31. Altara Pergi?

2.6K 222 131
                                    

"Jangan janji, kalau gak bisa ditepati. Lebih baik gak berjanji dari awal, meskipun terkesan menyakitkan."

HESPER

Now playing music ;
Semua Tentangmu - Vierra

( akan update lagi jika komentar sudah mencapai 120.

Ayo dong, spam komen.

Aku mau komentar kaian ada di setiap paragraf cerita ini.

Aku tahu kalian pembaca baik yang bisa menghargai aku, makasih.

Ini aku udah panjangin partnya, semoga suka

Oh iya, kalau udah 120 komen, kaliaan mau aku update siang, pagi, sore atau malem? )

Altara memarkirkan motornya di halaman rumah Mars. Mars yang sudah berada di depan rumahnya menyambut Altara dengan pelukan hangat. Diajaknya Altara untuk masuk ke dalam rumah. Tepatnya di ruang makan. Mars masak banyak hari ini.

"Makan yang banyak, Al."

Altara mengangguk, dia mengambil semua lauk pauk satu persatu, dan memakannya. Dia benar benar rindu masakan ayahnya. Dulu, Mars selalu memasak untuk anak anak dan istrinya, mereka dulu bahagia layaknya keluarga tanpa masalah, yang sebenarnya masalah itu ditutupi oleh Mars dan Venus kepada anak anaknya.

"Enak banget masakan Ayah, gak berubah, paling the best!" puji Altara.

"Makan dulu Al, nanti ayah mau kasih kabar baik untuk kamu."

Alltara dan Mars menikmati makan malam kali ini dengan obrolan obrolan kecil seperti biasanya. Selesai makan, Altara dan Mars mencuci piring dan setelah itu duduk di kursi ruang tamu. "Ayah mau ngomong apa?"

"Cita cita kamu masih sama kan mau jadi astronot atau peneliti bintang kayak ayah?"

Altara mengangguk, dia ingin sekali seperti ayahnya. Menurutnya mempelajari alam semesta di luar angkasa itu istimewa, "Gak akan berubah."

"Di Bandung ada SMA yang bisa langsung masuk ke ITB jurusan Astronomi, dan langsung dapet lapangan kerja di Bosscha. Ayah udah daftarin kamu di sana. Secepatnya kamu bakal pindah bareng Ayah ke Bandung, Al."

Altara senang, tandanya masa depannya sudah terjamin. Namun, bagaimana dengan nasib Venus dan juga Andronema jika tidak ada yang menjaga mereka, "Ayah udah bilang ke Bunda, nanti Om kamu yang akan pindah ke rumahmu untuk jagain Bunda sama An, anaknya," celetuk Mars yang seakan tahu pikiran Altara.

Altara lega, tapi ada sesutu yang masih menganjal di pikiran dan hatinya, Tara. Tiba tiba saja gadis itu muncul di pikirannya. Namun, cepat cepat Altara menepisnya. Sayang, Tara tetap saja ada dipikirannya.

Apa gadis itu akan sedih jika Altara meninggalkannya? Dia tidak ingin melihat Tara sedih, sungguh, tapi kesempatan ini sangat berarti untuk masa depannya.

Dia harus bagaimana?

"Kamu berat ninggalin teman cewekmu itu?"

***

Hari ini, kelas sebelas dan kelas sepuluh akan melakukan kamping di luar sekolah yang telah ditentukan oleh panitia kelas dua belas juga panitia guru, ini adalah acara tahunan terakhir yang dipegang oleh anak kelas dua belas. Pembagian bus sesuai dengan urutan kelas masing masing. Tara sepakat untuk duduk bersama Raya seperti biasa.

HESPER (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang