1.pembalasan dendam

37 19 53
                                    


Jangan lupa follow dan vote sebelum baca
Semoga suka ceritanya, selamat membaca..

"Tamara lo harus berhasil! Jangan bikin rencana kita gagal, gue percaya sama lo. " Ucap Moira sambil menepuk bahu Tamara.

"Lo tenang aj, gue gak akan kecewain lo" ucapnya yakin.

"Lo harus hati-hati dan terus waspada, gue dan kak Talin bakal awasin dan ikutin lo. "
"Oke, lo juga hati-hati" Ucap Tamara lalu pergi.

Tamara masuk ke sebuah Night Clup untuk mencari mangsa sasarannya. Tentunya bukan untuk jual diri atau bersenang-senang melainkan untuk menjalankan rencana yang telah dibuat oleh Moira, Talin, dan dirinya. Dan tugas Tamara adalah mengecoh dan membawa mangsa ke tempat tujuan eksekusi pembalasan dendam Moira.

Tamara merasa ragu untuk masuk ke dalam mengingat dulu ia pernah masuk ke tempat yang sama karena dijual oleh omnya, sejak kecil Tamara memang diasuh oleh omnya sejak kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan.

Karena om Tamara selalu dikejar oleh penagih hutang akhirnya Tamara dijual oleh omnya untuk melayani pria hidung belang. Saat Tamara berusaha kabur dan lari Moira menyelamatksnnya dan membebaskannya dari omnya, bahkan Tamara sudah dianggap sebagai adik oleh Moira.
Mengingat semua kebaikan Moira kepadanya, Tamara pun segera menjalankan tugasnya dan menyingkirkan segala keraguan dan ketakutannya.

***

"Ini gimana e, kok o om manis e.. Buat jatuh cinta terngiang-ngiang e. Aku jadi gimana-gimana gitu ya om, aku masih kecil suka sama yang om om. "
Dengan malas dan jijik Tamara terpaksa melakukanya untuk menarik mangsanya. Tamara yang notabenenya seorang tomboy merasa jijik sendiri menyanyikan lagu yg tengah viral di tik tok itu.

Tamara yg sudah duduk disamping Herlambang langsung mengajaknya ngobrol.
"Emm.. Om, boleh kenalan gak? Aku Rara. " Ucap Tamara smbil mengangkat tangan kanannya untuk berjabat tangan dan memperkenalkan diri dengan nama samaran.

"Nama om, Herlambang panggil aja Abang" Ucapnya sambil menjabat tangan Tamara.

Dengan tangan yang masih berjabatan, Herlambang tak henti memandang Tamara yang terlihat sangat cantik dan sexy. Pria mana yang tidak tergoda melihat gadis cantik dengan penampilan yang bagitu wah, terutama pria hidung belang seperti Herlambang. Memang Tamara sengaja berdandan sexy untuk memancing mangsa meskipun ia sendiri tidak suka dengan penampilannya kini karna jiwa aslinya yang seorang tomboy.

Tamara yang merasa diperhatikan oleh Herlambang dengan mata genit, merasa jijik dan risih namun disisi lain ia juga senang karena telah berhasil mengecoh mangsa.

"Om, Rara butuh uang buat biaya hidup dan sekolah Rara. Om bisa bantu Rara ngak?" Ucapnya memohon.

"Jangan panggil om dong, panggil Abang! " Ucap Herlambang meminta.

"I iya om, eh Abang"

"Abang akan kasih Rara berapapun yang Rara minta asal Rara mau melayani Abang." Ucapnya dengan senyum khas pria hidung belang.
Herlambang yang menyukai Tamara sejak awal tidak menyia-nyiakan kesempatan tanpa berpikir panjang dan langsung memberikan penawaran. Ia tidak merasa curiga sama sekali toh ia juga sudah sering menemui modus serupa.

"Tapi Rara yang tentuin tempatnya ya om! Dirumah Rara aja" Ucap Tamara yang dibalas anggukan oleh Herlambang.

