Setelah dikiranya semua sudah siap, dia berjalan menuju pintu, saat membukanya disana udah ada satu laki-laki yang dia kenal.

"Kaget, kirain siapa. Ngapain lo disini, mana gak ketok pintu dulu lagi." Hyunsuk memegang dadanya yang deg-degan, laki-laki didepannya nampak tersenyum kikuk.

"Tadi abis beli sate, terus mampir dulu kesini mau minta minum hehe, duit gue abis soalnya"

Hyunsuk mengangguk-angguk lalu menyuruh laki-laki itu masuk kedalam, orangtua Hyunsuk sedang berada diluar kota dan akan pulang bulan depan, jadi Hyunsuk tinggal sendiri dirumah untuk sementara.

"Mau minum apa?" Tanya Hyunsuk sembari membuka kulkasnya.

"Sirup yang warna merah aja." Jawabnya yang sudah berada dibelakang Hyunsuk.

Hyunsuk masih fokus menatap kulkasnya tanpa melihat kebelakang, "Gak ada sirup warna merah."

"Yaudah, pake darah lo aja"

"Hah?"

Jleb.

"Akh!"

Hyunsuk terjatuh ketika sebuah pisau mendapat di punggungnya, pisau itu kemudian dicabut secara paksa oleh laki-laki tersebut. Dia membalikkan tubuh Hyunsuk lalu kembali menusukkan pisau itu diperut Hyunsuk.

"L—lo ngapain?" Tanya Hyunsuk yang masih menahan sakitnya dipunggung dan perut. Laki-laki tersebut terkekeh sebentar.

"Masih inget gak? Waktu itu lo pernah nipu gue? Soal jam tangan yang pecah berantakan"

Hyunsuk yang masih memegangi perutnya melotot tak percaya, "L—lo tau?" Tanyanya.

Laki-laki tersebut mengangguk lalu tersenyum lebar membuat Hyunsuk semakin merinding dan memegangi perutnya.

"Gue tau gue salah, g—gue khilaf pas itu, ma—af." Hyunsuk kemudian menunduk menyesal.

"Permintaan maaf ditolak." Jawab laki-laki itu yang membuat Hyunsuk kembali mendongak, "Lo dendam sa—sama gue?"

"Jelas. Gue bakal bikin lo berantakan, biar mirip sama jam tangan lo"

Hyunsuk mengerutkan dahinya tak mengerti, lalu laki-laki didepannya ini berjongkok dan menodongkan pisau itu kearahnya.

"Tubuh lo bakal berantakan kak." Setelah mengucapkan itu, laki-laki tersebut menusuk dada Hyunsuk berkali-kali sampai Hyunsuk tidak bergerak lagi.

Sesuai janjinya, dia akan membuat tubuh Hyunsuk berantakan, dalam artian dia akan memisahkan beberapa bagian dari tubuh Hyunsuk ke tempat lain.

;grudge

Junkyu memandang nasi goreng didepannya dengan tatapan berbinar, perutnya udah mulai demo minta makan, tapi dia belom boleh makan karena baru dikit yang datang.

"Yang lainnya kemana sih? Udah laper banget nih gue." Gerutunya.

"Santai kali jun gue juga laper nih, tinggal nunggu kak Hyunsuk, Jihoon, sama Mashiho." Sahut Yoshi kemudian mengacak-acak rambutnya sendiri.

"Weh woo, bagi dong martabaknya." Haruto melirik kresek ditangan Jeongwoo, yang membuat Jeongwoo menoyor kepala Haruto agar menjauh.

"Nanti lah anjir, gue juga mau dong mie gorengnya, sekalian cola satu hehe." Haruto memutar bola matanya mendengar ucapan Jeongwoo, pandangannya beralih kepada Asahi yang sibuk memisahkan tomat dari sayuran yang lain.

"Kak Asa, kok tomatnya dipisahin?" Tanya Haruto.

"Gue gak suka tomat." Jawab Asahi lalu kembali melanjutkan acara memisahkan tomatnya. Haruto mengangguk-ngangguk mengerti.

Suara pintu terbuka membuat atensi yang lainnya teralihkan, mereka menatap Jihoon dan Mashiho yang datang dengan kresek digenggaman keduanya. "Kak Hyunsuk mana?" Tanya Yedam.

"Tadi dia ngechat gue kalau dia gaikut, katanya dia ngantuk, tumben banget tuh babi ngantuk jam segini." Jawab Jihoon lalu duduk disofa. Doyoung yang mendengar itu bertatapan dengan Yedam sejenak lalu mereka melanjutkan acara mereka bermain ps tadi.

"Lah, dia yang ngajak, dia yang gaikut." Sahut Jeongwoo kesal.

"Berarti Kak Hyunsuk gaikut, gue laper banget mau makan." Junkyu dengan cepat menyuapkan satu sendok nasi goreng kedalam mulutnya yang membuat Yoshi terkekeh melihat tingkahnya.

"Yaudah, buka makanan kalian, kita makan sekarang." Mendengar ucapan Jihoon, mereka semua mengangguk lalu duduk melingkar diatas lantai.

"Kak Mashi bawa apa?" Tanya Junghwan, mulutnya masih penuh dengan martabak yang dia minta ke Jeongwoo.

"Sate, mau?" Mashiho menyodorkan sate tersebut ke Junghwan, dan langsung diterima dengan senang hati.

Jaehyuk menatap teman-temannya yang sibuk makan sendiri, apalagi Yedam dan Doyoung yang masih bermain ps sambil makan, juga Jihoon sama Junkyu yang berantem gara-gara Jihoon mengambil nasi goreng Junkyu, dan jangan lupakan Haruto, Jeongwoo, Junghwan yang sedang tertawa bersama-sama.

Jaehyuk seperti merasakan sesuatu yang ganjal.

Dia melirik Yoshi dan Mashiho yang masih sempat-sempatnya mengerjakan tugas kelompok mereka masing-masing, Jaehyuk menoleh kearah Asahi yang berada disebelahnya, nampak pemuda itu makan dengan sangat tenang.

"Sa," Panggil Jaehyuk, Asahi menoleh kearahnya lalu menaikkan satu alisnya, "Gue ngerasa bakal kangen momen kayak gini gak tau kenapa."

Asahi nampak diam sebentar kemudian mengangguk mengiyakan, dia mengambil cola didepannya lalu meminumnya. "Lo gak sendiri karena gue juga ngerasain hal itu."

Jaehyuk terdiam sebentar, berpikir semoga saja tidak terjadi sesuatu kepada mereka semua.

Semoga saja.

;grudge

grudge | treasure ✔Where stories live. Discover now