Bonus Chapter : 2

338 36 30
                                    

Bilang kalau Hera cuma mimpi.

Bilang kalau Hera cuma halusinasi.

Bilang kalau ini semua gak nyata.

Tapi ternyata salah, semua ini sangat sangat sangat nyata.

"J-juyeon?"

Iya, itu Juyeon. Orang yang dia kangen selama ini akhirnya ada di depan dia. Depan pintu apartemen nya.

Juyeon senyum, "How are you?"

Hera ngegeleng pelan, air matanya udah ngalir di pipinya, "I'm not fine,"

"Why? Butuh pelukan?" Juyeon rentangin kedua tangannya.

Grep

Hera terisak pelan di pelukan Juyeon, kangen berat dia sama pelukannya Juyeon.

Gak pelukannya doang sih, tapi semua.

"I miss you," lirih Hera makin erat meluk Juyeon.

"I miss you too, sweetheart," bisik Juyeon terus ngecup puncuk kepala Hera, ngelepasin pelukannya, ngusap air mata yang ngalir di pipinya, "Sweetheart, badan kamu panas, pusing?"

Hera ngangguk pelan, "Tadi pasien nya banyak banget, aku gak sempet istirahat tadi,"

"Yaudah, langsung istirahat aja yuk," Juyeon narik kopernya ke dalem apartemen.

Skip.

Hera buka matanya, berusaha nyamain cahaya yang masuk ke mata. Dia liat ke sofa yang di kamarnya, Juyeon gak ada.

Hera ngeraba dahinya, ada handuk kecil yang basah dikit. Pasti Juju habis ngompresin.

"Loh, udah bangun? Baru aja mau aku bangunin,"

Hera noleh ke arah pintu, ngeliat Juyeon yang bawa nampan.

"Makan dulu ya? Aku udah bikin bubur," ujar Juyeon terus duduk di pinggir kasur.

Hera ngangguk pelan, "Makasih,"

"My pleasure, aku suapin ya?" tawar Juyeon.

"Boleh,"

1 suap.

2 suap.

3 suap.

4 suap.

"Udah Ju, kenyang," tolak Hera dorong mangkok nya.

"Eh, masih banyak loh ini. Dua suap lagi ya?" bujuk Juyeon.

"Perut aku gak kuat yang, mual," lirih Hera megang perutnya, wajahnya udah pucet.

Juyeon panik, "Yaudah kamu minum obat ya, habis itu kamu istirahat. Nanti aku bilang ke Umji kamu gak ke rumah sakit hari ini,"

Hera cuma ngangguk, minum obatnya habis itu nyamanin tidurnya.

Juyeon ngambil ponselnya Hera di atas nakas, nelpon Umji.

"Halo ji?"

"Kenapa juy?"

"Hera gak bisa kerja hari ini, dia sakit. Butuh istirahat,"

"Ah gitu ya, pantes gue cari gak ada. Bilang ke dia get well soon ya,"

"Oke, makasih ya,"

"Iya,"

Pip.

Juyeon nyimpen ponselnya Hera di atas nakas, matanya natap Hera yang tidur. Senyum di wajah Juyeon ngembang, dia nyium dahinya Hera lama.

Thanks | Lee Juyeon✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora