Bagian 29

3.3K 371 33
                                    

Sebelum lanjut aku mau minta maaf jika dalam penulisan chapter kali ini banyak sekali kata yang salah. Karna aku tidak sempat mengeditnya lagi. Tetapi aku harap kalian tetap menikmati ceritanya.

Happy reading

Sudah terhitung tiga hari setelah kejadian ia dan xiao zhan bertemu laki-laki yang tidak yibo ketahui. Dan sudah terhitung tiga hari pula xiao zhan tidak pernah berbicara padanya. Laki-laki itu tidak pernah sekalipun berbicara padanya. Jangankan berbicara padanya, bahkan saat berpapasan saja xiao zhan terlihat acuh dan seakan tidak menganggap keberadaannya. Hal itu membuat yibo harus beberapa kali menelan pil pahit. Contohnya kemarin wang yibo sedang menonton tv dan tidak sengaja xiao zhan melewatinya. Wang yibo yang menyadarinya segera memanggil xiao zhan dengan semangat, akan tetapi xiao zhan tidak mendengarnya. Xiao zhan terus saja melangkah menuju ruang kerjanya.

Wang yibo mendengus pelan, hatinya ikut sakit jika mengingat sikap xiao zhan beberapa hari ini padanya. Wang yibo bahkan kehilangan selera makannya saat ini. Yibo ingin bertanya pada xiao zhan tentang apa yang terjadi, tetapi yibo ragu untuk itu.

"apa yang kau pikirkan?"

wang yibo sedikit tersentak saat tiba-tiba saja mendengar suara jingyi, dan bahkan jingyi sudah duduk manis disampingnya.

"iss...kau membuatku kaget jingyi bodoh" wang yibo memanyunkan bibirnya sebal.

"apa yang kau pikirkan?" jingyi kembali menanyakan hal yang sama, saat melihat wang yibo yang malah kembali diam dan mengerucutkan bibirnya.

"tidak ada" ujar yibo bohong.

"aku tahu kau bohong yibo" ucap jingyi lembut, mencoba membuat wang yibo mengatakan keluh-kesahnya. Bukan jingyi tidak tahu penyebabnya akan tetapi jingyi ingin membuat yibo sedikit lebih lega dengan menumpahkan kesedihannya pada jingyi.

"aku tidak apa-apa jingyi" ujar yibo kembali berbohong. Pandangan wang yibo kosong dan terus menatap lurus ke depan, seolah-olah di depan sanah ada sesuatu hal yang sangat menarik untuk ia tatap.

Jingyi memegang bahu wang yibo, lalu sedikit memutar tubuh yibo agar menghadap padanya. Ngomong-ngomong wang yibo dan jingyi kini tengah berada di pinggiran kolam, dengan kaki keduanya masuk kedalam air.

"kau tahu yibo?" wang yibo menggeleng pelan menanggapi pertanyaan itu, hal itu sukses membuat jingyi terkekeh gemas "kau bisa bercerita padaku tentang apapun yang kau rasakan. Bahkan tentang zhan ge sekalipun"

Wang yibo mendongakan kepalanya melihat jingyi, lalu kembali menundukan kepalanya.

"zhan ge hiks" bibir tipisnya mengeluarkan isakan yang terdengar menyakitkan, bahunya mulai bergetar.

Jingyi yang menyadarinya segera membawa tubuh wang yibo dalam dekapan hangatnya.

"zhan ge hiks...apa ia membenci ku? Apa aku membuat kesalahan a yi? Kenapa ia seolah tidak menganggap kehadiranku hiks" wang yibo terus mengatakan keluh-kesahnya selama ini, menumpahkan segalanya padanya.

"tenanglah yibo...aku yakin zhan ge hanya sedang dalam keadaan mood yang buruk" jingyi mengelus punggung sempit wang yibo, berusaha menenangkannya yang terlihat sangat menyedihkan "ini baru kabar yang zi masih hidup, yang bahkan belum jelas kebenarannya. Bagaimana jika benar-benar ia belum meninggal. Apa zhan ge tidak akan memikirkan yibo sama-sekali" jingyi memeluk erat tubuh yibo, seolah memberikannya kekuatan. Sebagai teman jingyi tahu apa yang yibo rasakan, dan memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya, ia tidak bisa membayangkannya. Jingyi takut jika yibo akan hancur, dan jika benar yang zi masih hidup, jingyi berjanji pada dirinya sendiri ia akan membantu wang yibo mempertahankan posisinya saat ini.

SLAYER DEMON (ZhanYi END)  Where stories live. Discover now