2. Suatu Hari

5 0 0
                                    

Suatu hari, kalian bertemu dengan seseorang yang menyenangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suatu hari, kalian bertemu dengan seseorang yang menyenangkan. Umm, menyenangkan untuk diajak ngobrol, diajak nongkrong, bahas film favorit atau seri di Netflix, diajak berpelukan atau sekedar cuddle di atas ranjang ketika hari hujan.

Kalian merasa nyaman, merasa tidak ingin melewatkan banyak hal dengannya. Well, selamat datang di zona nyaman dirimu. Tempat dimana kamu enggan untuk beranjak dari sisinya. Zona dimana sesungguhnya kamu terperangkap di dalamnya, makan dan minum harapan-harapan yang kemudian terlahir setelah percakapan itu, pelukan itu dan bahkan cuddle itu.

Suatu hari aku menemukan diriku merasa nyaman dengan seseorang yang jauh disana, yang kukenal secara virtual. Ya, teknologi dan manusia bagaikan tubuh dan organ. Melekat dan dekat, tapi bersekat. Singkat cerita aku belum pernah bertemu dengan manusia virtual itu, namun percakapan yang dihasilkan oleh chat dan video call mampu menyihir perasaan hampa yang sudah lama bersarang di dalam diri.

Kemudian lahirlah percakapan dasar, kemudian mulai membuka kulit masing-masing. Hingga entah bagaimana caranya dua manusia yang belum pernah bertemu, namun bisa saling peduli dan jatuh hati satu sama lain. 

Kesepian adalah salah satu faktor utama yang terkadang membuat semua hal yang tidak rasional menjadi rasional. Kalian pernah merasakan hal yang sama?

Suatu hari, kutemukan diriku dihempas kalut dan resah. Ketidakpastian membuat mood naik dan turun. Merasakan sakit, enggan untuk melakukan banyak hal, dan perasaan yang entah mengapa terkadang sukar untuk dijelaskan.

Mengapa ya ini terjadi? Mengapa ya ini melekat begitu kuat?

Di hari yang lain, aku tersadar jika apa yang kulakukan selama ini hanyalah manifestasi dari perasaanku yang kosong. Secara insidental, dia masuk dalam timing  yang tepat. Membuat dia menjadi pemeran utama, dan membuat aku takut untuk melepaskannya.

Mengharapkan seseorang untuk tinggal tidaklah menyenangkan untuk diri kita. Terkadang perasaan takut untuk kehilangan orang tersebut bukanlah alasan yang utama. Namun takut untuk menjalani hari-hari yang berbeda adalah sebuah alasan. Selamat datang di zona nyaman. 

Suatu hari, aku menyadari jika mereka ada untukku makan akan kembali dan selalu di sisiku. Meski terpisah jarak dan waktu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tumbuh: Jurnal dari '95Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang