• BXB • 18+ • FAM'S • ACTION •
"SIAPA DIA MARK JUNG !! Kenapa kau membawanya kemari, ini akan menjadi masalah besar untuk kita maupun dirinya!!"
"Sorry dadd, but i can't let him die."
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mobil anak buah jaehyun.
Back to story
"Jae 100 anak buah mu sudah mengepung tempat itu, kau ingin menjatuhkan bom nya sekarang?" Tanya Yuta pada jaehyun yang masih fokus dengan jalanan.
"Iya! jatuhkan bom itu sekarang, tapi pastikan hanya bagian depannya saja. Karna taeyong masih ada di dalam sana, pancing mereka untuk keluar." Ia mengeratkan tangan pada stir mobil miliknya, pikirannya kalut dalam emosi.
-The evil's-
Belum saja ia sampai menurunkan kakinya dari ranjang, ia mendengar suara ledakan dari depan manssion miliknya. Ia mengerang emosi di jam dini hari seperti ini siapa yang berani mengusik kediaman miliknya, lalu ia mengambil selimut dan menutupi tubuh pria mungil yang saat ini terbaring lemah tak berdaya itu.
"Akan ku panggilkan dokter setelah semua ini beres, kau disini sebentar." Ia mengecup surai milik taeyong lalu ia bergegas menuju ke luar dari kamar miliknya.
Taeyong hanya diam tak berkutik, ia tak memiliki tenaga sedikitpun. Ia mulai kehilangan kesadaran diri miliknya.
"Sialan!! Siapa mereka?! Apakah mereka anak buah jaehyun tidak bisa di biarkan! Tak akan ku biarkan ia merebut taeyong kali ini." Ia berlari ke dalam kamar miliknya, ia menggendong tubuh taeyong yang tertutup selimut ala bridal style.
Tubuh taeyong sangat lemas, wajahnya sangat pucat dan bahkan selimut yang guna menutupi tubuhnya telah basah karna keringat dan darah milik nya.
BRAAAAKKKKK!
"JA-EHYUN!" Ia tak menyangka begitu cepat jaehyun menemukan manssion miliknya yang terhitung cukup sulit untuk di temukan karna harus melewati beberapa pedesaan.
Mata jaehyun melihat taeyong yang saat ini berada di dalam gendongan tangan Mingyu dengan keadaan tidak sadarkan diri dan beberapa bercak darah di selimut yang menutupi seluruh tubuh taeyong.
"Kaauuu!!! Berani nya kau melukaiku milikku!!! Dasar bajingannn!!" Ia mengepalkan tangannya, nafasnya memburu dan matanya kembali memerah.
Mingyu yang melihat jaehyun telah berubah merasa takut, ia mengerahkan seluruh anak buahnya untuk melawan jaehyun.
"HABISI DIA !!" Setelah memerintahkan anak buahnya, Mingyu berlari menuju ruang rahasia miliknya.
BUGGHHH!! KRAACKKKK BUGHHH!!
Hanya butuh beberapa menit 30 anak buah Mingyu mati dengan keadaan mengenaskan di tangan jaehyun, mayat mereka tergeletak di setiap bagian ruang itu. Mereka salah karna telah berurusan dengan quilong yang pastinya akan berakhir dengan kematian.
Sementara Johnny dan Yuta membereskan anak buah Mingyu yang berada di depan manssion itu.
"Yuta, kau lebih dulu masuk tenangkan jaehyun aku akan mengurus semua ini." Ia menembak kan beberapa peluru nya kepada pihak lawan.
Yuta hanya mengangguk dan langsung bergegas masuk kedalam manssion milik mingyu.
150 anak buah jaehyun masih tersisa utuh, hanya ada beberapa yang terluka. Karna mereka semua adalah orang terpilih yang jaehyun pekerjakan, hingga anak buah milik mingyu pun tak sanggup untuk melawannya padahal jumlah mereka lebih banyak daripada anak buah milik jaehyun.
Ratusan mayat tergeletak dengan luka tembakan di bagian kepala, dan ada juga dengan luka sayatan dari seorang samurai di seluruh tubuhnya. Johnny ahli dalam menembak dan Yuta adalah seorang samurai yang sangat handal dalam menggunakan katana miliknya.
(*Samurai = orang yang ahli dalam mengunakan katana.)
"Jaehyun!" Ucap Yuta saat melihat jaehyun sedang mengacak-acak ruangan di hadapannya itu.
"AAAARRGGHH! Kauuu!!" Ia menunjuk Yuta dengan tatapan membunuh.
Yuta sadar saat ini Jaehyun bukanlah jaehyun yang ia kenal lagi, ia telah berubah menjadi seorang quilong dengan amarah yang tak terkendali.
"Maaf tuan." Ia membungkuk kan badan pada jaehyun oh! Bukan jaehyun tapi quilong.
Jaehyun biasanya hanya akan berubah menjadi seperti ini ketika sedang marah atau sangat marah, biasanya jika sedang marah ia masih bisa mengontrol jiwa quilong dalam dirinya seperti kemarin. Tapi jika sudah seperti ini dengan kemarahan jaehyun yang sudah memuncak ia tak akan bisa mengontrol jiwanya sendiri. Bahkan ia bisa saja melukai orang di sekelilingnya tanpa mengenal ampun, contoh saja mayat yang tergeletak di ruangan saat ini dengan keadaan leher, tangan kaki yang patah tanpa darah yang keluar dari tubuh mereka. Jaehyun membunuh mereka hanya dengan dua tangan miliknya, ia mematahkan leher atau meremukkan tulang milik lawannya. Dan biasanya ia jg memberikan makan pada belati kesayangan miliknya dengan darah orang yang ia pilih, hanya jaehyun saja yang dapat menggunakan belati tersebut bahkan Mark saja akan terpental jika memegang belati tersebut tapi ingat taeyong juga pernah menggunakan belati milik jaehyun untuk membunuh Lucas. Maka dari itu Jaehyun yakin dengan keberadaan taeyong, ia yakin bahwa taeyong lah takdirnya.
"Bagaimana ini?! Bagaimana jika jaehyun menemukan ruangan ini." Ia sangat khawatir jika ia akan terbunuh oleh jaehyun karna telah berani mengusiknya.
Mingyu sangat tau siapa jaehyun, dan ia mengingat betapa mengerikannya jaehyun ketika marah apa lagi saat ini ia telah berubah quilong telah mengambil alih kesadaran milik jaehyun itu pasti akan lebih buruk.
"Lewat sini tuan." Yuta mengarahkan jaehyun pada sebuah rak buku di hadapannya.
BRAAAAKKKKK!
Jaehyun memukul rak buku itu hingga ambruk dan menunjukan sebuah ruangan yang terlihat seperti kamar.
"Dimana dia!!!" Teriak jaehyun yang melihat bahwa ruangan itu telah kosong hanya ada slimut dengan bercak darah di atas kasur itu.