Chapter 20

14K 493 86
                                    

 

"Ga lama kan nunggu nya?" kata Grace yang sambil menghampiri kami.

"Ah, engga kok...eh grace kenalin.. ini Nando. Dan Ndo, ini Grace."

Mereka pun bersalaman dan muka Nando terlihat malas. Akupun merasa tak enak hati dengan Grace.

"Hmm Grace, kayaknya aku harus duluan deh. Maaf ya, kalo ga bisa nemenin jalan lagi." kataku.

Kulirik Nando sekilas, wajahnya mengalihkan kearah lain.

"Iya gak papa. Santai aja, toh aku juga udah dicariin sama saudaraku. Next time kita jalan lagi ya. Eh. aku minta nomermu sini, biar aku bisa ngehubungin kamu lagi." pintanya.

"Ohh..oke." kuketik nomerku di hp nya.

"thanks ya, ntar aku kabarin lagi." senyumnya mengembang.
"Dah Sammy, dah Nando..kalian ati ati ya" pamitnya.

"Bye Grace." kubalas senyum nya.

Akhirnya kami berpisah dengan Grace.
Dan ekpresi Nando tak berubah.

~

Kami berdua hanyut dalam diam. Didalam mobil lebih tepatnya, karena kami sudah berada di parkiran.

Aku membiarkan Nando menenangkan dirinya. Sedari tadi mukanya ga bisa biasa aja. Dia kaya orang yang.. ya gitu deh.. tau ah. Jadi bete sendiri kalo di inget-inget gegara nungguin dia .

Aku bisa dengar hembusan nafas beratnya. Tangan nya gelisah diatas stir kemudi.

Ini dari tadi ditungguin kok ga ngomong-ngomong sih. Ku liriknya kearahnya.

"Mau ngomong apa lu sekarang?" tanyaku.

Dia masih diam, kemudian menghela nafas panjang.

"Grace itu dulu pacar lu?" Nando mulai angkat bicara tanpa melihat kearahku.

"Iya dia mantan gue."

"Ohh..." sahutnya.

"Trus kenapa lu tadi ga dateng-dateng?"

"Gue ketiduran, hp gue silent makanya gue ga bisa denger apa-apa sampe tu hp kehabisan battery". Jawabnya datar.

"HAAHH!!!?? Jadi lu tadi!!! Arhhhhhghtt...." mulutku tak sanggup mengeluarkan kata kata lagi. Tanganku mengepal.

Gemes. Bete. Jengkel. Gondok. Semua jadi satu.
Nafasku menggebu karena kutahan emosiku.

"Maaf Sam, Maafin gue.. gue bener bener khilaf. Bokap aja sampe ninggalin gue, gegara liat gue tidur."

"Elu tuh ya..!!! Gue uda nungguin elu lama banget, dari mulai tu bioskop rame trus sepi..trus rame lagi dan elu malah enak-enakan tidur!" bentakku.

"Sorry sorry Sam...pliss maafin gue.."

"Dan lu dateng, bukan nya say sorry malah marah-marah ga jelas! Raja banget hidup lu! Hah!?" Kesalku memuncak.

"Sorry Sam... gue bener bener minta maaf.. gue ga suka aja elu deket sama orang selain gue.. plisss maafin gue yaa." dia memelas.

Tangannya memegang kepalan tangaku. Kulepaskan sentuhannya.

"Bodo! Udah ah gue bete sama elu! Anterin gue balik sekarang!" perintahku.

Ku alihkan pandanganku darinya. Tapi kuyakin dia masih melihatku dengan tatapan bersalahnya. Dan tak lama dia menghidupkan mobil. Kemudian kami melaju pulang.

Selama di perjalanan, aku hanya menoleh keluar jendela dan sama sekali tak melirik Nando. Mulutku bungkam, dan  memang kusengaja.

Aku tau Nando terus melihat kearahku. Mencoba mengatakan sesuatu tapi tak jadi. Sesekali dia memanggil namaku. Dan aku tak bergeming.

Boy crushWhere stories live. Discover now