Tamara langsung mengajak Herlambang tanpa memnyia-nyiakan kesempatan. Ia juga sudah merasa tidak betah dan risih berlama-lama di tempat yang minim pencahayaan dan bising oleh suara musik yang biasa dimainkan oleh disk jocky dengan keras.
Dan hal lain yang dibenci oleh Tamara dari tempat ini adalah bau asap rokok, minuman beralkohol, dan banyaknya wanita murahan yang tengah menggoda pria.
Jika bukan demi Moira, Tamara tidak akan sudi untuk menginjakkan kaki ke tempat yang dianggapnya dusta ini.

***

Disisi lain Moira dan Talin hanya bisa mengawasi dari jarak tidak terlalu jauh namun tetap tidak dapat mendengarkan percakapan antara umpan dan mangsa karena suara bisingnya musik DJ yang berbunyi.

"Lo yakin kalo rencana kita bakal berhasil? " Rasa khawatir Talin mendorongnya angkat bicara, takut kalau Tamara kenapa-kenapa.

"Lo tenang aja, gue gak mungkin salah memprediksi sesuatu. Dan hal itu akan terjadi sebentar lagi. " Moira yang begitu mengerti sifat Herlambang, sangat yakin kalau rencana penjebakkannya akan berhasil.

"Moi, Tamara berhasil menjebak mangsa kita" Ucap Talin sambil menepuk bahu Moira dan berhasil membangunkan Moira dari lamunannya. Tanpa berkata apa pun Moira langsung keluar menyusul umpan dan mangsanya, begitu menaiki mobil Talin langsung menginjak gas melihat mobil yang dinaiki Tamara dan mangsanya sudah berjalan keluar gerbang.

***

Tak butuh waktu lama untuk Tamara dan Herlambang sampai di sebuah gedung tua di tepi hutan. Gedungnya memang terlihat tua namun sangat terawat bahkan bagian dalamnya sangat bersih dan rapi layaknya vila di tepi hutan.

"Duduk dulu om eh Abang, biar Rara buatin minum dulu" Ucap Tamara mempersilahkan duduk.

Herlambang langsung duduk tanpa menjawab ucapan Tamara dan masih setia meneliti isi ruangan yang tengah ditempatinya kini. Herlambang heran bagaiman bisa gadis ini tinggal ditempat yang sangat jauh dari permukiman warga seorang diri.
Herlambang berfikir mungkin saja rumah ini peninggalan orang tuanya mengingat sebelumnya Rara alias Tamara terlah bercerita bahwa dia hidup sebatang kara.

Herlambang juga berpikir kalau malam ini ia akan senang karena akan dilayani gadis muda cantik dan sexy padahal sebenarnya ia sudah termakan umpan dan masuk ke dalam jebakan yang tentunya, kemungkinan besar yang akan terjadi adalah ia akan di eksekusi.

Tak lama, Tamara pun datang membawa dua minuman yang berbeda dan memberikan segelas untuk Herlambang.

"Diminum dulu om" Ucap Tamara mengintruksi yang hanya dijawab anggukan oleh Herlambang.

Herlambang langsung meneguk habis minumannya karna dirinya memang sangat haus. Melihat hal itu senyum kemenangan pun tercetak di wajah Tamara. Akhirnya sebentar lagi misinya benar- benar akan selesai.

BRUK

Herlambang yang sebelumnya sudah berdiri langsung jatuh dan pingsan setelah merasa kepalanya pusing dan sangat berat.

Apa yang akan terjadi dengan Herlambang??

Sebenarnya Moira itu punya dendam apa sih sama Herlambang??

Dan bagaimana kelanjutan ceritanya kalian tunggu up selanjutnya ya.

Jgn lupa buat follow akun wp aq ya, jgn lupa juga komen dan vote caranya tinggal tekan bintang kecil di pojok bawah ponsel kalian ya bukan bintang kecil dilangit yang biru.

Makasih buat kalian yang udah mengapresiasi karya aku.. Maap ya klo ceritanya kurang seru atau banyak salahnya
Maklumin aja yak soalnya masih amatiran😁

SaviorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang