ꔷ──☁||17||☁──ꔷ

4.7K 743 71
                                    

   !¡warning¡! Typo, OutOfChara.
           “aku tak ingat persis namun.. sepertinya aku menyadari beberapa perbedaan” Muichiro Angkat bicara, yang lain mulai memperhatikan Muichiro sedangkan (y/n) malah mengalihkan pandangan nya dan berpura pura menguap. sepertinya dia masih dendam karena di abaikan.

“aku rasa, detak jantungku 200bpm dan suhu tubuhku melebihi 39 derajat.” semua pillar yang ada disana, terlebih lagi shinobu yang seorang tenaga medis, terkejut mendengar penuturan bocah berambut panjang itu.

“Kau.. bisa bergerak di keadaan seperti itu?” Tanya shinobu 
Muichiro mengangguk lalu melanjutkan perkataannya “ya, karena itulah menurutku hal ini bisa dijadikan bahan percobaan, untuk menentukan siapa yang akan muncul tanda, siapa yang akan mati.”
Amane yang mendengarnya perlahan lahan mencoba memahami perkataan dari pillar kabut itu. “begitu... ya”
'ooh! jadi seperti itu ya!' batin mitsuri sambil menatap Muichiro.

“Ck! jadi semudah itu ya?” seru Sanemi.
“Aku iri pada orang bodoh yang berkata kalau hal ini mudah ” ucap giyuu.
“ya, saking iri nya aku ingin menangis karena kebodohan nya” disambung oleh (y/n).
“HAA?! APA MAKSUD KALIAN BERDUA!?”
bukan apa apa” jawab giyuu dan (y/n) dengan wajah yang sama persis, yang membuat perempatan di wajah milik pillar angin tersebut muncul.

“are... seperti nya memunculkan tanda ini akan menjadi prioritas utama para pillar ya!” seru shinobu berusaha mencairkan suasana.
“Setuju. tolong sampaikan hal ini ke oyakata sama, kalau kami setuju soal hal ini. supaya beliau dapat tenang” sambung Himejima.

“Baiklah, kalau begitu terimakasih atas waktunya” ucap amane seraya menunduk lalu berdiri dan pergi.
“karena Amane-dono sudah pergi, maka aku juga akan pergi.” tutur Giyuu seraya berdiri dan berjalan pergi
“Heei, tunggu dulu kawan! kau kira kau ingin pergi kemana? kita harus menyusun rencana untuk kedepannya” seru Sanemi seraya menyeringai lebar.
“ini... tak ada urusannya denganku.” ucap Giyuu
“Aku tak yakin orang bodoh bisa menyusun rencana.” ucap (y/n) sambil melirik Sanemi.
“KALIAN BERDUA SENGAJA HA?!” mendengar perkataan (y/n), Sanemi semakin tersulut emosi.

“apa maksud mu dengan tidak ada urusan nya denganmu? kau tidak paham posisi mu sekarang? bahkan kau tak berbicara sepatah katapun saat rapat” potong Obanai, namun tak dihiraukan oleh giyuu. iya justru langsung berjalan pergi menuju pintu keluar.

“OI TUNGGU DULU SIALAN!" seru sanemi.
“Tomioka-san, tolong katakan alasan mu kepada kami. kau tak mengatakan apapun ” ucap Shinobu.
“Aku.. Tidak seperti kalian” Ujarnya. yang membuat sanemi marah
Kanroji yang melihat keadaan mulai memanas menjadi panik “o-oi kalian ! jangan bertengkar!”
(y/n) merasakan aura mengerikan dari himejima, yang membuat nya bergidik ngeri lalu langsung memukul tengkuk Sanemi dan Giyuu agar mereka berdua diam.

sejak hari itu, semua pemburu iblis di penjuru dunia di kumpulkan, untuk di latih langsung oleh para pillar.

Latihan pertama, para pemburu iblis akan dilatih stamina nya oleh Uzui-san dan Rengoku-san, pilar suara dan Api.
Latihan kedua, mengatur kelincahan dan kelenturan, latihan ini di pimpin oleh Kanroji-san, pilar Cinta.
Latihan ketiga, melatih kecepatan yang di pimpin oleh Muichiro-san, pilar kabut.
Latihan ke-empat, pilar ular akan melatih perbaikan jurus pedang milik pemburu iblis.
latihan ke-lima di pimpin oleh pillar angin dan pillar kristal, Sanemi dan (y/n) pelatihan ketahanan.
Latihan ke-enam, latihan otot, di pimpin himejima-san. pillar batu.

[ pelatihan pertama ].
“LAMBAT ! LAMBAT ! LAMBAT ! HEI KAU ! SIAPA YANG MENGIZINKAN MU UNTUK ISTIRAHAT?!” Bentak Uzui seraya menodongkan tongkat pada pemburu iblis yang di latih nya
“BAIKLAH! WAKTU ISTIRAHAT HABIS! SAATNYA LATIHAN LAGI!” seru Kyoujuro.

Pelatihan terus berlangsung, hanya 7% dari para pemburu iblis yang bisa bertahan hingga akhir. Selebihnya? Menetap di latihan pertama atau 3 saja.

