FRIENDSHIT EPISODE 3.4

18 2 0
                                    


Bel pulang telah tiba, gue sengaja pulang duluan, ga bareng mereka. Soalnya gue mau nyari teman dari temannya teman – teman gue yang ahli dendam. Sebenernya sih simpel, si ahli dendam itu teman deket gue dari SMP. Tapi dia juga adalah teman dari temannya teman – teman gue. Gue ga salah kan?

Si ahli dendam ini ada di kelas A. Gue sampai di kelasnya, dan dia belum balik. Lagi sendirian di kelas.

Si ahli dendam ini bernama Clarisa. Dia berjenis kelamin perempuan. Tapi dia gamau dibilang perempuan, dia maunya dianggap sebagai cewek. Cukup! Jangan protes katanya. Semua orang memanggil dia ica. Tapi gue ga manggil dia ica. Pasaran, ga kreatif. Gue biasa manggil dia Sa'i. Entah muncul dari mana nama itu, yang jelas gue lebih seneng manggil dia Sa'i. Ciri – ciri fisiknya sih simpel, wajahnya cantik, ada ganteng – gantengnya sih dikit. Postur tubuhnya tinggi walaupun agak pendek. Badannya kurus, benar – benar kurus. Padahal makan nya banyak. Mungkin setiap makan ga pernah baca do'a, atau mungkin dia cacingan. Dari penampilan fisik sih lumayan. Lumayan ancur maksudnya.

Dia juga sering menjadi teman curhat. Banyak sekali orang-orang yang memiliki masalah terus curhat dan meminta solusi ke dia, termasuk guru-guru. Udah kaya Mamah Dedeh ya.

Yang berbeda dari Sa'i bukanlah dari segi fisik. Tapi dari sikapnya. Maklum, yang namanya teman gue ya pasti aneh. Dia dikenal dari sifatnya yang dendam. Bahkan dalam hal – hal sepele.

Sebenernya dendam dia baik dalam beberapa hal.

Contoh, saat dia meminta dibelikan sesuatu oleh orang tuanya, tapi orang tuanya tidak membelikannya. Dia akan balas dendam dengan cara membelinya sendiri. Anak yang mulia bukan?

Contoh yang lain, saat dia dimarahi oleh guru karena nilai ulangannya jelek. Dia akan balas dendam dengan cara belajar dan mendapatkan nilai yang tinggi. Anak yang rajin bukan?

Tapi,

Jangan pernah main – main dengan sosial medianya. Dia adalah pebalas dendam garis keras dalam hal sosial media.

Pernah suatu hari, dia mengambil ribuan foto selfie di sebuah tepat wisata. Tapi yang dia pilih cuma dua foto. Lalu dia mengeditnya selama seharian, ketika di upload ke instagram, yg ngasih love Cuma 7. Itu pun yg ngasih love akun yang namanya aneh. Maklum, pake hashtag (#likeforlike). Seketika badannya lemas, ototnya kekar, lalu menelpon menkominfo untuk memblokir instagram. Eh akhirnya menkominfo memberikan dia followers gratis dan likers gratis sampai sekarang dia jadi selebgram garis keras.

"Hai Sa'i" sapa gue ke dia sambil masuk kelas.

"Eh!" jawab dia.

"Kenapa?" tanya gue heran

"Sebelum lu mendekat, lu buka instagram dulu, kasih love foto yang baru gue upload!" jawab dia tegas.

"Oke." Jawab gue sambil menghela napas malas. Lalu membuka instagram dan memberi love pada foto dia yang lidahnya lagi melet sekaligus manyun. Hih, jijik! "Udah ya!" lanjut gue.

"Sip, sekarang lu boleh kesini." Jawab dia sambil memgang hp.

"Ada apa?" lanjutnya.

"Gue butuh bantuan lo!" jawab gue.

"Hah? Gitu ya? Lu dateng ketika butuhnya doang?" jawab dia sedikit angkuh. Gue sedikit jengkel ngedenger jawabannya.

"Enak aja lu! Inget, dulu ketika lu sakit, siapa yang ngerawat lu? Terus ketika nilai ulangan lu jelek, siapa yang memotivasi lu? Lu ga inget?" jawab gue sedikit emosi.

"Eh iyaya, elu ya?" tanya dia sedikit tersenyum.

"Bukan lah! Orang tua elu!" jawab gue sambil mengangkat alis gue.

"Oh iya gue lupa. Sorry Zean" kata dia tersenyum. Lalu mempersilahkan gue duduk. Entah gue yang bodoh atau memang dia yang benar – benar kurang pintar.

"Terus selama ini kenapa ada siang dan malam? Air laut pasang surut? dan lu tau itu gara – gara apa?" kata gue sambil tetep emosi.

"Karena orang tua gue juga ya?" jawabnya sambil tersenyum dan mengangguk.

"Ya karena rotasi bumi lah! Makanya belajar IPA, maen instagram melulu!" kata gue sambil berkata sinis.

"Eh maaf Zean." Jawab dia memelas. Gue tertawa dalam hati, ini anak kenapa? Gila atau emang lagi gangguan saraf otak?

"Lu kenal Qorun kan?" kata gue.

"Anak kelas B itu? Yang sok ganteng tapi brengsek?" jawabnya penuh dendam.

"Lah? Kok brengsek?" tanya gue heran.

"Iya brengsek banget, dia pernah deketin gue, bahkan udah romantis sampai kita jambak-jambakan, eh dia malah jadian sama cewek lain. Adek kelas itu tuh yang namanya Kayla. Iya sih, gue tau cakepan dia. Gue sadar diri." Jawabnya sambil nangis. Gue heran kenapa dia yang jadi curhat sampai-sampai gue nenangin dia.

Karena gue ga tega, gue gajadi cerita sama dia. Setelah itu gue cabut dari kelas itu, meninggalkan si Sa'i yang lagi merenung. Ketika sampai di tempat parkir, gue ngerasa ada yang aneh. Tapi gue belum sadar apa yang aneh?

Gue pikirin,

Gue renungin,

Dan akhirnya gue sadar,

Ternyata gue salah parkiran. Ini tempat parkir masjid sebelah, bukan tempat parkir sekolah. Alhasil gue balik lagi ke sekolah karena tempat parkirnya kelewat.

Di tempat parkir gue mendapati Qobra, sepertinya sedang merenung. Dan di seberang ada kecelakaan motor. Gue liat sih ada Pak Satpam yang lagi tergeletak dan motornya dibawa ambulance ke rumah sakit.

"Heh kenapa lu ngelamun?" kata gue.

"Engga Zean hmmm..." jawab Qobra.

"Terus itu Pak Satpam kecelakaan kenapa?" tanya gue. Lalu Qobra bercerita dan menjelaskanya. Lalu bergegas balik. Gue balik nebeng sama si Qobra.

Sesampai di rumah, gue sengaja tiduran di kamar. Biasa, penyakit anak jaman sekarang, mager. Sambil tiduran gue iseng-iseng buka instagram. Ohya, id instagram gue bernama @fauzian.muhamad. biar pada percaya aja kalau gue punya instagram. Nah, gue ga sengaja ngeliat postingan quote gitu yang isinya "Balas dendam terbaik adalah menjadikan dirimu lebih baik" – Ali bin Ali Thalib.

Awalnya gue kurang mengerti dengan kalimat ini. Tapi setelah gue pikirin lebih dalam lagi, ternyata isi maknanya begitu menyayat hati. Lalu, gue punya ide buat kasih tau teman-teman gue soal ini.

* * *

FRIENDSHIT Episode 2Where stories live. Discover now