sheet zero

68 31 9
                                        

Happy reading
.
.
.


2046

Minggu, hari ini adalah hari yang baik untuk beristirahat dari penat pelerjaan. Pagi yang cerah membuat hari minggu ini semakin menyenangkan.

Mungkin piknik di pinggir sungai adalah hal yang paling tenang. Ditemani chease cake berlapis emas dan juga teh hangat. Memikirkannya saja sudah membuat mu merasa tenang.

Dan di sebuah rumah besar, sangat besar seorang lelaki berumur 46 sedang duduk di kursi elektronik. Ia sedang melihat kedua anaknya sedang asik bermain sendiri.

"Ih kamu kok ngambil hever board kakak sih? Sini balikin" ucap anak laki laki yang sadar bahwa adiknya mengambil barangnya.

Sang adik mengerutkan bibirnya menatap kesal sang kakak "Aku kan cuma mau main. Kakak ngeselin banget sih" ucap adik perempuannya sambil memeluk hever board sang kakak.

Sang kakak mendengkus kesal melihat kelakuan kenakan adiknya "Itu bukan mainan Ara, sini balikin. Ntar rusak kamu tanggung jawab. Itu yang the limeted edition" ucap sang kakak sambil mengambil hever board miliknya dari adiknya.

Ini bukanlah sekedar hever board biasa. Ini adalah hever board yang menggunakan laser sebagai ban. Dan juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas, laser pembelah dan juga mode jet yang membuat hever board terbang.

Sang kakak hanya tak ingin adiknya terluka karena tak bisa menggunakan hever boat tersebut. Bahkan kakak nya saja menggunakan benda tersebut atas ijin polisi.

Karena merasa kesak sang adik berlari dengan kaki mungilnya ke arah sanga ayah. Sang adik memegang tangan kekar sanga ayah.


"Daddy........ kakak ngeselin, lebih sayang barangnya dari pada aku" ucap sang adik sambil menatap sang ayah dengan tatapan kesal.

Sang ayah hanya bisa tersenyum sambil mengangguk. "Sini duduk. Kakak udah dulu baca bukunya ada yang mau daddy ceritain" ucap sang ayah sambil memangkuh sang adik.

Sang kakak menoleh pada ayahnya dan meletakkan hever board nya. Lalu berjalan pelan ke arah sang ayah.


"Kenapa dad?" ucap sang kakak pun duduk disebelah ayah nya.

Sang ayah tersenyum sambil menatap kedua anaknya itu secara bergantian. "Tau gak kalau daddy lihat kalian berdua daddy jadi ingat orang yang selalu daddy kenang" ucap sang ayah dengan mata yang berkaca kaca.

Di balik senyuman sanga ayah, ada satu kata yang menyimpan banyak arti. Satu kata yang selalu membuat orang tersakiti bahkan gila.

Rindu, ia menyimpan sejuta rasa rindu yang tak pernah terbayangkan oleh kalian. Rasa rindu yang tak akan pernah hilang sampai nafas terakhirnya.

Hanya dengan memikirkan kerinduan itu bisa membuatnya tidak bisa tidur berhari hari. Satu kata yang selalu ia rasakan.

Namun kali ini ia membuat kata itu bukan sebagai beban. Melainkan kenangan indah, pengalaman indah, dan pelajaran indah.

Sang adik mengerutkan dahinya "Siapa dad? Momy ya?" Tanya sang adik sambil menatap sang ayah.

Sang ayah menggelengkan kepalanya sembari tersenyum "Kalian mau tau kan. Biar daddy ceritain" ucap sang ayah........







 Biar daddy ceritain" ucap sang ayah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Maaf ya ada pembaharuan😅😅😅😅😅. Happy reading semua🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗

Hello vs Bye | JUNG JAEHYUNWhere stories live. Discover now