38. Amarah yang menggebu

Start from the beginning
                                    

"Darimana kau tahu, Wonwoo-ya ?"

Wonwoo tersenyum sangat tipis seolah ia baik-baik saja dan tanpa beban. Padahal kenyataannya ia begitu takut dan tidak ingin membahas hal ini. Semua ini membuatnya terbebani. Ia seolah kehilangan jati dirinya dan merasa menjadi mayat hidup. Apalagi melihat sang ibu yang ternyata adalah teman ibu angkatnya. Mereka cukup dekat pada saat itu, sebelum berpisah karena sekolah mereka yang tak sama. Wonwoo benar-benar ingin menyerah. Bebannya terlalu berat untuk ia pikul seorang diri.

"Seungcheol hyung yang memberitahuku. Bahkan dia mendatangiku sampai memukulku hanya karena aku adalah anak kandungmu, appa. Padahal aku tidak meminta kepada Tuhan untuk menjadi anakmu. Tapi mengapa hidupku seperti ini ?" jelas Wonwoo dan sukses membuat Tuan Kim terdiam seribu bahasa.

Seungcheol ? Jadi selama ini anak sulungnya itu diam-diam mengikutinya dan juga menyelidiki rahasia ini ? Pantas saja akhir-akhir ini sikapnya sangat berbeda dari biasanya. Seungcheol yang biasanya bersikap hangat kepada sang ayah, justru ia seolah tidak menghormati sang ayah. Seungcheol melihat sang ayah seperti musuh. Musuh yang sulit untuk dikalahkan. Sekarang Tuan Kim tahu penyebab anak sulungnya bersikap seperti itu, karena test DNA.

Wonwoo menarik napas cukup dalam dan membuangnya dengan perlahan. Saat ini Wonwoo tengah menahan amarah dan juga air matanya untuk tidak menetes dihadapan sang ayah. Ia hanya ingin menjadi anak yang kuat dan tidak terlihat rapuh. Walaupun kenyataannya ia begitu rapuh, "___sekarang aku akan bertanya padamu, appa. Apakah kau akan menerima kehadiranku ini ? Apa kau akan menerimaku sebagai anakmu, anak kandungmu ? Setelah melihat hasil tersebut, appa tidak akan membuangku kan ?"

"Wonwoo-ya.."

"Tolong jangan membuatku kembali berharap pada hal yang tak pasti. Sekali saja aku ingin ada seseorang yang menganggap keberadaanku ini. Ini keinginan terakhirku, appa." lagi Wonwoo berujar dengan penuh harap.

PRANK

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

PRANK

Suara barang yang dihancurkan menggema disalah satu kamar. Kamar yang biasanya selalu rapi dan bersih itu sekarang telah berganti seperti kapal pecah. Barang-barang berserakan diatas lantai dan beberapa yang pecah. Sang pemilik kamar tak ragu untuk menghancurkan apapun yang berada didalam kamarnya ini. Pikirannya tak dapat dikendalikan. Ia begitu hancur berkeping-keping. Mengapa sesulit ini ? Tidakkah ia mendapatkan apa yang seharusnya ia miliki ?

Pelaku penghancuran itu tak lain adalah Wonwoo. Wonwoo yang seolah telah kehilangan segalanya, kehilangan jati dirinya dan kehilangan kepercayaan terhadap orang-orang. Wonwoo terus saja menghancurkan barang yang tersisa tak peduli jika kakinya akan terluka akibat menginjak pecahan barang tersebut. Saat ini Wonwoo hanya ingin melampiaskan segala amarah yang ditahannya. Ia sudah cukup bersabar dan sekang adalah puncak dari kesabarannya. Ia tak lagi bisa bersabar menanggapi mereka yang tak mengharapkannya.

[S1] The Beginning Of Our Destiny [DIBUKUKAN]Where stories live. Discover now