[ di tempat pelatihan (y/n) & sanemi ]
    “AAAGH-” “TOLONG” “HENTIKAAN” “AGH-” suara teriakan terdengar dimana mana. (Y/n) dan Sanemi melatih semua pemburu iblis itu dengan keras, bahkan ada yang pingsan, ada juga yang terluka dengan parah.

Suatu hari, seorang bocah dengan luka yang sama di wajah nya mendekati Sanemi
“T-tunggu kak! Ada yang ingin ku bicarakan padamu..” seru nya.
“Wow, kau ini menyebalkan ya, sudah kubilang aku tak memiliki adik. Pergi atau kucincang tubuhmu.” balasnya dengan tatapan mengerikan tanpa mereka berdua sadari, ada seseorang yang mendengar pembicaraan mereka, tidak, lebih dari seseorang.
“tanjiro-kun, menurutmu sanemi terlalu kasar kepada genya kan?” bisik yang satu nya
“benar! Ee-eh?! (Y/n)?” Bocah yang dipanggil Tanjiro terkejut namun tetap memelankan suaranya.
“shht, jangan tinggikan suaram—” belum sempat (y/n) berbicara Tanjiro langsung mendorong genya keluar.
“GENYA!” teriak Tanjiro.

“eh?” (y/n) membelalakkan matanya seraya menatap keluar 'oh, sanemi pasti ingin menyerang genya' melihat Sanemi yang keluar dari rumah itu, iapun ikut keluar. Sementara pemburu iblis lain ketakutan melihat hal itu.

Tanjiro yang kelihatan nya melindungi Genya mulai dipukuli oleh Sanemi. Yang membuat (y/n) 'agak kesal melihatnya. Dengan cepat ia mengambil Tanjiro dan menarik Genya. Sekarang ia dan Sanemi berhadapan tentu saja dengan jarak yang agak jauh. Sementara Tanjiro dan Genya berlindung di belakangnya
“Apa apaan ini?” Tanya (y/n) kepada Pria berwajah penuh bekas luka itu.
  “OH? KAU INGIN MEMBELA MEREKA BERDUA HA? GADIS KECIL, BIAR KUCINCANG TANGANMU” seru sanemi sambil menarik nichirin nya.
“Cincang saja, setelah itu kakak ku akan membunuhmu.” balas (y/n) dengan seringai an licik.

“Kau pikir aku takut?!” Bentak nya kepada (y/n).
“Cih, Genya benar benar bukan adikmu kan?”
“tentu saja bukan!” jawab sanemi.
“Kalau begitu akan ku bunuh dia.” Sanemi, Genya, Tanjiro, Tidak, Hampir semua orang disana terkejut atas perkataan (y/n).
“bunuh saja! Kau pikir aku peduli!” seru sanemi.
'Suaranya bergetar!' batin Tanjiro sambil menatap Sanemi.
“Baiklah.” (y/n) menarik nichirin nya dan menatap Genya, sementara Genya gemetaran melihat hal itu.

Nichirin mulai ia ayun kan, namun belum sempat mengenai leher Milik Genya, seseorang sudah menahan lengan nya.
“oh? Kenapa kau menahanku?” ucap (y/n) kepada Sanemi.
“. . .” sementara sanemi hanya diam tanpa mengucapkan sepatah kata.
aku tahu kau takut kehilangan nya” ucap (y/n) pelan lalu menarik tangan nya dan menyimpan nichirin nya. “Ayo, Genya. Kau berlatih bersama ku saja.” seru (y/n) sambil berjalan pergi
Genya termenung sejenak setelah itu ikut berdiri dan menyusul (y/n). Sementara Sanemi diam menunduk kan kepala nya.

Semua pemburu iblis disana ikut terdiam. “APA YANG KALIAN LIHAT HAAH SAMPAH?! SANA PERGI LATIHAN ATAU KU CINCANG!” bentak sanemi pada orang orang disana.

“ . . . ” Genya masih terdiam mengikuti (y/n) di belakang, hingga mereka berhenti di lapangan luas dan duduk di sebatang pohon yang sudah terpotong.
“maaf, tadi kau pasti terkejut ya” ucap (y/n) sambil menatap ke awan.
Genya hanya mengangguk dengan keringat dingin.

“Sanemi itu menyayangi mu hanya saja,” (y/n) menghentikan perkataan nya sejenak dan merebahkan diri nya ke paha milik genya.
“E-eh?” Genya sontak terkejut dan wajahnya agak memerah.
“dia terlalu malu untuk menyampaikan nya” lanjut (y/n) seraya tersenyum manis yang membuat hati seorang bocah berdegup kencang.

“Kalian ingin latihan atau ber mesra an?!” seru seorang tamu tak diundang. (Y/n) dan Genya sontak menoleh ke arah suara tersebut.
[ - bersambung - ] 

------------------------------------------------
Hayo , ngegantung. Kira kira siapa ya? Adh jadi pengen ship (y/n) ama genya.ga
Btw dont forget to vote, share & comment.
Have a nice day & see u in the next chapter !

Muichiro sister [Kimetsu no yaiba x readers]Where stories live. Discover now