35. Selembar kertas

Start from the beginning
                                    

Pertanyaan Seungcheol membuat Wonwoo ketakutan. Darimana Seungcheol tahu jika dirinya dan sang ayah melakukan test DNA ? Mungkinkah ketika hari dimana dirinya diperbolehkan pulang, Seungcheol ada disana ? Menguping pembicaraannya bersama sang ayah ? Tidak. Bahkan ayahnya mengatakan jika dirinya datang bersama sang sopir pribadi, tidak bersama Seungcheol.

"___kenapa kau diam saja ? Kau sengaja ingin menghancurkan keluargaku ? Ah atau kau memang sengaja hadir didalam hidup keluargaku hanya untuk membalas dendam, kau sangat licik sekali."

Wonwoo menggeleng. Tidak sama sekali ia berniat seperti itu. Ia tidak tahu jika ayah kandungnya adalah ayah angkatnya. Seandainya ia tahu lebih awal, mungkin hal ini tidak akan terjadi. Daripada harus menghancurkan keluarga lain atas kehadirannya, lebih baik ia pergi menjauh. Tak peduli siapa ayah kandungnya. Ia lebih baik tidak mengetahuinya sama sekali, dibanding dengan mengetahuinya yang bahkan tidak mengubahnya sama sekali. Justru bertambah membuatnya kesulitan.

"A-aku tidak seperti itu, hyung. Aku tidak berniat menghancurkan keluargamu, sungguh. Sama sekali aku tidak tahu apapun."

Flashback End

Tidak dapat dibiarkan. Ia harus segera pergi dari tempat ini dan pergi menuju tempat yang semenjak beberapa hari ini ia terus pikirkan. Tempat yang akan menjawab segala pertanyaan yang mengisi kepalanya. Jika ia tak dapat mengambilnya, tak apa. Ia akan meminta bantuan dari orang lain untuk dapat mengambil selembar kertas yang sangat berarti untuk ayah juga Wonwoo, tentunya. Ya. Ia akan pergi ke Rumah Sakit tempat mereka berdua melakukan test DNA. Lagipula ini sudah waktunya mereka mengambilnya, kan ?

"Ya ! Kau akan kemana ? Sadarlah kau belum mengerjakan tugasmu, Kim Seungcheol !" ingat Jeonghan dengan tangan yang menahan lengan Seungcheol. Ya. Seungcheol telah berdiri dan bersiap akan pergi.

Tatapan itu membuat Jeonghan tak nyaman. Tatapan penuh intimidasi yang Seungcheol berikan memang tidak ada satu orangpun tahan dengan tatapan tersebut. Seperti sekarang saja Jeonghan harus menahan diri untuk tidak takut kepada sahabatnya, "___kerjakan tugasmu !" kembali Jeonghan berujar dengan penuh penekanan. Ia berharap jika Seungcheol dapat menurutinya.

Dengan kasar Seungcheol melepaskan lengannya dari cekalan tangan Jeonghan. Tentunya membuat Jeonghan terkejut. Tenaga Seungcheol rupanya tak sebanding dengan tenaga miliknya, "Bisakah kau tidak ikut campur dengan urusanku kali ini, Yoon Jeonghan ? Urus saja pekerjaanmu sendiri, jangan memikirkan aku !" kesal Seungcheol membuat Jeonghan terdiam kaku. Yoon Jeonghan ? Itu adalah panggilan Seungcheol untuk pertama kalinya. Seungcheol memanggilnya dengan nama lengkap.

"Sebenarnya apa yang terjadi padamu, Kim Seungcheol ?"

"Sebenarnya apa yang terjadi padamu, Kim Seungcheol ?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[S1] The Beginning Of Our Destiny [DIBUKUKAN]Where stories live. Discover now