Part 16

17 0 0
                                    

Peceraian sudah didepan mata. Chaerin menghela napas panjang dan membiarkan angin menghembus lembut membelai tubuhnya. 

Sudah hampir sebulan sejak ia mengajukan surat cerai, ia sebenarnya tidak ingin bercerai hanya saja semakin dipikirkan semakin membuatnya membuat keputusan yang sama. 

Bercerai adalah jalan terbaik... setidaknya, ia memberikan kesempatan gadis lain berbahagia dengan Changmin... suaminya.

Chaerin menghela napas, apakah namja itu masih bisa disebut sebagai suaminya. Ia sudah tidak menangis lagi, namun ia merasa hatinya hampa.

"Ini untukmu..."

Kim Yeonhye memberikan secangkir susu coklat hangat pada Chaerin. Ia menerimanya dan menyeruputnya perlahan...

"Kau baik – baik saja?"

Chaerin mengangguk...

"Kita ini adalah wanita yang bermasalah dengan cinta, kau dengan Changmin dan aku dengan Kyuhyun... tidakkah aneh kau datang kerumahku dan tinggal disini hampir sebulan." 

Yeonhye memulai pembicaraannya. 

"Yang lebih aneh karena saat di SMA dulu, kau sama sekali tak menyukaiku."

Chaerin tergelak.

"Kau benar... Sekarang berbeda."

"Yah... kau benar."

"Apakah kau berbaikan dengan Kyuhyun?"

"Hmm..." Yeonhye mengangguk. "Dia melamarku..."

"Kau menerimanya?.."

"Aku sedang memikirkannya..." jelas Yeonhye. "Aku menikahi lelaki yang telah menghancurkan tahun – tahun terbaikku, apakah itu artinya aku bodoh?. Itu yang sedang kupikirkan."

"Ku rasa kau harus mengikuti kata hatimu....."

"Ya... kau sendiri bagaimana?"

"Aku payah..."

"Ya, kau payah..."

"Lalu aku harus bagaimana?"

"Dengarkan kata hatimu..." balas Yeonhye

Lalu keduanya tertawa... tiba- tiba, Chaerin merasa sedikit mual.

"Huek..."

Yeonhye panik. Ia mengkuti Chaerin kea rah westafel dekat dapur. Chaerin mencoba untuk memuntahkan sesuatu, namun tidak ada yang keluar.

"Kau baik – baik saja?" Yeonhye menepuk – nepuk pungung Chaerin pelan.

"Hmm..."

"Chaerin a... apa kita perlu memeriksakan sesuatu ke rumah sakit?."

"Eoh?..."

Chaerin menoleh setelah ia mencuci mulutnya dengan air keran di westafel lalu menyapunya dengan tisu yang dekat disana.

"Aku tidak yakin... tapi aku pernah mengalami hal yang sama. Maaf jika aku lancang dengan pertanyaanku. Apa kau pernah berhubungan dengan Changmin?"

Cherin menoleh.... Lalu mengangguk pelan.

"Aku tidak yakin, tapi mungkin saja kau sedang hamil..."


***

Changmin duduk berdampingan dengan Kang Hyemi.

"Aku sudah memutuskan untuk menjadi seorang biarawati..." ujar Hyemi tiba – tiba, membuat Changmin terkejut.

"Na ttaemune ya?"

Hyemi menggelengkan kepalanya.

"Aku ingin mengabdikan hidupku pada Tuhan..."

THE CHANCE OF LOVEWhere stories live. Discover now