"Jeno kau sungguh sangat tega dengan Daddy mu ini." Ia menatap ke arah pintu kamar nya.

-The evil's-

"Hallo anak eomma, kenapa menangis hm? Kau haus ya?" Taeyong mengangkat Jeno dari box bayi nya.

"Hikkss cuhh ma cuhh." Mata Jeno memerah akibat tangisannya tadi.

Taeyong mengerti bahwa Jeno saat ini sedang haus, ia membawa Jeno ke kamar miliknya.

"Jeno haus sayang maaf ya." Lirih taeyong sembari membawa Jeno kembali masuk ke dalam kamar miliknya.

Jaehyun yang duduk di atas ranjang hanya diam menatap kesal pada sang anak yang berada di dalam gendongan suami kecilnya itu.

"Jaehh jangan seperti itu, Jeno kan masih kecil." Ucap taeyong sembari mendudukan dirinya.

Taeyong mulai membuka beberapa kancing piyama miliknya agar sang anak mudah untuk menyusu padanya.

Jaehyun melirik ke arah taeyong yang sibuk menyusui Jeno.

"Tae?"

"Ehm? Iya jae kenapa?" Jawabnya menatap jaehyun yang terlihat memperhatikan sang anak yang sedang menyusu padanya.

"Ehm.. berbaring lah di sini." Jaehyun menggeser kan badan miliknya dan menyuruh taeyong untuk bergeser ke tengah.

Taeyong hanya menurut saja ketika jaehyun menyuruh nya untuk berbaring di tengah ranjang.

"Kau mau kemana?" Tanya taeyong saat melihat jaehyun turun dari ranjang.

"Pindah sebelah sini." Ia merebahkan dirinya.

Jadi saat ini posisi mereka berbaring adalah Jeno, taeyong dan Jaehyun.
Tapi sebelum jaehyun pindah ia telah meletakkan 2 guling pembatas agar Jeno tidak akan terjatuh, meskipun ranjang miliknya luas dan besar tetap saja harus berjaga-jaga.

Jaehyun mulai membuka seluruh kancing piyama milik taeyong.

"Kau mau apa jae?"

"Menyusu seperti Jeno! Salah sendiri dia terbangun dan mengganggu acara kita." Jawabnya kesal.

"Kau ini sudah besar jaehyun sedang kan Jeno masih bayi." Ia mengelus surai milik sang suami sebelum ia mengangkat Jeno ke atas tubuh miliknya.

Jaehyun tak menghiraukan ucapan taeyong, ia lebih sibuk dengan kegiatan menyusu nya sembari memeluk sang submissives.

"Dasar Bayi besar!"

-The evil's-

"Pagi eomma! Pagi Jeno!" Mark menuruni tangga dengan bersemangat.

"Pagi Markeu sayang!" Jawab taeyong yang masih sibuk menyuapi si bungsu.

"Eebehhhshshh!" Jeno mengoceh seolah membalas sapaan Hyung nya.

"Jeno mamam ya ututu!"

Cuppp

Mark mencium pipi gembul milik sang adik sebelum mendudukkan dirinya untuk sarapan.

"Pagi sayang! Pagi jagoan daddy!" Jaehyun baru saja turun dari tangga manssion sembari membenarkan dasi miliknya.

"Kemarilah biar ku pasangkan." Taeyong meletakkan mangkuk bubur Jeno dan menghampiri sang suami.

Cuupppp

Jaehyun mencium kening milik taeyong dan sang empu hanya tersenyum dengan kedua pipi yang merona, setelah selesai dengan dasi milik jaehyun taeyong kembali menyuapi sang anak.

"Pagi anak Daddy yang tampan."

Cuupppp

Jaehyun mencium pipi gembul milik sang anak dan setelah itu keheningan melanda ruang makan itu hanya ada suara ketukan garpu dan sendok lah yang terdengar sampai saat

Prreeeerrttttt!

"Jung Jeno!" Teriak Mark pada si bungsu yang hanya tertawa seperti tanpa dosa.

Taeyong hanya terkekeh melihat kelakuan anak bungsu nya itu, sedang kan jaehyun hanya menggelengkan kepalanya saja.


"Kentut mu sungguh sangat bau jen ehmp!" Mark mengibaskan tangannya untuk menyingkirkan bau harum dari kentut sang adik.

Setelah mereka semua selesai dengan acara sarapannya, Mark terlebih dahulu pergi karna harus menjemput haechan untuk berangkat ke sekolah bersama.

"Sayang aku berangkat dulu, jika ada apa-apa langsung kabari aku oke."

Taeyong mengangguk lalu memberikan tas kantor milik jaehyun.

"Anak Daddy yang tampan jaga eomma mu ne!" Ia mengelus surai hitam milik sang anak yang berada di gendongan suami kecilnya itu.

"Abbrurhdhdb!" Ocehan Jeno dengan sedikit cipratan air liurnya itu menunjukkan bahwa ia paham apa yang Daddy nya bilang.

"Anak pintarr, Daddy berangkat dulu."

Cuuupp cupppp

Jaehyun mencium kedua orang di hadapannya itu, lalu bergegas untuk pergi ke kantor.

-The evil's-

"Mommy haechan berangkat dulu ne!" Ia berlari keluar rumah untuk menghampiri sang pujaan hati.

"Baiklah, hati-hati setelah itu langsung pulang ke rumah!!" Teriak Ten sembari membersihkan meja makan.

"Aku berangkat dulu honey." Johnny beranjak dari duduknya lalu memeluk dan mencium Ten.

"Hati-hati di jalan." Ia membalas pelukan dari sang suami.

Setelah kepergian sang anak dan suami nya Ten kembali melanjutkan aktivitas nya.

Krrinnnnggggg!

Ten sedikit berlari untuk mengangkat telfon rumah miliknya.

"Hallo, keluarga SEO johnny di sini ada yang bisa saya bantu?"

"Mbak saya pesen bebek bakar 2 ekor anter ke rumah ya!"

"Eh!" Ia memandang heran telpon rumah miliknya.

Sejak kapan aku membuka restoran bebek bakar? - Ten

-The evils-

TBC

THE EVIL'S JAEYONG {END}Where stories live. Discover now