FRIENDSHIT Part 2.4

942 25 0
                                    

Kerjaan gue kalo lagi di kelas saat guru ga ada ya cuma melamun dan mengkhayal. Karena itulah gue merasa bosan. Setelah pelajaran selesai, gue perhatiin temen-temen gue. Gue fikir, mereka juga sama kayak gue yang merasa bosan. Akhirnya gue samperin temen-temen gila gue yang lagi ngerumpi di luar kelas dengan tambahan satu orang, yaitu si Anung.

Gue langsung gabung dengan mereka, dan mulai mengeluarkan topik pembicaraan yang sudah gue rencanakan.

"Bro, gue punya ide. Gimana kalo kita cari cewe buat jadiin pacar. Kan keren kalo kita punya pacar." Kata gue sambil mengacungkan jempol seakan-akan itu adalah ide brilian.

Temen-temen gue pada diem dengan tatapan yang mencengangkan. Ditambah Anung yang selalu sibuk dengan gadget nya untuk menonton film ga wajar yang durasi waktunya 2 bulan, 3 hari, 4 jam, 5 menit dan 90 detik.

"Kok pada diem? Ayolah." Kata gue sambil mengangkat kedua bahu gue.

Dengan memutar matanya, Fanhar menjawab.

"Telat lu Zean. Dari tadi kita lagi ngomongin itu. Lu aja yang kudet ngelamun sampe 3 hari 3 malam di kelas."

"Hah? Benarkah?" jawab gue dengan pura-pura terkejut.

"Mulai deh lu lebay." Kata Rafat.

"Jadi, gimana rencananya?" tanya gue.

"Gue punya ide." Jawab Qucli.

Tumben-tumben nih anak punya ide. Biasanya diem terus.

"Apa ide lu?" kata Qobra.

"Gimana kalo pake strategi 4-3-3. Jadi serangannya mantap." Jawab Qucli sambil sedikit tertawa.

KRIK...KRIK...KRIK...

Gue dan temen-temen hanya bisa terdiam dan mengerutkan alis. Lah terus yang bunyi krik-krik dari mana? Oh ternyata di belakang gue ada Pak Soang yang lagi niruin suara jangkrik. *boom garing abis si Qucli.

Tapi, kali ini ada yang ketawa. Yaitu si Anung.

"Apanya yang lucu nung?" kata gue.

"Ini di video orangnya pada o'on." Jawab dia sambil ingusnya perlahan menetes.

Ternyata si Anung ketawa karena film ga jelas dan ga wajar yang sedang ditonton di hpnya.

"Yaelah elu masih aja ga ada peningkatan ya ngelucunya." Kata Qobra sambil nepok jidatnya.

"Gue ada ide nih." Kata gue.

"Gue juga punya." Kata Fanhar.

"Sama, gue juga punya." Kata Rafat.

"Gue pun punya." Kata Qobra.

Gamau kalah, Qucli pun berkata,

"Gue juga punya dong." Kata Qucli.

PLAKK!!!!! Saat itu juga gue sama temen-temen langsung nepok jidat si Anung. Lah? Kok jadi si Anung yang ditepok jidatnya? Oh ternyata di jidatnya si Anung ada nyamuk segede anak kucing.

"Gue ga percaya ide si Qucli. Yaudah gimana ide lu Qobra?" tanya gue.

"Emmmmm... ide gue ngikut ide si Rafat aja deh." Jawab Qobra.

"Yaudah ide lu apa Rafat?" kembali tanya gue.

"Oke, ide gueeee....... emmmmm..... ngikut ide Fanhar aja deh." Cetus Rafat.

"Yaelah elu pada gimana sih. Yaudah lu Fanhar awas lu kalo jawab ngikut ide gue." Kata gue ngancem.

"Tenang Zean. Gue ga akan ngikutin ide lu." Jawab Fanhar sambil tersenyum.

"Lalu apa?" kata gue sambil tersenyum palsu.

"Gue mau ngikut idenya si Anung aja."

Lah? Ini temen-temen gue yang pada gila apa gue aja yang salah masuk sekolah ya.

"Ah pusing gue lama-lama. Udahlah ikutin apa kata gue aja ya? Kemarin aja si Qucli nilainya remedial jadi aman gara-gara ngikutin apa kata gue kan?" kata gue.

"Yaudah apa rencana elu?" tanya Fanhar.

"Kita semua incer masing-masing satu cewek. Tapi, rahasiain ceweknya siapa. Terserah caranya gimana. Yang penting, nanti kita lihat siapa yang berhasil dan siapa yang gagal. Gimana?" kata gue sambil ngejelasin ala Mario Teduh.

"Gue setuju." Cetus Anung sambil terus nonton film kesukaannya.

Lah? Kenapa si Anung yang setuju. Bukannya dia ga ikutan ya? Ah sudahlah abaikan saja orang itu.

"Gue setuju sama usulan lu Zean." Jawab Fanhar.

"Gue juga." Kata Rafat.

"Gue juga." Kata Qobra.

"Gue juga." Kata Qucli.

Ya, itulah rencananya dan kita sepakat untuk itu.

FRIENDSHIT Episode 2Where stories live. Discover now