Prolog

11.9K 337 46
                                        

Banyak yang ingin disampaikan. Tapi tidak ada kalimat yang tepat untuk dikatakan. Banyak yang ingin dilakukan. Hanya saja tidak mudah untuk mulai berbuat. Tapi diam juga bukan pilihan, karena yang berbicara pun belum tentu didengarkan. Terjebak dalam dunia yang tidak kau mengerti membuatmu lantas menciptakan dunia sendiri dimana hanya ada pelangi dan kuda poni. Namun sampai kapan bersembunyi? Saat kau akhirnya harus keluar dari cangkang sempit itu, kebingungan lainnya melanda lebih berat dari sebelumnya. Ke mana harus berlari saat tak ada tempat untuk berlindung lagi?

Ini tentang dia yang tak mampu memahami dirinya sendiri. Ini tentang dia yang tersesat dalam dunianya. Ini tentang dia yang bercerita pada bayangan gelap dinding kamarnya. Ini tentang dia, si bisu yang bersuara.

Kau tidak sama dengannya. Jangan pertanyakan setiap keputusannya karena terkadang ia pun tidak mengerti. Jangan menilainya karena ia tidak bisa membela diri. Abaikan saja. Dia sudah terbiasa. Abaikan saja. Abaikan saja.

Kota saya, JessicaOdelia dan CelandineVallerie, 02 Februari 2015, 05:28.

-

Kelas 3 SMP.

“Kau anak yang pintar. Lihat? Sejak kecil kau sudah bisa menentukan semuanya dengan benar. Nilaimu selalu memuaskan. Pilihlah sekolah yang kau inginkan. Kami percaya padamu.”

Kelas 1 SMA.

“Kau boleh masuk ke jurusan mana saja yang sesuai dengan minatmu. Kau pasti tahu yang terbaik untukmu. Kau selalu membanggakan. Kami percaya padamu.”

Kelas 3 SMA.

“Tahun yang hebat. Akan segera berakhir eh? Sudah menentukan jurusan dan kampus yang kau inginkan? Ah tidak usah terlalu dipikirkan, kau pasti lulus. Kami percaya padamu.”

Pemilihan PT.

“Kampus itu? Jurusan apa? Oh baiklah, kau tahu yang terbaik. Selama ini seperti itu. Lakukan saja. Kami bangga padamu.”

-

“Lihat laki-laki itu?” Angel berbisik pelan pada Irish Hazelia atau yang akrab dipanggil Hazel.

            Hazel mendongak dan menatap ke arah yang dimaksud temannya.

“Jangan dilihat wei!!” Ucap Angel gemas sambil menyikut Hazel yang kini kembali menekuni baksonya. “Ganteng ya.” Ucap Angel lagi dengan tatapan memuja.

            Menurut Hazel, laki-laki itu biasa saja. Bukan, bukannya biasa saja. Pria itu memang tampan. Dengan kulit putih, tubuhnya tinggi dan tegap, dengan bibir merah. Rambutnya sedikit cokelat dan dipotong rapi. Tentu saja Revan –nama pria tersebut- tampan. Namun Hazel tidak menganggap itu menarik. Menurutnya, pria yang disamping Revan lebih tampan, atau lebih menarik. Tubuhnya tidak setinggi Revan, namun ia cukup tinggi. Kulitnya pucat dan rambutnya hitam gelap. Matanya sedikit sipit dan ia menggunakan kacamata, namun itu hanya kacamata baca. Wajahnya serius namun teduh. Namanya Samuel, dan sering dipanggil Sam.

“Ganteng kan?” tanya Angel lagi. Hazel mengangguk, maksudnya Sam ganteng. Namun ia tidak perlu menjelaskan hal itu karena Angel sudah keburu menyeringai puas. Diam-diam Hazel menghela nafas. Apa perlu ia mengatakan pada Angel bahwa yang ia maksudkan tadi Sam? Tapi sepertinya tidak perlu. Maka ia kembali menekuni baksonya yang mulai dingin.

“Kabarnya Revan sudah putus dengan Anya.” Ucap Angel sedikit terlalu bersemangat. Oh baiklah, dia memang bersemangat. Sebagai salah satu pengagum tidak rahasia Revan, Angel selalu sumringah setiap kali Revan putus dengan kekasihnya.

            Sebenarnya Hazel tidak mengerti apa yang menarik dari Revan selain wajahnya. Oh baikah, Revan juga kaya dan pintar. Namun ia sering mempermainkan wanita. Hazel pernah melihatnya berciuman di sudut koridor kampus fakultas pertanian. Dan gadis itu jelas-jelas bukan Anya. Di lain waktu, Hazel juga melihat Revan keluar dari hotel bersama Anya. Hazel tidak perlu menggunakan rumus kimia atau rumus fisika untuk menyimpulkan bahwa mereka baru saja melakukan hubungan yang tidak seharusnya mereka lakukan. Dan Hazel tidak mengerti mengapa banyak gadis yang berlomba-lomba untuk mendapatkannya. Sudah jelas-jelas ia bangsat luar dan dalam, untuk apa dikejar? Nanti kalau sudah dicampakkan baru menangis dan menyesal.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 04, 2015 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Deeper (Slow Update)Where stories live. Discover now