7. Berbalas Kata

3.5K 286 29
                                    

Selepas setahun berlalu tanpa kabar.

Semoga kamu masih mengingatku sesuai janjimu, Ta.

-Altara

(Mereka yang berbalas kata)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Mereka yang berbalas kata)

"Sudah berusaha, juga sudah berdoa. Tapi kapan ya kamu bisa melihat segala usahaku? Ah, aku melupakan satu hal. Bahwa, kamu masih setia tulus dengan yang lalu."

HESPER

Now play music :
Imagination - Shawn Mendes

Sepulang dari terapi, Tara masih setia menemani Andronema hingga pulang dan terlelap di kamar. Dirasa Ann sudah benar benar masuk ke alam mimpi, Tara keluar dari kamar Ann, dan menemukan Altara juga Aqilla lengkap dengan Venus di sofa.

Jujur, Tara malu. Dia akan selalu malu jika bertamu di rumah teman lelaki. Beda hal nya jika di rumah teman seperjenis kelaminan. Venus menatap Tara sambil tersenyum. Sedang, yang ditatap hanya tersenyum kikuk. "Tara, Sini," panggil Venus. Tara mengangguk lalu berjalan ke arah mereka.

"Makasih ya, udah jagain Ann," tulus Venus.

"Ah, aku udah lama gak main sama saudara perempuan aku, Tante. Jadi, gak masalah. Aku udah anggep Ann kayak saudara aku sendiri, Kok."

"Memangnya saudara perempuan Tara, ke mana?"

"Ga di mana mana, di rumah kok, Tan, bukan di hutan."

"Lo yang dihutan mah, kan lo orang utan," sahut Altara.

"Al..." tegur Venus.

"Altara emang gitu Tante, sadis," adu Tara sambil tersenyum  puas dan menaik naikkan alis ke arah Altara.

"Sesadis apa dia, Tara?"

"Dia it--- AW!"

Altara memotong ucapan Tara, dengan cara menjewer telinga gadis itu. Tara kemudian menarik tangan Altara dengan sekuat tenaga. "Sakit Altara!!!"

"Al, gak boleh kasar sama perempuan!" tegas Venus. Akhirnya Altara memberhentikan tingkahnya. Sementara Tara mengelus elus telinga yang terasa perih. Memang, telinga Tara memerah, dan Altara dapat melihat itu.

Tanpa sadar atau tidak, Altara memegang lembut rambut Tara lalu diusapkan rambut itu di telinga Tara yang memerah. Tara speechless, dia tidak bisa bernapas saat ini. Dari jarak yang dekat, Tara dapat mencium aroma Altara yang membuat hati berbunga bunga. Bukan hanya Tara yang speechless, Aqilla pun membulatkan mata melihat adegan ini.

"Turunin tangan lo, ganggu." Tara cepat cepat menurunkan tangannya yang semula mengelus telinga. Dia merasakan  kelembutan usapan Altara lewat rambutnya.

HESPER (SELESAI)Where stories live. Discover now