Part 5

20 2 0
                                    

Changmin tinggal di hotel yang sama dengan eommanya. Jam menunjukkan pukul 11 malam, Semi sudah terlelap namun Chaerin dan Changmin belum. Changmin tiduran di sofa besar yang berhadapan dengan ranjang, Chaerin tiduran di ranjang dan eommanya berada di sisi lain ranjang.

"Tidur?" tanya Changmin

Chaerin terkejut.

"Eoh, ani.."

"Aku ingin bicara denganmu. Nawa..."

Changmin berjalan menuju balkon kamar itu dan Chaerin mengikutinya. Berbeda dengan Seoul, kota Bangkok akan terasa lebih hangat walaupun sudah malam. Tidak sedingin Seoul, baik Changmin ataupun Chaerin mereka hanya memakai piyama biasa. Mereka sudah berdiri di balkon kamar hotel bertingkat 12 itu, memandang keluar. Dari sana bisa terlihat patung Budha yang menjulang berwarna ke emasan, ia juga bisa melihat vihara – vihara.

"Aku sudah berbaikkan dengan kekasihku, dia juga disini menemaniku selama ini. Aku ingin kau tahu, apa yang kulakukan selama ini hanya untuk eomma. Aku tidak memiliki perasaan apapun padamu." Jelas Changmin.

Chaerin hanya mendengar.... Ia diam tanpa reaksi.

"Setelah beberapa bulan aku akan segera menceraikanmu. Tidak usah khawatir, aku akan mengatakan ini pada keluargaku."

"Tidak berarti...." Pikir Chaerin.

Namja itu sama sekali menganggapnya tidak berarti.

"Untuk pertama kalinya aku bicara padamu panjang lebar seperti ini, aku tidak akan bicara seperti ini lagi. Kau tau, pergilah. Kau selalu membuatku muak dan aku selamanya tidak ingin melihatmu. Menjauhlah dariku, dan jangan mengharapkan apa – apa dariku." Ujar Changmin tanpa perasaan.

Ucapan yang di lontarkannya benar – benar dingin, menusuk hati Chaerin.

"Hyung mencintaimu, pergilah padanya."

Seperti tidak cukup, Changmin terus saja mengoceh.

"Dan soal permintaanmu waktu itu, aku akan menjawabnya sekarang." Changmin membicarakan permintaan Chaerin saat mereka bulan madu di Busan. "Aku tidak akan melakukan apapun pada wanita yang tidak ku cintai." Ujarnya.

Tanpa ingin mendengar Chaerin menanggapai apa yang baru saja dikatakannya, ia berjalan begitu saja menuju kamar dan membaringkan tubuhnya di sofa. Chaerin menatap punggungnya lalu kembali menatap pemandangan diluar.

Air matanya keluar begitu saja...

"Jika tidak mencintaiku, jangan menyuruhku pergi ke pelukan orang lain..." isaknya.

"Jika tidak mencintaiku, jangan berpikir untuk menikahiku... tapi kau melakukannya."

Chaerin merasa seperti sampah... dilirik pun tidak. Dicampakkan tanpa merasa pernah di cintai. Haruskah ia terjun dari balkon ini?.

"Yunho oppa.... Kenapa tidak kau saja yang menikahiku, aku tidak mencintaimu tapi aku tidak akan merasa seperti ini, di rendahkan dan di campakkan."

Tangisnya pecah...

***

Jam menunjukkan pukul 8 pagi dan Chaerin serta Semi sudah berada di bandara. Changmin mengantar mereka pagi ini. Setelah pembicaraan mengenaskan dengan Changmin tadi malam, Chaerin selalu menghindari namja itu. Menghindar untuk tidak melakukan kontak mata, menghindar agar mereka tidak berdekatan.

"Changmin a... kami pulang. Kau jaga diri, dan segeralah pulang."

"Ne..."

Chaerin memilih untuk tidak bicara apa – apa, hatinya terlalu terluka untuk itu. Ia lebih memilih untuk mendorong troli tasnya menuju pintu masuk dan meninggalkan ibu mertuanya bicara pada Changmin.

THE CHANCE OF LOVEWhere stories live. Discover now