan tersebut. Osamu terdiam, menarik nafas dalam. Tak ada satu katapun terucap dari mulut Osamu, dia hanya mengepalkan tangannya kuat.

"HARUSNYA KAU MENIRU KAKAK MU!!"

Osamu sudah muak dengan kalimat itu.

"Ayah membentak Samu hanya karena Samu mengambil yang dia inginkan? . . ."

Suara Osamu terdengar gemetar.

"Apa ayah tau... Dia selalu mendapatkan semuanya, Dia mengambil barang milik Samu Tapi tidak pernah ayah dan bunda memarahinya..."

"Lalu Samu... Semua yang Samu lakukan hanya hal buruk bagi ayah dan bunda. Samu tidak bisa menjadi seperti Atsumu... kami berbeda"

Osamu mengungkapkan rasa kekesalan nya yang selama ini selalu dipendam nya.

"KALIAN KEMBAR, KENAPA KAU BEGITU MEMBANGKANG!!"

"OSAMU ADALAH OSAMU!! OSAMU BUKAN ATSUMU!! KALIAN HANYA MENYAYANGI NYA... TIDAK DENGAN KU... YANG KU MILIKI HANYA KEKURANGAN SEMENTARA ORANG ITU... KALIAN SANGAT MEMBANGGAKAN NYA"

"JIKA SAJA AKU TIDAK TERLAHIR KEMBAR!!, JIKA AKU TIDAK MEMILIKI KEMBARAN!! AKU INGIN DIA TIADA..."

Suara Osamu semakin meninggi, tangannya mengepal kuat menampakkan urat kemarahan nya.

*Plak...!

Sebuah tamparan mendarat di pipi kanan Osamu.

"JAGA UCAPAN MU, DIA KAKAK MU! KAU HARUS MENGHORMATI NYA!"

Osamu memegangi pipinya.
Apa itu sakit? Tidak. Samu tidak merasakan sakit di pipinya. Justru yang kini kesakitan adalah hatinya, bahkan sang bunda dengan tega menampar dirinya.

Osamu menyunggingkan senyuman,

"heh... Sepertinya aku memang tidak diinginkan disini"

Setelah mengatakan semua itu,Osamu pergi meninggalkan rumahnya.


– continue

Osamu not Atsumu -end- (haikyuu fanfic)Where stories live. Discover now