CHAPTER 4 - Mi Amor 🤍

717 50 2
                                    

"Dokter Daffa kok akhir-akhir ini sering nongkrong disini sih?" Ujar suster.

Disini maksudnya adalah di UGD dan akhirnya dia ketahuan juga oleh salah seorang staff UGD bahwa selama 2 bulan ini dia memang sering sekali nongkrong di UGD.

Selain di ruang operasi, di ruang klinik pasien, di ruang ICU dan ruang perawatan, Daffa selalu berdiam diri di UGD, jarang sekali dia berdiam diri di ruangannya atau di cafe rooftop seperti yang biasa dia lakukan sebelum ada Casi.

"Ah masa sih sus" Daffa tersenyum manis. "Suster inget terus gue kali jadi ngerasa gue ada disini terus"

Aura playboy Daffa keluar, ya tentu saja, selepas ditinggalkan Casi 4 tahun lalu, Daffa menjadi pria yang suka mempermainkan wanita, beberapa dokter dan suster di rumah sakit ini sudah menjadi korban.

Tapi untungnya semua korbannya itu masih menjalin hubungan baik pada Daffa, kecuali 1, Santi, alasan gadis itu selalu jutek dan menunjukan ketidak sukaannya terang-terangan adalah karena dia terlanjur baper pada Daffa.

Santi tahu bahwa Daffa hanya main-main padanya dan dirinya baper, karena itulah dia sangat tidak suka berada diarea yang ada Daffa didalamnya.

Selama 2 bulan penuh ini Daffa sering berada di UGD bukan lain karena memperhatikan Casi, hanya melihatnya dari jauh dan terkadang membantunya jika Casi mendapat kesulitan.

Bersikap ramah? Jangan harap, Daffa sangat cuek dan jutek pada Casi, Arka benar, ego Daffa masih setinggi langit padahal dia sangat sayang pada Casi.

"Cihh.." terdengar suara Santi saat dia sedang merayu suster, lalu Santi pergi dari situ.

"Tuh kan, dokter Daffa sih, matahin hati semua cewe di rumah sakit ini deh"

Daffa hanya tersenyum lalu pamit menyusul Santi, dia mencekal lengan Santi saat sudah berada di lorong UGD. "San.."

"Apaan sih?" Santi melepaskan celakan Daffa dan menatap Daffa dengan sinis.

"Lo kenapa sih marah terus sama gue?"

"Menurut lo?" Jawab Santi.

"Gue gak ngerti lo kenapa, terakhir kita jalan, we're fine right?"

"Gak usah deh inget-inget yang lalu, lo gak usah baik-baikin gue. Pura-pura aja kita gak kenal" ucap Santi lalu meninggalkan Daffa.

Daffa menghela nafas lalu mengusap kepalanya kasar, dia sangat bingung dengan yang namanya W.A.N.I.T.A. Yang satu ninggalin dia tanpa penjelasan setelah pacaran 7 tahun lamanya, terus yang ini juga jadi selalu marah setiap ketemu dia padahal terakhir waktu mereka bertemu, mereka baik-baik saja.

...

Casi POV

Oh jadi Daffa emang ada hubungan sama Santi, gue emang udah feeling sih dari awal gue ketemu mereka berdua, Santi yang paling nunjukin ketidaksukaan pada Daffa.

Bukannya itu hal yang aneh? Dari situ sih gue feeling kalo mereka ada sesuatu, ternyata bener, barusan gue denger mereka kayak yang ribut? Ya bisa dibilang cek-cok dan semakin munjukin kalo mereka berdua emang ada sesuatu.

Apa Daffa emang udah lupain gue, 4 tahun emang bukan waktu yang sebentar, dia sangat bisa lupain gue. Tapi kenapa dia lupain gue dan benci gue sampe segitunya, ya emang gue sih yang salah.

Ah entah lah gue pusing kalo mikirin Daffa, kenapa sih kondisinya harus kayak gini, sumpah gue pengen kabur lagi dari masalah yang gue hadepin ini, gue gak bisa liat Daffa sama cewe lain.

"Kenapa sih gue sedih gini!"

Gue keluar dari ruangan dan masuk kembali ke UGD, dari pada gue sumpek diem di ruangan mending gue cek deh situasi disini.

Mi Amor 🤍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang