Aku

1.8K 134 28
                                    

Hai. Nama aku Shani Indira Natio. Biasanya orang-orang manggil aku Shani sih. Kata orang-orang aku pendiem. Tapi sebenernya kalo udah kenal deket, aku bisa kelihatan gilanya kok hehe.

Sekarang aku lagi kuliah semester 3 di Fakultas Ilmu Komunikasi. Belum sibuk-sibuknya emang. Tapi tetep aja aku sibuk ikut kegiatan lain kaya kelas fotografi sama dance.

Ya! Keduanya hobi aku. Sebenernya fotografi sih baru-baru ini karena pengen nyoba hal yang baru aja. Lama-lama ketagihan.

Aku punya sahabat namanya Gracia sama Nadse. Mereka sahabat aku dari kecil karena kita tinggal satu komplek. Dan sampe kuliah pun kita selalu bareng. Walaupun beda jurusan.

Oh iya sempet lupa. Aku punya cowok namanya Justin. Dia orangnya cool banget tapi pendiem. Dia baik banget sama semua orang. Juga penurut sama orang tuanya. Cowok idaman!

•••

"Ci! Ci Shani mau kumpul sekarang?" Tanya Gracia.

Gracia ini paling muda diantara aku sama Nadse. Bahkan seharusnya dia di bawah aku. Cuma karena dulu dia nangis minta sekolah, akhirnya seangkatan sama aku dan Nadse.
Sampai sekarang pun anaknya manja.

"Iya. Udah telat nih. Duluan yaa. Kalian pulang langsung gausah nyangkut di cafe!"

Aku paling tua diantara mereka, makanya aku harus paling bisa ngingetin mereka biar gak bandel. Mereka kadang suka susah diatur.

Author POV

"Eh kok Shani jadi photography enthusiast banget sih sekarang? Gimana sama dancenya?" Tanya Nadse penasaran.

"Gataudeh. Ada gebetan kali di sana." Gracia merespon omongan Nadse dengan entengnya.

"Ngaco! Justin mau dikemanain coba?"

Gracia hanya menunjukkan cengirannya.

Hari ini adalah hari kedua Shani mengikuti kelas fotografi. Benar kata Nadse. Sekarang dia menjadi sangat antusias dengan fotografi.

Shani sedikit berlari karena dia sudah telat masuk kelas. Benar saja, di dalam kelas hanya dia yang belum hadir.

"Mmaaf kak. Aku telat." Ujarnya diambang pintu sambil sesekali mengatur nafasnya.

Banyak pasang mata yang menatapnya, terutama dua senior yang berdiri di depan kelas.

"Kenapa bisa telat?" Tanya salah satu senior ketus yang bersuara agak berat.

"Maaf kak. Tadi ke toilet dulu."

"Harusnya kamu lihat jam. Bisa lebih awal kalo mau ke toilet. Baru dua kali ikut udah telat." Ujar senior itu memberi peringatan.

Shani menunduk, "Ya mana gue tau kalo bakal kebelet mepet jam kelas." Gumamnya membuat senior itu tersinggung.

"Ngomong apa kamu?!"

"Ah, gapapa kak maaf."

"Kak, udah biarin aja. Suruh dia duduk." Ujar senior satunya lagi sedikit membela.

"Kamu boleh duduk. Sekali lagi kamu telat, mending kamu gausah ikut kelas fotografi."

"Baik kak."

Masih dengan keringat yang bercucuran, Shani pun akhirnya duduk di kursi paling belakang. Memang hari yang sial untuk Shani. Tadi pagi saja dia hampir telat bangun karena semalam begadang mengerjakan tugasnya.

•••

Bleg!

"Maaf ya telat jemputnya. Aku ada urusan bentar sama temen-temen."

"Iya gapapa kok."

Saat ini Shani telah dijemput oleh Justin, kekasihnya. Dia berbeda kampus dengan Shani. Namun masih seangkatan. Mereka sudah 3 tahun berpacaran sejak kelas 11.

Dulu mereka berdua selalu dikagumi hampir semua siswa di sekolahnya karena kevantikan dan ketampanannya. Bahkan menjadi pasangan favorit di sekolahnya. Ya karena keduanya memang sangat serasi, terkenal akan kerendahan hatinya, juga tidak sombong. Mereka berdua juga tidak pernah neko-neko, terutama Justin yang selalu setia dengan Shani walaupun banyak perempuan yang mendekatinya.

"Kamu kusut banget. Gapapa?"

"Gapapa kok. Aku lagi bete aja gara-gara kelas fotografi."

"Kenapa? Bukannya kamu udah mulai suka?"

"Aku telat masuk kelas tadi gara-gara ngobrol sama Nadse, Gracia. Eh dimarahin senior."

Justin terkekeh mendengar itu, "Ya lagian kamu sih. Jangan keseringan ghibah makanya."

"Ih aku gak ghibah, Justin. Mereka berdua tuh yang suka ribet. Untung tadi ada senior satu lagi yang belain aku."

"Ciee. Cowok ya?"

"Cewek dong. Dia humble banget orangnya. Mana cantik, selalu modis tapi casual gitu fashionnya."

"Siapa namanya?"

"Kak Viny."

•••

"Cantik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Cantik.." Viny tersenyum melihat sesorang yang tidak sengaja dia foto di kamera kesayangannya.

Sebenarnya dia memiliki banyak kamera. Mungkin ada 5 yang mmepunyai kualitas bagus. Tapi hanya satu kamera kesayangannya yang selalu dia bawa kemanapun.

"Heh, Kring! Siapa tuh!"

"Ngagetin aja lo, Lid!"

Dia adalah Lidya. Salah satu sahabat Viny yang tidak mengikuti kegiatan apapun karena pemalas.

"Cantik bener buset. Dapet darimana lo??"

"Dari langit.." ujar Viny sembari tersenyum seakan-akan sedang berhalusinasi.

"Yee, bego lo! Dikira tai burung!" Pekik Lidya sambil menoyor kepala Viny.

"Brisik banget sih lo, Lid!" Kali ini Yona yang baru saja selesai memesan minuman di cafe tersebut.

"Lagian noh cungkring halu mulu. Lo tau gak tuh cewe?"

Yona mengerutkan keningnya, lalu merebut kamera yang Viny pegang.

"Ini kan yang tadi telat..Jangan bilang lo suka sama nih cewe?"

"Bukan suka. Tapi kagum aja bisa secantik itu."

"Ye itu namanya sukaa!"

"Ngegas mulu lo Bencong heran gue. Lo tau budek gasih!"



Hai.
Semoga ff ini berlanjut ya guys.

Takeuchi Senpai (VINSHAN)Where stories live. Discover now